helsinki, 1995.

193 15 1
                                    




kala itu masih musim dingin, ketika sang surya enggan tampak dan malah bersembunyi di antara awan-awan tebal yang seakan memeluknya. kegelapan menyelimuti helsinki, sebuah kota kecil di selatan finland.

kim taehyung,

seorang pemuda sederhana dengan kuas dan kanvas baru yang selalu dibawanya keluar setiap petang untuk melukis. ia betah berlama-lama duduk bersila di atas rerumputan dengan palet kayu yang tampak begitu apik dalam genggamannya serta celana bahan berwarna beige yang menambah kesan artistik penampilannya hari itu.

ia gemar mendengar musik lawas, bermain bola sepak, dan mengajak bicara siapapun yang ditemuinya hari itu.

setidaknya segalanya jauh lebih baik, daripada mendapat celaan, hinaan, dan makian yang mengisi hari-harinya.

sudah sejak lama ia ingin mengambil langkah nekat, untuk menghentikan takdirnya yang sedang ditulis, dan mengakhirinya dengan jalan penuh sesal dan dosa. ia ingin menceburkan dirinya ke danau, dari jembatan tua yang dilewatinya nyaris setiap hari. ia ingin menceburkan diri dan tak kembali.

seharusnya ia tahu, bahwa sejak awal sudah seharusnya ia melangkah pergi dan tidak menoleh. sebab dunia benar-benar tidak menginginkan kehadirannya. ia hanya akan pulang larut kemudian mendapati ayahnya yang mabuk, ibunya yang sedang sakit keras, dan luka-luka baru pada wajah adiknya.

sebenarnya ia tidak benar-benar pulang. ia akan berjalan dalam diam, mengetuk pelan pintu kamar sang adik, dan memberinya beberapa lembar uangㅡhasil kerja kerasnya menjual lukisan hari itu. setidaknya bila ia tidak sanggup, keluarganya dapat bertahan.

tidak, ia tidak pernah ingin dilahirkan di sebuah keluarga yang kacau, yang tidak dilandasi dengan cinta, dan buta akan kasih sayang. ia berpikir, dimanakah keadilan ketika ia benar-benar membutuhkannya?








nggantung ya? hehe.

WINTER BEAR | TAEHYUNGWhere stories live. Discover now