loving you was sunshine.

335 17 1
                                    

loving you had consequences




Ketika saat itu aku menemukanmu, dengan darah yang mengotori kedua tanganmu serta jaket abu favoritmu, aku langsung menarikmu. Mengelus surai legammu dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja,

meskipun saat itu aku tahu,

tidak ada yang baik-baik saja.

Di bawah cahaya matahari yang menelisik lewat celah-celah jendela yang kacanya sudah pecah dan berserakan di lantai, kau menangis dalam dekapanku. Pandanganku mengedar, kemudian aku mendapati botol-botol soju yang telah kosong berserakan di lantai. Entah sudah berapa lama kau terduduk sambil terisak di sini, Taehyung, lantai ini sangat dingin.

Aku memapah tubuhmu, aku wanita yang kuat haha, at least setelah semua yang terjadi, yang berlalu lalang di hidupku tanpa permisi. Aku membawamu ke apartemenku yang kata orang-orang sempit dan reot. Aku tidak peduli, aku akan menjamu-mu sebagai tamu dan merawatmu hingga luka-lukamu mengering.

Kemudian kita berdua tumbuh dewasa, Taehyung. 6 tahun sejak malam aku menemukanmu menangis dengan darah yang masih baru pada kulitmu. Aku bangga denganmu, setelah semua yang terjadi, kau perlahan membuka diri dan menceritakan semuanya kepadaku. Meskipun aku harus menepuk punggungmu dan menggenggam erat kedua tanganmu yang bergetar setiap kali kau berusaha untuk bercerita.

Aku bangga karena sejak malam itu, kau kembali menjadi seseorang yang aku kenal, Kim Taehyung asal Daegu, tetanggaku yang jahilnya bukan main dan suka mampir ke rumah untuk sekedar makan siang bersama ibuku.

Kau jauh lebih sering tertawa, Taehyung. Sudah 6 tahun sejak pertama kali aku memutuskan untuk membawamu pulang dan membimbingmu supaya sembuh. 6 tahun sejak kita menyulap gudang di apartemenku menjadi sebuah kamar yang layak huni. 6 tahun sejak kita pergi bersama ke Lotte World kemudian aku mendapatkan sebuah boneka singa untuk kau peluk supaya mimpi burukmu tidak datang lagi.

4 tahun, Taehyung,

4 tahun sejak kita akhirnya memecah tabungan dan berhasil menyewa sebuah tempat kecil di ujung gang. 4 tahun sejak kita berdua membaca buku-buku tebal mengenai kopi. 4 tahun sejak kita kemudian membuka kafe kita sendiri.

4 tahun sejak ... aku merasa lelah pada akhirnya dan kau menguatkanku, menggenggam tanganku semakin erat.

3 tahun, Taehyung,

3 tahun sejak kemudian kita sama-sama menyadari bahwa hati kita belajar merasa. 3 tahun sejak akhirnya kita sama-sama jatuh.

3 tahun yang kemudian dipenuhi tawa, berkebun pada pagi hari kemudian bekerja menjadi barista hingga sore hari. 3 tahun yang kemudian diisi dengan senyum kotakmu, bermangkuk-mangkuk popcorn, dan film action setiap malam.

loving you was young, and wild, and free.

1 tahun, Taehyung,

Sejak kemudian, aku kembali kehilanganmu.

Aku tidak mengerti Taehyung, bagaimana takdir seolah tengah mempermainkan kita. Untuk apa dunia mempertemukan kita jika pada akhirnya, kita akan sama-sama berpaling?

Mungkin memang benar, apa yang kita rasakan, apa yang kita lalui, hanyalah titipan.

Tidak ada yang abadi memang, tapi Taehyung, it was nice knowing you,

and I'm glad that my youth was spent with you.

1 tahun, Taehyung, dan aku masih terbangun tengah malam, berharap aku akan menemukanmu sedang menonton film di ruang tengah.

Now it was all cold.

Loving you was sunshine, but then it pours.

Hari ini, Taehyung,

Aku belajar untuk melepaskanmu sepenuhnya. Aku belajar untuk menerima, dan merelakan kepergianmu. Saat itu musim gugur, dan di dekapanku, kau memilih untuk pergi.

Aku tidak menangis, Taehyung.

Aku tidak menangis ketika kerangka bunga adalah hal terakhir yang dapat kuberikan kepadamu.

Aku tidak menangis ketika pakaian yang kau pakai hari itu adalah jaket abu favoritmu.

Setidaknya, Taehyung, aku berhasil menarikmu dan mengajakmu lari, dari duniamu yang sebelumnya hitam putih dan mengajarimu banyak warna.

Kau sembuh, Taehyung. Kau kuat, dan aku sangat bangga padamu.

Loving you had consequences.

Jadi, ayo bertemu di kehidupan selanjutnya? Karena aku pasti akan selalu mencarimu, hingga di kehidupan-kehidupan selanjutnya.

Terima kasih untuk rasa yang dititipkan, dan kafe kecil di ujung jalan yang hingga saat ini masih sering kudatangi.

Tidak, tidak lagi sebagai seorang barista, karena satu-satunya kenangan yang tersisa darimu itu sudah kupindahtangankan.

Aku mendapat pekerjaan yang lebih baik, Taehyung-ah. Aku masih ingin bercerita lebih banyak denganmu tapi klienku menunggu, haha.

Jadi, sampai bertemu lagi? Bukan ketika hujan turun tetapi ketika matahari bersinar cerah?

Aku akan merindukan senyumanmu itu, haha, anyway,

May we meet again! And oh, I still love you.




end.











WINTER BEAR | TAEHYUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang