Awal Kisah

8.2K 283 18
                                    

Saat itu, keluarga besar sy merupakan 1 dari 6 orang pertama yg tinggal di desa ini, tidak mudah waktu itu untuk tinggal disini, karena tanah disini sangat sengak, dan bila di lihat oleh orang biasa 

tanah disini akan membuat begidik ngeri, sebaliknya, mereka yg bisa melihat tanah ini, akan tau, bahwasanya, tanah disini masih mengandung nilai mistis yg luar biasa hebat, sebegitu hebatnya hingga butuh persiapan yg matang untuk membuka sepetak lahan, karena itu, desa ini- 

-dulu, di panggil dengan DESA BANGSA LELEMBUT.

kakek sy lah yg pertama membangun lahan disini, karena itulah, beliau sangat di segani bahkan menjadi salah satu tetua yg selalu di mintai tolong bila terjadi apa2.

namun, kita tidak akan menceritakan desa ini, karena yg akan kita- 

-ceritakan adalah fenomena MBAREP TUNGGAL yg ada di dalam keluarga besar sy. 

Saat itu, keluarga sy masih menganut Aminisme meskipun kami adalah muslim, namun muslim di jaman itu sangat berbeda dengan muslim di jaman sekarang, bukan kami tidak melaksanakan sholat, kami masih melaksanakan shiolat namun kami tidak menahui apa itu ajaran islam yg sebenarnya, 

karena itulah, ajaran kejawen dan aminisme yg kuat, membuat kami mengaggungkan peninggalan leluhur kami, salah satunya, sesajen setiap malam khusus yg akan di beritahukan oleh mereka yg mendapat kehormatan sebagai MBAREP TUNGGAL di keluarga kami 

agar kalian tidak bingung, akan sy jelaskan sekali lagi, bahwa MBAREP TUNGGAL memiliki makna yg berbeda di dalam keluarga besar sy.

MBAREP TUNGGAL bukan tentang anak pertama dan satu2nya, melainkan, seorang anak yg di percaya dapat berkomunikasi dengan nenek moyang kami- 

-agar kelak, keluarga besar kami di jauhkan dari yg namanya BALAK BESAR, karena jaman itu, ilmu hitam hampir di miliki setiap keluarga besar, sekaligus untuk menghindari keluarga besar lain yg mungkin menyimpan dendam dengan keluarga besar kami. masalahnya, MBAREP TUNGGAL- 

-di percaya hanya turun pada anak pertama, dan seorang MBAREP TUNGGAL hanya bisa di kenali, dengan MBAREP TUNGGAL yg lain, disinilah titik masalahnya terjadi, karena, MBAREP TUNGGAL hanya ada dalam satu generasi, karena merujuk pada satu kalimat TUNGGAL yg berarti "satu" 

disinilah masalah itu muncul ketika sy lahir sebagai MBAREP TUNGGAL, di keluarga besar sy ini, karena konon, ketika pak de No melihat dan mengatakan bahwa sy jg adalah MBAREP TUNGGAL, beliau kaget, lebih ke arah bingung, 12 tahun sebelum sy lahir, MBAREP TUNGGAL sudah di sandang- 

-oleh anak lain, dan bagaimana mungkin dalam satu generasi waktu jawa, ada 2 MBAREP TUNGGAL dalam keluarga ini, hal ini segera menjadi masalah serius keluarga besar sy, karena bila tidak segera di ambil keputusan, hal ini hnya akan menimbulkan sangketa permusuhan sesama keluarga 

dan katakutan itu, rupanya menjadi kenyataan. namun, kisah ini akan sy ceritakan detailnya, dari sudut pandang informasi yg sy dapat dari sepupu terdekat sy, mas Akhiyat. beliau menjadi saksi peristiwa yg tidak dapat sy inget, karena konon, sy memang sengaja di sapai (hilngkan) 

awalnya tidak ada yg tau bila sy adalah MBAREP TUNGGAL, karena sy lahir di rumah sakit, jaman itu, kebanyakan anak2 di desa sy hanya mengandalkan dukun beranak, dan ada satu dukun yg sudah di percaya oleh keluarga besar sy, beliaulah yg memiliki pengetahuan tentang weton- 

MBAREP TUNGGAL (KELUARGA JAWA)Where stories live. Discover now