Satu

1.6K 89 5
                                    

Re-publish... Versi revisi yg isinya sm persis dgn yg ada d ebook nanti.
Aku publish bbrpa bab awal aja buat gambaran d ebook. Yg pasti, endingnya BEDA dr wattpad ini. Ada tambahan part. Dan, harganya murmer dibanding ebook-ku sebelumnya. Tunggu, ya?

Happy reading!!!

Yelina duduk di dalam sebuah butik sambil menunggu abang taksi online datang menjemputnya. Yelina baru saja fitting gaun pengantin untuk terakhir kalinya hari ini untuk memastikan tidak ada perubahan pada bentuk tubuhnya. Calon suaminya ingin Yelina terlihat sempurna di pernikahan mereka yang akan digelar 3 minggu lagi. Yelina akan menikah dengan seseorang yang sangat mencintai dan menemaninya selama 3 tahun ini. Yelina tersenyum getir, apa rasa cinta yang dimilkinya sama dalamnya dengan pria itu? Yelina menggelengkan kepala, dia sudah mau menikah dengan pria itu. Tentu saja dia mempunyai rasa  cinta yang sama padanya, bukan?

Tadinya calon suami Yelina—Arya menemani Yelina di butik. Namun, ada panggilan telepon dari kantornya yang mengharuskan Arya kembali lagi ke kantor. Arya bukannya tega meninggalkan calon istrinya itu sendirian di butik. Dia mengajak Yelina untuk ikut ke kantor, baru habis itu mengantarkannya pulang. Yelina menolaknya, dia tidak mau menunggu di ruangan Arya nantinya. Walau Arya adalah seorang Direktur di sebuah perusahaan yang juga milik  keluarga Arya, Yelina tidak mau kehadirannya di sana membuat kekasihnya itu tidak fokus bekerja. Apa lagi Yelina tahu kalau suaminya itu harus menyelesaikan banyak pekerjaan sebelum acara pernikahan mereka nanti.

Yelina menghembuskan napasnya berat. Apa keputusannya untuk menikah dengan Arya sudah tepat? Apa dia benar-benar sudah melupakan seseorang di masa lalunya?

Yelina melirik ponselnya, ada notifikasi dari driver taksi online yang dipesannya. Pesannya berisi jika tidak lama lagi akan tiba di lokasi. Yelina segera berjalan keluar dari butik. Tanpa melihat nomor plat mobilnya, dia langsung membuka pintu mobil yang ada di depan butik karena mobilnya sama seperti yang tertera di aplikasi ponselnya, yaitu sebuah mobil kijang innova.

"Jalan, Mas," ucap Yelina setelah memasuki mobil dan duduk di bangku tengah. Dia menundukkan kepala, sibuk dengan ponselnya.

"Jalan ke mana, Mbak?"

"Sesuai tujuan yang saya tulis di aplikasi dong, Mas. Itu udah sesuai sama maps," ucap Yelina tanpa menoleh.

"Aplikasi apa ya Mbak, maksudnya? Saya nggak ngerti." Pengendara mobil itu kebingungan. Dia baru saja tiba di depan butik untuk mengambil pesanan mamanya, tiba-tiba saja ada seorang wanita yang memasuki mobilnya, eh lebih tepatnya mobil milik mamanya. Sedangkan miliknya pribadi sedang berada di bengkel.

"Mas itu.... " Yelina menjeda ucapannya begitu ada panggilan telepon masuk.

"Hallo?"

"............ "

"Apa?"

"............ "

"Sorry ya, Mas. Tunggu sebentar." Yelina mematikan sambungan telponnya.

Yelina mendongakkan kepalanya—menatap pengendara mobil yang sudah dinaikinya itu dari belakang. Malu sekali rasanya mengetahui bahwa dia salah naik mobil. Yelina pikir, mobil ini adalah mobil yang dia order. Karena sama-sama innova. Yelina tidak melihat lagi plat mobilnya sama apa tidak dengan yang tertera di aplikasi miliknya.

Someone Who Came From the Past (TAMAT) Where stories live. Discover now