5A

5.9K 292 12
                                    


"Berhentilah menatapku seperti itu Anna" guman Jack kesal menatap wanita didepannya yang tengah menatapnya dengan tatapan intens.

"Kenapa? Kau tampan sekali" ujar Anna dengan binar bahagia. Tak melepaskan tatapannya pada wajah Jack.

"Anna-" geram Jack dengan nada tertahan, membuat Lily dan Emely mengulum senyum geli melihat tingkah Jack yang nampak frustasi menghadapi Anna.

"Yes, hon. Coba ulangi lagi memanggil namaku, aku ingin mendengarnya lagi" bujuk Anna riuh menatap Jack dengan tatapan memohon.

"Kau-sudahlah" ujar Jack kesal lantas mengalihkan pandangannya menatap Lily yang nampak sibuk dengan tugas kuliah.

"Mau ku bantu Ly?" tanya Jack seraya berdiri dari posisi duduknya, berniat menghampiri Lily yang berada tepat didepannya. Namun belum sempat ia melangkah, sebuah tangan menahannya.

"Maaf anda tidak bisa mendekati nona Lily" ujar seorang wanita dengan pakaian serba hitam dan rambut klimis. Menatapnya dengan tajam, seakan memperingati Jack untuk mundur.

"Siapa kamu? Dari tadi kau selalu mengikuti kemana pun Lily pergi" ujar Jack nampak begitu penasaran. Hari ini begitu berbeda baginya. Ia tak pernah melihat Lily turun dari mobil mewah dan dibukakan oleh seorang supir dan penampilan Lily sedikit berubah. Bajunya yang ia kenakan, bukanlah baju biasa. Seperti baju merk terkenal dan pastinya harganya mahal. Bagaimana bisa Lily membelinya?

"Ekhm-" wanita didepannya berdehem pelan, membuat Jack segera mengalihkan pandangannya menatap wanita yang berani menghalangi langkahnya. "Anda tidak perlu tahu saya dan menurut laporan yang saya baca, anda masuk ke daftar terlarang untuk menemui nona Lily"

"Daftar terlarang?" ujar Jack dan Lily serempak, nampak begitu terkejut.

Anna terkikik geli mendengar perkataan Nick -pengawal wanita yang dikhususkan untuk menjaga Lily- sepertinya kakaknya memang sengaja tidak bisa memberitahukan akan 'daftar terlarang itu'. Dasar posesif!

"Pasti kakakku lupa mengatakan hal itu padamu Ly" bisik Anna pada Lily, mencoba menjelaskan tentang sifat James yang terduga. "Atau ia sengaja tak mengatakan padamu" sambungnya membuat Lily membulatkan kedua bola matanya.

"Aku yakin ia sengaja tak mengatakannya" geram Lily kesal seraya mengacak rambutnya nampak begitu frustasi.

"Dia siapa Ly?" tanya Emely heran, membuat Lily kelabapan akan menjawab apa.

"Err-itu"

"Maaf nona, anda dan nona Anna pulang, sesuai perintah tuan muda. Mobil sudah menunggu" tegas Nick memotong ucapan Lily, membuat gadis itu tanpa sadar menghembuskan nafasnya dengan pelan. Merasa lega ia tak usah menjawab pertanyaan Emely.

Lily segera beranjak dari tempatnya seraya merapikan beberapa buku yang sengaja ia pinjam dari perpustakaan untuk bahan skripsinya, diikuti oleh Anna yang juga ikut ack, membuat laki-laki itu bergidik ngeri melihat tingkahnya yang abnormal.

Anna terkikik geli, tak mempersalahkan bagaimana Jack menanggapi lambaian tangannya. Ia sudah terbiasa dengan sikap acuh Jack dan terlalu terbiasanya ia tidak merasakan sakit hati akan perasaan Jack yang menyukai calon kakak iparnya -Lily.

"Jacky? Jangan mengubah namaku sesuka hatimu Anna! Kau-" Jack mengeram kesal akan sikap Anna sampai detik ini tidak berubah sedikitpun. Selalu merecoki hidupnya.

Anna mengerucutkan bibirnya kesal, "Kenapa? Jacky itu nama panggilan sayang untukmu dan kau harus memikirkan nama panggilan sayang untukku"

Jack mengangkat sebelah alisnya, "Untuk apa? Lebih baik aku memikirkan nama panggilan sayang untuk Lily-ku" tukas Jack seraya mengalihkan pandangannya menatap Liliy yang telah selesai membereskan bukunya.

Werewolf's MateTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon