The Second Mission 3

6.4K 704 8
                                    

(*ps : kalimat miring untuk bagian Wei Wuxian)

Manusia kertas itu berjalan dengan pelan memasuki sebuah kamar megah melalui fentilasi udara. Ia bersembunyi di balik vas bunga ketika suara langkah kaki menggema di kamar yang sepi itu.

Seorang wanita bergaun indah berjalan pelan ke arah meja rias dan mengambil sebuah kertas berwarna coklat. Ia membuka gulungan kertas itu dan membaca ulang isi di dalamnya. Isakan pilu ia tahan dengan menutup mulutnya sendiri. Si manusia kertas yang menjadi perantara untuk Wei Wuxian di dalam kamar mengerutkan dahinya bingung karena tangisan wanita itu.

"A Shu?" panggilan itu membuat si wanita segera menghentikan isakannya dan memasang wajah dingin. Ia menghapus air mata yang mengalir di pipinya. "Apa kau masih marah padaku?"

Wanita yang bernama Qin Shu itu menoleh dan menatap lelaki di hadapannya ini dengan wajah yang mengeras. "Kenapa kau masih bertanya? Apa kau masih tidak bisa berpikir, Lian Fang-Zun?" ketusnya.

Jin Guangyao atau yang memiliki gelar Lian Fang-Zun itu tersenyum getir. "Apa kau percaya dengan isi surat bodoh itu?"

'Surat? Apakah surat itu?'

Qin Shu mendecih. "Aku tidak sebodoh dulu lagi, kau tahu? Kau pikir berapa lama kau bisa menyembunyikan kejahatanmu itu dariku? Pembunuh!"

'Pembunuh?'

Senyum indah yang selalu terukir di bibir merah Jin Guangyao seketika menghilang. Rahangnya bergetar menahan amarah, tangannya mengepal kuat. Qin Shu tersenyum remeh melirik tangan Jin Guangyao. "Kenapa? Kau ingin menamparku? Silakan! Aku bahkan sangat ingin bunuh diri saat ini. Oh, atau kau memiliki niat untuk menjadikanku sebagai korbanmu selanjutnya-"

"A Shu! Hentikan omong kosong ini! Aku tidak pernah menginginkan itu terjadi padamu!"

"Lalu, apa kau bisa menjelaskan kenapa ayah dan anakku bisa meninggal?" tanya A Shu menangis. Jin Guangyao menggertakkan rahangnya, ia mengatupkan mulutnya kuat. "Kau tidak bisa memberitahuku alasannya bukan? Kau tahu kenapa? Karena kau yang membunuhnya Jin Guangyao!" bentak Qin Shu berteriak frustasi.

Jin Guangyao menghela nafas panjang dan kembali memasang senyuman di bibirnya. "A Shu, sepertinya kau sudah lelah. Kemarilah, aku akan menemanimu tidur."

Qin Shu menepis tangan Jin Guangyao kasar. "Aku akan pergi ke rumah ibu, jangan mencariku untuk beberapa waktu. Aku harus menenangkan diri."

Qin Shu berdiri dan berjalan ke arah lemari, tetapi belum sempat dia melangkah lebih jauh dari Jin Guangyao, kesadarannya sudah menghilang karena sang suami memukul bagian belakang lehernya hingga pingsan. Jin Guangyao segera menangkap tubuh yang limbung itu dan menatap wajah cantik istrinya dengan pandangan penuh emosi. Meskipun begitu, senyuman tak pernah hilang dari bibirnya.

"Meskipun aku mencintaimu, aku tidak akan membiarkanmu mengacaukan semua rencanaku, A Shu. Maafkan aku, adikku," bisiknya.

Jin Guangyao berjalan ke sebuah cermin besar dan dengan kekuatannya ia menembus cermin itu dan sampai di sebuah ruangan rahasia yang berisi segala jenis benda dan senjata pusaka.

Si manusia kertas segera mengikutinya ke dalam ruangan itu. Sang Lian Fang-Zun membaringkan Qin Shu di salah satu kursi panjang disana. Ia mengambil surat itu dan membakarnya hingga hancur menjadi debu.

Si manusia kertas berjalan ke arah lemari dengan tirai hitam untuk mengintip apa yang dilakukan oleh Jin Guangyao disana.

Sementara di dalam kamarnya, Lan Wangji masih terus menatap Wei Wuxian yang selalu menampilkan berbagai ekspresi yang membuat Lan Wangji mulai merasa khawatir padanya.

•All Of You• WANGXIAN [TAMAT]Where stories live. Discover now