Ending Again?

6.3K 670 30
                                    

Setelah penangkapan Jin Guangyao tempo hari, perlahan dunia perkultivasian mulai mendapatkan kedamaiannya kembali. Semua teror-teror tentang sihir hitam yang merajalela dari roh pedang sudah tidak pernah terdengar lagi.

Layaknya sebuah zaman kebangkitan. Kemakmuran mulai merayap di setiap inci masyarakat. Tidak ada mayat dengan urat-urat menghitam yang ditemukan warga lagi. Semua benar-benar penuh sukacita.

Apalagi setelah Jin Zixuan memberikan titah bahwa Jin Guangyao harus dijatuhi hukum pancung atas semua kejahatannya selama ini. Meskipun mendapat beberapa bantahan dari pihak-pihak pendukungnya, Jin Zixuan sama sekali tidak mau titahnya diganggu. Begitu juga Su Se yang mendapat hukuman di penjara bawah tanah sekte Jin hingga ajal menjemputnya.

Seluruh daerah di kelima sekte seakan mendapat udara segar untuk bernafas dengan tenang karena sumber ancaman yang sudah lama menghantui mereka kini benar-benar hilang seutuhnya.

Aktifitas untuk melatih para murid di setiap sekte pun kembali berjalan dengan lancar tanpa gangguan apapun, termasuk sekte Gusu Lan.

"Perbaiki kuda-kudamu!" ucap salah satu murid yang bertugas sebagai ketua untuk melatih para murid baru di perguruan itu. "Ayo ulangi sekali lagi!"

"Satu! Dua! Satu! Dua!"

"Membosankan sekali," gumam A Xing duduk di bawah pohon oak sambil menonton acara berlatih adik-adik seperguruannya.

"Kau mau?"

A Xing melebarkan matanya menatap buah persik segar yang diberikan seseorang tepat di depan wajahnya.

"Woah! Ini terlihat enak. Kau mendapatkannya darimana? Jangan bilang kau mencurinya lagi dari salah satu kebun warga." A Xing menggigit kecil buah itu.

Jingyi ikut duduk di sampingnya sambil menatap malas gadis berpita merah itu. "Sepertinya semua kebaikanku selalu menjadi masalah bagimu. Shizui membeli ini di pasar sewaktu kami akan kembali kesini." A Xing tertawa.

"Maafkan aku, lagipula itu kan memang kenyataannya. Untuk apa kakak membeli buah persik?" Jingyi mengunyah buah berwarna merah muda itu dan mengedikkan bahunya bingung.

"Mungkin dia akan membuat persembahan?"

•••

A Yuan menata tiga buah persik di depan sebuah tempat persembahan untuk para leluhur keluarga Lan. Kepulan asap dari tiga batang dupa yang ia susun mulai memenuhi kuil khusus keluarga Lan itu. Ia pun mulai menyatukan kedua tangannya di depan dada dan memejamkan mata.

Setelah beberapa menit berdoa, A Yuan membuka matanya dan menatap susunan kayu yang bertuliskan nama-nama leluhur keluarga Lan.

"Semua tugas untuk memberantas kejahatan sudah kami lakukan. Semua orang yang bersalah juga sudah menerima balasan untuk tindakan mereka. Seperti yang kalian inginkan, Gusu Lan kembali seperti awal. Kami semua berhasil mempertahankan nama keluarga kita," ucap A Yuan.

Ia melirik gelang yang terbuat dari batu giok yang melingkar di tangannya. "Apakah aku bisa meminta suatu hal?"

•••

Wei Wuxian melangkahkan kakinya penuh kehati-hatian menuruni jalan menurun menuju bukit belakang Gusu, tepatnya dimana kolam dingin berada.

Bukan, dia tidak sedang ingin berendam karena luka dalam tentu saja. Wei Wuxian sudah sepenuhnya pulih setelah kembali kesini. Hanya saja, pagi ini dia belum bertemu seseorang dan setelah bertanya pada beberapa murid. Ia diarahkan kesini.

•All Of You• WANGXIAN [TAMAT]Where stories live. Discover now