Love Triangle 4

7.6K 716 67
                                    

Wei Wuxian hampir saja menjatuhkan rahangnya ketika Xiao Xingchen selesai bercerita.

"Apa maksud paman... Kalau kau dan Xue Yang sekarang..."

"Oi!"

Wei Wuxian menatap kesal ke arah objek pembicaraan mereka saat itu yang baru saja datang. Xue Yang berdiri di samping Xiao Xingchen.

"Jangan mencoba menghasut Daozhang, Yiling Laozhu," desis Xue Yang menatap Wei Wuxian dingin.

"Hei! Seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu. Apa yang sudah kau lakukan pada Paman Kecilku, sehingga dia lebih memilihmu daripada Senior Song?"

Xue Yang menggeram. Ia berjalan mendekat ke arah Wei Wuxian dan menunjuk lelaki Wei itu kesal. "Tidak bisakah kau jangan membahas nama laki-laki sialan itu di depanku?"

Wei Wuxian berdiri dan menatap Xue Yang tanpa takut. Lan Wangji yang melihat Wei Wuxian tersulut emosi menatap tajam Xue Yang. Ia pun ikut berdiri di samping Wei Wuxian. Begitu juga dengan Xiao Xingchen yang mulai panik karena keributan itu.

"Kenapa? Aku tidak akan mengakuimu sebagai pamanku juga sekalipun Paman Xiao memintaku."

"Kau pikir aku butuh persetujuanmu? Aku akan melakukan apapun yang aku mau, Wei Wuxian."

Mereka berdua saling melempar tatapan membunuh dan desisan penuh kebencian. Xiao Xingchen benar-benar terlihat frustasi disana.

"A Yang, sudahlah. A Xian tidak bermaksud seperti itu." Xiao Xingchen mengelus pelan lengan atas Xue Yang berusaha menenangkan emosi lelaki itu. Xue Yang mendengus dan mengalihkan pandangannya.

•••

"Kau yakin kau ini buta?"

A Qing ingin sekali rasanya melemparkan gadis menyebalkan di depannya ini ke dalam air terjun yang berada di seberang desa.

"Harus berapa kali kau ulangi pertanyaan itu padaku?!" A Qing bersidekap jengkel. "Kenapa semua orang selalu menanyakan itu ketika bertemu denganku? Hanya Kakak Putih yang mau menerimaku apa adanya."

A Xing terkekeh. "Karena kau memang mencurigakan, Adik Kecil." A Xing tersenyum melirik wajah jengkel A Qing.

Wen Ning hanya tersenyum kecil sambil memberi Apel rumput.

•••

"Apakah itu benar?"

"Um. Seluruh pemimpin sekte sudah tahu kebusukan Jin Guangyao. Aku rasa mereka masih menyusun strategi untuk pemberontakan itu. Tapi, kita tidak bisa membiarkan mereka membunuh Jin Guangyao sebelum mencari tahu kebenaran tentang roh pedang terakhir."

"Baguslah jika mereka ingin membunuh ular berkepala seratus itu. Aku masih ingat bagaimana ia membuat kakiku patah karena aku tidak mau membantunya dalam misi penyembunyian roh pedang dan mayat Jin Guangshan." Xue Yang tersenyum miring.

"Mayat Jin Guangshan?" ulang Wei Wuxian bingung. "Apa maksudmu?"

Xue Yang menatap Wei Wuxian malas. "Kupikir kau sangat pintar, Wei Wuxian. Tapi, masalah seperti ini saja kau tidak tahu."

"Beritahu kami semuanya," suara dingin Lan Wangji akhirnya keluar setelah hampir 3 jam mereka berada disana.

"Apa imbalanku jika aku memberitahu kalian?"

•All Of You• WANGXIAN [TAMAT]Where stories live. Discover now