23/30

508 118 5
                                    

KOIHARA MOMO

Ayahku bilang, ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengubah dunia. 

Mungkin memang benar bahwa pandangan setiap orang berbeda-beda, tetapi jika semuanya memiliki satu ambisi yang sama, maka dengan cara apapun segala hal dapat terjadi. 

"Kalau kau bisa mengubah dunia, dunia seperti apa yang akan kau buat?" 

Kuputuskan untuk bertanya pada Taku. Sejauh yang kutahu, Taku mempunyai prinsip yang hampir selalu konsisten. Pandangannya terhadap dunia juga menarik untuk didengar, walaupun sangat sulit baginya untuk menerima pandangan baru. 

"Aku ingin dunia yang teratur." Taku menjawab tanpa berpikir terlalu lama. 

Taku memang selalu hidup di bawah aturan yang ketat. Ayahnya adalah orang yang keras, jadi sepertinya wajar saja jika itu menurun ke Taku. 

"Kalau kau, pasti ingin dunia yang damai, kan?" 

Jawaban yang akurat. Aku hanya tersenyum menanggapi perkataan Taku. 

"Tapi dunia yang damai sangat mustahil," sahut Taku sembari mendongak menatap langit. "Untuk membuat dunia yang damai, kau harus bisa membuat semua orang yang ada di Bumi ini memiliki satu ambisi, satu jalan, dan satu pandangan yang sama. Dan itu mustahil, pemikiran manusia berbeda-beda." 

"Tapi jika hanya mengubah dunia menjadi damai, itu tidak mustahil," balasku. 

"Seperti burung yang terbang di atas langit. Ambisi mereka adalah untuk terbang, pandangan mereka semua adalah langit biru, tapi tidak semuanya terbang di jalur yang sama." Taku menoleh ke arahku dan melempar senyuman. "Benar, kan?" 

"Lalu, memangnya, apa yang 'dunia teratur' lebih baik daripada dunia yang damai?" tanyaku. 

"Di dunia yang teratur ... semuanya harus taat pada aturan. Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka. Dan di dunia yang penuh aturan, semua ambisi, pandangan dan jalan akan sama. Semuanya akan membuat dunia yang damai."

Aku berdiri dari dudukku, "Tapi aku tidak setuju dengan cara pikirmu." 

Taku mengendikkan bahu, "Realitanya, hanya itu yang bisa membuat dunia yang damai." 

"Tidak seperti itu. Jika semuanya punya ambisi untuk dunia yang damai, semuanya akan terjadi, cepat atau lambat. Duniamu terlalu sempit untuk menciptakan perdamaian yang palsu," ucapku dengan bangga, karena merasa telah berhasil menang berdebat dengan Taku. 

"Namun, kenyataannya, itu tidak berlaku, kan?"

***

23/30

Tema: Mengubah dunia

SUMPAH, AKU GATAU AKU NULIS APAAN, KEBUT 14 MENIT DOANG SUDAH MAU DEADLINE. AAAAA. 


Cindyana H

LUKEWARM [END]Where stories live. Discover now