Chapter 15 : Saying Goodbye

1.6K 129 22
                                    

Dentingan piano yang lembut dan menenangkan mengalun dari ruang tamu rumah YoonWon. Menghanyutkan jiwa siapa pun yang mendengarnya. Begitu luar biasa. Jemari Siwon dan Yoona saling berkolaborasi menciptakan sederet melodi indah.

River Flows In You.

Musik ciptaan Yiruma itu dimainkan dengan begitu sempurna oleh jari-jari Siwon dan Yoona. Kedua insan itu menekan tuts hitam dan putih piano tersebut dengan penuh perasaan. Mereka memejamkan mata mereka rapat-rapat –mencoba membiarkan nada-nada itu menyusup ke dalam hati.

Siwon dan Yoona sampai pada not terakhir dan jari mereka berdua bersentuhan pada tuts yang sama. Suami-istri itu kompak membuka matanya dan tertawa geli saat tatapan mereka bertemu.

"Haaaaa ~~ Astaga, ternyata jemarimu masih tetap ajaib ya? You know what? That’s perfect!" sahut Siwon senang. Yoona tersenyum bahagia ketika Siwon meraih kedua tangannya dan bergantian mengecup jemari putihnya.

"Oppa gombaaal ~ " seru Yoona manja seraya menyandarkan kepalanya di dada tegap Siwon. Siwon terkekeh dan melingkarkan kedua lengan besarnya di kedua bahu Yoona dengan gesture protektif –melindungi dan menjauhkan dari bahaya.

"Oppa sayang sama Yoongie, selamanyaaa ~ oppa enggak tahu gimana hidup oppa nantinya kalau enggak ada kamu Yoong ~ " gombal Siwon seraya mengendus pucuk kepala Yoona –membuat Yoona tertawa geli.

Yoona mendongak dan mencium dagu suaminya lembut. "Aku juga sayang sama Siwon oppa ~ Gomawo oppa, udah mau jadi pendamping hidup Im Yoona ini ~~ "

Siwon menyeringai lebar dan mengeratkan pelukannya. "Tentuu ~~ Hati sama tubuh kamu udah oppa klaim sebagai milik oppa selamanya, hehe ~~ "

"Of course, Choi Siwon ~ " sahut Yoona manja seraya mengedipkan matanya –menggoda. Siwon tertawa.

Dalam pelukan dan sandaran Siwon, Yoona sedikit memutar tubuhnya dan menjulurkan kedua tangannya untuk memainkan satu lagu lagi. Andante –untuk Siwon yang baru 4 hari keluar dari rumah sakit.

.
.
.

The next day…

Yoona mengelap keringat yang terpatri di philtrumnya dengan punggung tangan. Kenapa rasanya hari ini dingin sekali? Menghela nafas, Yoona memeluk lengan kanannya dengan tangan kiri, sementara jemari kanannya sibuk mengepel lantai. Sesekali ia sedikit membungkuk untuk mencapai sudut yang tidak terjangkau. Uh, entah kenapa, lama-lama ia tidak kuat berdiri. Kepalanya pusing sekali –serasa dihantam dengan tongkat baseball.

Merasa tidak sanggup lagi, Yoona akhirnya merapikan gagang pel tersebut di dapur. Dengan mulut yang mengeluarkan ringisan kecil serta sebelah tangan yang memegang perut besarnya yang seakan mau meledak, Yoona perlahan menaiki tangga.

Tiap langkah yang ia tuju ke studio kecil Siwon membuat kepalanya semakin terasa sakit. Seolah dipukul dengan sejuta palu. Uh. Yoona mulai memegangi keningnya dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya meraba dinding seperti orang buta.

Begitu Yoona membuka pintu studio musik kecil Siwon yang terletak di kamar di ujung lorong, tabuhan drum bising menyambut dan menghempaskan Yoona. Yeoja itu meringis mendengar kencangnya suara musik dari headphone suaminya. Belum lagi hentakan tangan Siwon yang semangat memukul drum dengan kedua stik dan kakinya yang menghantam sedal dengan kuat. Kepala Yoona semakin, semakin, dan semakin sakit.

The Military Wife ✅Where stories live. Discover now