02 ~ Sorry

9.9K 1.4K 140
                                    

Malam setelah Lisa datang dan meninggalkan rumahnya, Jennie merasa tidak bisa mengeluarkan bayangan Lisa dari benaknya.

Mau tak mau, pikirannya kembali mengingat saat-saat dirinya menghabiskan malam di hotel bersama dengan Lisa empat tahun yang lalu.

Jennie jelas merasakan sesuatu padanya. Dia sadar bahwa apa yang mereka lakukan saat itu bukan hanya sekedar seks. Menurutnya itu lebih dari seks.

Selama empat tahun Jennie sering bermimpi tentang Lisa. Dia mencoba untuk melupakannya, tetapi sesekali bayangannya akan muncul di pikirannya dan itu membuat dia kesulitan untuk melupakan wanita bermata hazel itu.

Dan sekarang, Lisa muncul dan itu membuat Jennie takut akan disakiti lagi. Satu-satunya cara yang bisa dia lakukan adalah, dia harus segera pergi sebelum Lisa datang lagi ke rumahnya.

Keesokan harinya Jennie mengepak beberapa barang miliknya dan milik sang putri, Asha. Untuk pergi dari rumah yang beberapa tahun terakhir telah dia tempati.

Setelah memberi makan anaknya, Jennie segera mengemasi barang-barang dan memasukkannya ke dalam mobil tua yang dia miliki.

Jennie memiliki sedikit uang untuk menyewa rumah baru dan rencananya dia akan mencari pekerjaan lain.

Jennie dan Asha masuk ke dalam mobil, lalu dia memasangkan sabuk pengaman pada anaknya dan juga pada dirinya.

Ketika semuanya sudah siap, Jennie segera menyalakan mobil namun mobil tua yang akan membawanya pergi tidak bisa di hidupkan.

"Sialan!" Umpatnya dalam hati lantas dia keluar untuk membuka kap mobil dan melihat bagian mesin. Namun tidak ada gunanya karena dia sama sekali tidak tahu apa-apa tentang mobil.

"Mengalami masalah mobil?" suara yang datang dari belakang membuat Jennie tersentak kaget. Ketika dia berbalik, darah di nadinya seketika membeku saat melihat Lisa sudah berdiri di hadapannya.

"Pergi dan tinggalkan aku sendiri!" Kata Jennie sambil menatap Lisa dengan marah.

"Kamu mau pergi?" Lisa bertanya ketika dia melihat mobil yang dipenuhi dengan beberapa barang dan koper. Lisa kemudian memperhatikan wajah Jennie berubah menjadi sangat cemas.
"Ada apa denganmu?"

Jennie sangat gugup. Dia takut Lisa melihat Asha, putrinya. Saking gugupnya, butiran-butiran keringat sampai terbentuk di dahinya. Jennie tidak ingin Lisa disini, dia tidak ingin wanita itu mengetahui keberadaan Asha.

"Aku menyuruhmu pergi dan tinggalkan aku sendiri!" Kata Jennie dengan penekanan di setiap katanya, Kemudian terdengar suara kecil berteriak dari jendela.

"Mommy, ayo." Mata Jennie tertutup rapat sedangkan Lisa tersentak mendengar suara anak kecil. Dia kemudian berjalan ke sisi mobil dan melihat ke dalam.

Disana duduklah seorang gadis kecil, dengan rambut hitam, mata bulat dan bibir mungil namun berisi. Gadis kecil itu tersenyum lebar menunjukkan deretan giginya yang kecil-kecil namun sangat rapi dan itu membuatnya terlihat semakin menggemaskan. Setelah tersenyum pada anak kecil itu, Lisa segera menoleh ke Jennie,

"Kamu punya anak perempuan?" Tanya Lisa sedangkan Jennie menghindari tatapannya, namun dia tetap menjawab,

"Ya, dan itu bukan urusanmu."

Kemudian Lisa kembali melihat anak itu, matanya menyipit sambil mencoba untuk berpikir sejenak. Dan ketika kesadaran menyapu dirinya seperti gelombang pasang. Dia kembali menatap Jennie,

"Berapa umurnya?" Lisa bertanya lagi. Namun Jennie tak berani mengatakannya, dia hanya memejamkan mata dengan frustrasi, sungguh dia tidak ingin Lisa mengetahuinya.

LOSE CONTROL (G!P)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz