03 ~ Daughter

9.7K 1.4K 131
                                    

Lisa memesan nugget ayam untuk Asha, dia juga memesan steak dan salad untuk Jennie dan untuk dirinya sendiri.
Lisa duduk di seberang Jennie, dia memperhatikan wajah Jennie yang nampak kelelahan dan penampilannya yang juga terlihat berantakan.

"Kamu terlihat kelelahan." katanya pada wanita itu.

Jennie mendongak dan melihat Lisa yang tengah menatapnya. Dari yang Jennie lihat, Lisa tampak tulus saat memperhatikannya.

"Ya, aku memang lelah." jawabnya.

"Siapa yang menjaga Asha saat kamu bekerja?" Tanya Lisa penasaran.

"Aku hanya bekerja di malam hari. Tepatnya setelah Asha tidur, setelah itu tetangga sebelahku masuk dan menjaganya."

Mendengar perkataan Jennie, perasaan marah tiba-tiba muncul di dalam dirinya, Lisa khawatir gadis kecilnya tidak diawasi sepanjang waktu oleh Jennie. Jadi dia bertanya lebih lanjut,

"Jadi siapa yang mengawasi Asha saat kamu tidur?" Tanya Lisa seperti sedang mengintrogasi.

Jennie bisa mendengar suara Lisa seperti sedang memberikan tuduhan untuknya, itu membuat emosi mulai tumbuh di dalam dirinya.

"Kau menuduhku meninggalkan Asha tanpa pengawasan saat aku tidur?" Mata Jennie menyipit dengan alis yang saling bertautan. Dia benci dengan tuduhan yang Lisa katakan.

"Yah, karena kau mungkin mudah mengantuk setelah bekerja dan bisa tidur kapan saja sehingga kau melalaikan Asha." Ucap Lisa sambil menatap Jennie yang sedang melihat ke arah Asha. Gadis kecil itu sedang mendengarkan kedua orang tuanya berdebat. Lisa kemudian mendekati Asha.

"Hei cantik, maukah kamu membawa makan malammu ke kamar sambil menonton TV?" Lisa menatap Asha dengan senyuman manis di wajahnya.

Mata Asha melebar karena bahagia setelah mendengar ucapan Lisa, kemudian gadis kecil itu memandangi ibunya. Jennie tersenyum dan mengangguk menandakan itu baik-baik saja jika Asha menonton TV sambil makan malam di kamarnya. Jennie juga tidak ingin anaknya mendengar mereka berdua berdebat. Segera setelah Asha pergi, Jennie menjawab ucapan Lisa sebelumnya.

"Aku tidur satu jam setelah menidurkan Asha, lalu aku berangkat ke tempat kerjaku. ketika aku sampai di rumah aku tidur lagi sampai dia bangun, dan asal kau tau, itu tidak sampai 2 jam. Jadi, kau jangan menuduhku brengsek! Asha tidak pernah ditinggal sendirian." Jennie berkata dengan kesal, lalu dia beranjak dari tempat duduknya untuk pergi meninggalkan Lisa, namun Lisa segera meraih lengannya, untuk mencegahnya pergi.

"Maaf Jennie... tapi kau tidak bisa menyalahkanku. Aku hanya khawatir padanya karena aku adalah ayahnya." Lisa menatap Jennie yang justru mencibirnya,

"Kau baru menjadi ayahnya selama beberapa jam, tapi sekarang kau bersikap seolah kau sudah menjadi ayahnya selama bertahun-tahun."

Lisa menarik Jennie untuk mendekat ke padanya dan dengan sedikit menunduk dia menatapnya dengan tajam.

"Seharusnya kau memberitahuku karena aku punya hak untuk tahu tentang Asha sehingga aku bisa menjaganya dengan baik." Ucap Lisa sambil menggertakkan giginya,

"Aku-" suara Jennie terhenti ketika Asha memanggilnya.

"Ada apa cantik?" Tanya Lisa setelah melepas genggaman tangannya di pergelangan Jennie.

"Asha haus." Kata gadis kecil itu dengan suaranya yang lucu membuat hati Lisa seketika damai ketika melihat putrinya yang sangat mirip dengannya.

"Apa yang ingin kamu minum hmm?"

"Asha mau soda." jawabnya.

"Oh, tidak Asha, tidak boleh." Jennie menggelengkan kepalanya.

"Kenapa dia tidak boleh minum soda?" Lisa bertanya sambil mengernyitkan dahinya.

LOSE CONTROL (G!P)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora