7. Selamat Tinggal

4.3K 263 0
                                    

Didengar ya Playlist nya, Biar makin baper hehe





Setelah Seminggu Tidak ada kabar sama sekali, dan Hari ini adalah hari yang Bagus tunggu-tunggu. Yaitu Hari pengumuman hasil tes selama beberapa minggu ini.

Sidang Pengumuman cukup lama, Mereka telah berkumpul semejak jam 5 pagi. Sampai siang ini pun belum juga di umumkan siapa saja yang lanjut untuk tes kembali di Rindam.

Bagus tidak henti-henti nya Berdoa, banyak yang ia pikirkan. Salah satunya adalah Gadis yang seminggu lalu ia bentak, Ia ingin hasil hari ini menjadi kado terindah untuk nya walaupun tidak sebanding dengan Gadis itu, setidaknya inilah hasil perjuangan nya selama ini.

Perjuangan yang tidak semua orang tau, hanya orang-orang terdekat saja yang tau. seminggu setelah kejadian, Bagus tidak pernah lagi melihat Nindy dan menghubunginya. Setelah waktu pengumuman tiba ia akan berlari mencari Nindya.

Ditempat lain, Nindya sedang mengangkat koper besarnya berwarna Pink itu keluar dari kamar. ini adalah pilihan Nindya, ia harus berubah, ia harus jadi yang terbaik dari yang terbaik.

Sang Bunda sedang menata meja makan untuk Ayah dan Nindya "Neng ayo sarapan, biar bunda panggil ayah dulu" Nindya mendekat lalu mengambil Piring yang sudah Bunda siap kan.

Tak lama ayah dan bunda keluar, ayah menggunakan pakaian PDL lengkap dengan tongkat komando nya "Neng maunya berangkat jam berapa, biar ayah bilang  om fikar" Tanya ayahnya yang duduk menghadap anak Gadisnya itu

Nindya yang masih mengngenakan Kaos dan celana tidur itu ikut menatap ayahnya "Ntar aja yah, jam-jam tigaan lewat lah. Bagus pengumuman hari inikan?"

Bunda ikut duduk di antara mereka "Oh iya ya yah, Bagus pengumuman jam berapa ya?" Bunda memberikan Piring kepada Ayah.

"Paling jam duaan nanti lah, tunggu aja neng" Jawab ayah nya lalu tersenyum kepada Anak Gadis semata wayang nya itu.

"Neng Nanti kalau sudah di rumah uti jangan repotin uti, harus dewasa belajar yang benar nduk ya. Ayah percaya sama Neng, neng pasti bisa. ini pilihan neng, neng harus belajar dengan giat disana jangan bikin ayah sama bunda kecewa. Belajar dari bang Putra, Neng hilangin semua pikiran ahh mau make up, mau jalan kesana sini, hilangin dulu ya tunggu nanti neng sukses, neng nikmati semuanya sendiri" Nindya terdiam mendengar ucapan ayah nya dengan mata yang mulai memanas.

Mata Nindya memanas ingin menangis "aaayaahh, Ihhhh ayah gitu neng jadi ragu mau berangkat" Balas Nindya lalu menangis.

Bunda nya terkekeh lalu berdiri menghampiri Gadis cantik nya itu "ihh nggak boleh gitu neng ihh, Semangat ini pilihan neng. ayah sama bunda hanya bisa mengantar dan membimbing selagi mampu. tenang aja uang jajan tetap bunda transfer" Lalu bunda mengecup kening Nindya sayang "Udah dihabisin makan nya" Nindya mengelap Air mata nya.

Ayah terkekeh, Memang beda rasanya melepaskan seorang anak lelaki dan perempuan "Semangat, harus bisa ya anak ayah. Jangan malah jadi manja nanti tinggal sama uti ya" Ayah kembali melanjutkan makan nya.

Setelah selesai ayahnya mendekat dan mencium kening Nindya sambil mengelus pundak Gadis nya itu, Nindya sudah tumbuh menjadi Gadis cantik dan dewasa. Saat ini adalah jalan ia untuk menuju masa depan nya, tidak ada yang bisa melarang walaupun ayah nya.

"Hati-hati dijalan ya kalau nggak sempat ketemu ayah, soalnya ayah mungkin pulang malam. Ingat sholat ya neng jangan sampai putus sholatnya" Setelah Pamit Ayahnya keluar di antar Bunda, Nindya mengantar Piring kebelakang.

Karena Cinta (Akan ada revisi cerita)Where stories live. Discover now