26. Kembali Lagi

4.5K 249 1
                                    


'Walaupun Awalnya bukan ingin ku, Tetapi rejeki siapa yang tau? Kita hanya bisa menjalaninya, mengikuti alurnya. Niat, Berusaha dan kerja keras lah yang membantu' -Andika Bagus Widodo-

----------







Jam 05:30 setelah sholat subuh bagus sudah berada di depan rumah Nindya, Sedangkan Nindya masih bersama Bantal-bantalnya. Sambil menunggu Nindya bersiap Bagus Duduk di depan Rumah orang tua angkatnya dan bercerita bersama Mereka.

Nindya cek in Jam 06:30, Bagus sengaja lebih cepat agar bisa menghabiskan Waktu sebentar bersama Nindya. Semalam Saja ia hampir tidak bisa tidur memikirkan Senyum bahagia Nindya yang membuatnya rindu.

"Jadi Kapan rencananya mau lamaran Gus?" Tanya Ibu angkatnya "Nanti bun setelah Bagus ke jakarta bertemu ayah dan Bundanya Nindya" Ibu angkatnya menggangguk "Ya Bunda sama ayah cuma bisa mendoakan agar kamu selalu Bahagia ya nak, sehat selalu. Apapun yang kamu pilih insyaallah itu yang terbaik" Bagus mendengarkan dengan Baik

Tidak lama Nindya keluar membawa koper dan Tas, Nindya mendatangin Bagus lalu menyalimi kedua orang tua angkat Bagus "Jelas Bagus Milih Mba Nindya, wong cantik, Baik, nggak salah pilih" Mereka tertawa sedangkan Nindya tersenyum Malu.

Bagus berdiri untuk berpamitan "Yah, Bun Bagus antar Nindya dulu ya ke Bandara. Nanti siang atau malam nanti lah Bagus main lagi" Nindya dan Bagus berpamitan.

"Nindya salam ya buat Mamah papah nya, Semoga Abang sama calon istrinya
sakinah mawadah warohmah ya" Ujar lelaki paru Baya itu

"Iya pak nanti disampaikan, Saya pamit dulu pak Buk. Asalamuallaikum" Nindya menyusul Bagus, Bagus mengangkat Koper Nindya memasukan nya ke bagasi "Adistaaa, Gue Mau berangkat nih" Panggil Nindya, Lalu Adista keluar dengan Kolor dan Kaos nya "Hati-hati sayang ku, semoga lancar semua acara disana ya. Pengen ikut tapi kakek gue bukan jendral jadinya nonton streaming aja di rumah" nindya tertawa "Alay lo, Yaudah ya gue berangkat" Nindya memeluk Adista lalu menyusul Bagus

Nindya masuk duduk di samping Bagus lalu meletakan Baret nya di atas dashboard "Kapan lagi ni disupirin sama Danton?" Goda Bagus "Dih gue udah sering kali di supirin sama danton"

"Siapa?" Tanya Bagus penasaraan "Letda Noeladitya, sekarang pam di papua" Jelas Nindya "Oalah Mantan lo kan, Kasian di tinggal ke papua"

"Kok rese banget si lo" Bagus tertawa.

"Hmm.. Nin" Panggil Bagus

"Apa?"

"Hilangin Lo gue ya, nggak enak di dengarnya" Tiba-tiba saja Nindya menoleh ke Bagus tak percaya "Terus lo mau gue panggil mas gitu" Nindya tertawa terbahak-bahak.

"serius napa Nin, Aku kamu misalnya kalau kamu nggak mau panggil aku mas"

"Ihhh kok lo ehh kamu lucu banget si ha..ha.. iya iya, ingetin ya kalau gu ehh aku salah soalnya nggak terbiasa" Nindya kembali menatap Layar ponselnya.

"Aneh banget, sama orang aja bisa sama aku nggak bisa"

"Lah kan nggak kebiasa masnya, gimana sih" Ujar Nindya yang masih menatap layar ponselnya sambil mengulum senyum

"Kaya mimpi aja bakal ketemu kamu lagi, Aku kira aku bakal nikah sama Suci" Nindya memukul lengan Bagus "Yaudah besok lamar suci aja"

Bagus tertawa "Apasih Nin, nggak bisa hilang banget judes lo"

Karena Cinta (Akan ada revisi cerita)Onde histórias criam vida. Descubra agora