17. Rindu, Tapi Aku Takut

4.1K 233 2
                                    



Setelah Laporan ke Kantor Akhirnya Nindya dan Adista kembali pulang untuk makan siang, Adista ingin melanjutkan acara tidur nya walau hanya beberapa jam dan Nindya ingin mencuci banyak baju kotor. Nindya dan Adista Tidak me Laundry baju-baju mereka terlebih baju dinas, karena baju dinas tidak sembarangan dicuci.

Adista Dan Nindya telah berada di jalan pulang, Niat awal Nindya dan Adista sore ini mereka akan pergi Berenang karena telah lama sekali mereka tidak Berenang. Ternyata mereka baru sadar bahwa hari ini adalah jadwal mereka piket.

Dari jauh mereka melihat ada mobil hitam yang beberapa hari ini memang sering terparkir di depan rumah tetangga Nindya, Tetapi Nindya dan Adista acuh tak Acuh.
Saat mereka sudah sangat dekat dengan mobil tersebut tiba-tiba mata Nindya menyipit, Jantung Nindya Terasa ingin berhenti saat itu juga.

Nindya lekas turun dari Motor saat Adista sudah pas memarkirkan Motor tersebut "Dis Buru masuk" Ujar Nindya, Adista yang kebingungan pun langsung masuk tanpa melepas Sepatu.

Nindya mengunci Rapat Pintu itu "Siapa si Nin?gitu banget" Adista mencoba mengintip, ternyata sang pemilik mobil itu turun "Dis, gue bakal cerita setelah ini. plis jangan bilang gue Nindya, bilang aja Dyas ya Dis gue mohon" Setelah berujar seperti itu Nindya lari ke kamarnya

tersisa Adista Sendiri, dan benar tidak lama pintu itu diketuk oleh si pimilik Mobil. Adista Bingung bukan Main. Adista Membuka pintu itu, menampilkan seorang lelaki gagah dan tampan "Iya ada apa mas?" Tanya Adista "Kowad di dalam Siapa?" Lelaki itu Melirik-lirik kedalam rumah, Adista mengangkat sebelah alisnya bingung "Siapa? Dyas Maksud masnya?" Jawab Adista seadanya "Ada apa cari Dyas Mas? Biar saya sampaikan soalnya Dyas Masih ditoilet" Lanjut Adista Berbohong

"Maaf mba, nggak. Saya Salah orang kayanya" Setelah berucap seperti itu, Lelaki itu Pergi menuju mobilnya kembali.

Adista segera menutup pintu rumah itu, Adista berlari kekamar Nindya bingung. Adista Terdiam saat melihat Nindya telah menangis sambil mematap jendela kamarnya "Nindy lo kenapa?" Tanya Adista, Lalu mendekat dan memeluk sahabatnya tersebut

Nindya masih diam saat Adista mengelus pundaknya "Di-dia Ba-Bagus" Nindya Semakin menangis, Adista tercengang lalu membuka sedikit Horden Jendela melihat Mobil hitam yang mulai meninggalkan tempatnya "Lo yakin?" Nindya mengangguk Yakin

"Bagus Nin?" Nindya Menatap Adista kembali "Gue yakin Dis, dari mana gue yakin dan gue tau? dari matanya" Adista menggigit bibir bawah nya bingung

"jadi sekarang gimana?"

"gue harus lebih hati-hati dis kalau keluar, Gue nggak mau ngerusak semua yang udah gue bangun dan semua yang ada di dia" Jelas Nindya, Lalu menangis pelan.

Adista Menepuk-nepuk pelan pundak sahabat nya tersebut, liat saja. Beberapa hari kedepan Nindya pasti hanya diam, Nindya selalu begini saat mulai ingat kembali kepasa Bagus, apalagi sekarang seusai melihat Bagus di depan Rumahnya.





-------




Beberapa Hari setelah Melihat Bagus Nindya jadi lebih berhati-hati saat keluar rumah, Nindya lebih Sering memakai Masker. Padahal Nindya paling tidak suka mengunakan Masker saat keluar rumah Karena pengap,tapi untuk sekarang mau tidak mau ia haru memakai Masker.

Karena Cinta (Akan ada revisi cerita)Where stories live. Discover now