Going to far.

2.6K 217 62
                                    

I will go. - unknwn.

💌

Sudah seminggu, Rose pergi ke Minnesotta. Begitu juga dengan Lisa dan Jisoo. Jennie menatap meja kerja dan setiap sudut ruang kerjanya. Disetiap sisi penuh dengan desain miliknya. Bulan ini, dimana mimpinya akan tercapai. Tujuan dirinya selama ini, membuat fashion show dengan hasil karyanya.

Ruang kantornya begitu sunyi, sudah hampir 5 bulan ia bekerja disini. Matanya menatap awan yang begitu cerah, musim panas akan datang. Ia menatap mangkuk jjajangmyeon dan bingsoo yang sudah habis berada di perutnya. Lamunannya berubah ketika ponselnya berdering.

"Unni! Apa kabarmu? Busan sangat menyenangkan, bukan?", ucap Jennie menerima panggilan dari Jisoo. Ia bangun dari duduknya sambil berdiri di depan kaca kantornya yang begitu luas. Ia menatap gedung J enterprise yang begitu megah.

"Ahaha, disini menyenangkan. tapi aku begitu merindukanmu. Aku tau kau kesepian disana. Jen-- aku merencanakan sesuatu.", ucap Jisoo dari sebrang sana.

"Oh? Apa itu, unni? Kau benar, aku sangat kesepian. Unni! Chukhae- akhirnya hubunganmu kembali baik. Unni, kau pantas mendapatkan kebahagiaan.", Jennie tersenyum seakan Jisoo bisa melihat senyumannya.

"Jennie-ya, aku selalu mengkhawatirkanmu. Jen, jangan terus berusaha memperlihatkan bahwa kau baik-baik saja. Lantas, apakah kau tidak pantas mendapatkan kebahagiaan? Jika memang tidak bisa bersamanya, maka siapkan dirimu untuk menerima yang lain. Tapi, jika kau belum bisa maka jaga dirimu. Jen, maafkan aku. maafkan aku. Saat kau mengalami kecelakaan itu adalah kesalahanku. Itu karena Irene ingin mencelakakanku. Jennie-ya mianhae.", Ucapan Jisoo disana membuat air mata Jennie runtuh. Bisa dikatakan Jisoo selalu meminta Jennie untuk menangis, mengeluh, bahkan marah.

Jisoo pernah mengatakan akan lebih baik jika kita mengekspresikan apa yang kita rasakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo pernah mengatakan akan lebih baik jika kita mengekspresikan apa yang kita rasakan. Jika kau terlalu mementingkan perasaan orang lain, maka siapa yang akan mementingkan perasaanmu. Jika itu bukan dirimu sendiri.

"Unni, aku baik-baik saja. Aku sudah menerimanya. Tentang Irene? Suho oppa sudah mengatakannya dan mendatangiku. Aku sudah melupakan semuanya. Itu lebih tidak baik jika kau yang mengalaminya. Aku akan terus merasa bersalah padamu. Unni, terimakasih karena sudah mengkhawatirkanku. Aku akan berdiri disini semampuku. Jika memang sudah lelah, aku akan beristirahat. Aku hanya ingin kalian semua bahagia. Kini, Rose sedang berjuang. Lebih baik kau hubungi dia dan katakan untuk cepat kembali. Kau dan Lisa juga. Aku tak bisa menunggu lagi.", Jennie mematikan ponselnya sepihak. Suaranya mulai serak, ia tak tahan untuk tak menangis.

Tok-tok-tok, pintu kantor Jennie diketuk oleh Miyeon, Pegawai terbaiknya. "Nona, Hari ini kantor harus tutup jam 3 sore. Karena akan ada acara besar nanti malam dan esok. Apakah aku sudah boleh pulang?", tanya Miyeon.

"Ah, baiklah kalau begitu aku juga harus bersiap pulang. Miyeon-ie gomawo.", Miyeon pun tersenyum dan menutup pintunya kembali.

Setelah turun dari lift, Jennie mengikat tali sepatunya yang terbuka. Sekelompok orang melewatinya, ia menatap bahwa disana ada Kai, Siwon oppa dan Yuri unni. Jennie menatap Yuri, dirinya begitu merindukan Yuri.

Smile On My Face [JenKai-BLACKEXOOTP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang