Sorry.

2.9K 228 172
                                    

"I'm sorry cause make you like this."- unknwn.

💌

"Mengapa kau tak mengatakannya padaku? Dia itu adikku, dan kau memilihnya untuk menutupi itu dariku.", Yuri terus memarahi Siwon sambil berjalan menyusuri lorong rumah sakit.

Bagaimana Yuri tidak marah jika Siwon menutupi itu semua, saat kakinya berhenti dihadapan kamar putih tersebut, Yuri menghembuskan napasnya dan mendorong pintu tersebut. Yuri menatap adiknya yang sedang duduk diatas sofa dengan buah apel ditangannya.

"Noona? Kau disini?", Kai menatap yuri lalu bergantian ke arah Siwon. Mereka berdua sepakat untuk menutupi ini semua dari Yuri dan Tuan Kim. Tetapi, Siwon tidak tahu bagaimana Yuri bisa tahu semuanya.

Air matanya mulai mengembang, ia menatap adiknya dan berangsur memeluknya, "Noona disini." Kai tersenyum, hatinya menghangat ketika Yuri memeluknya.

Kai mengangguk dan melepaskan pelukan Yuri, "Noona, aku baik-baik saja. Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku. Aku hanya memulihkan kesehatanku disini. Jangan pikirkan aku, jaga saja Siyu. Ia butuh kehangatanmu lebih dariku." Yuri menatap dalam Kai.

Siwon menatap istrinya yang masih begitu mengkhawatirkan Kai. Tangannya pun menggapai bahu Yuri, "Kau tak perlu khawatir, sudah ada yang menjaganya disini. Aku tidak mengatakan ini karena permintaan Jongin dan Appa juga tidak boleh tahu tentang ini semua.", ucap Siwon.

Seketika Yuri mengingat ayahnya, Tuan Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seketika Yuri mengingat ayahnya, Tuan Kim. Dua hari yang lalu, saat ia datang menemui ayahnya bersama Siyu. Tuan Kim menangis sebentar saat menggendong Siyu. Yuri melihat air mata itu walaupun ayahnya dengan cepat menghapusnya.

"Appa? kau mau ku buatkan sup kimchi?", tanya Yuri.

Dengan cepat Tuan Kim menggeleng, "Tidak, tidak perlu. Kau kesini untuk menemui appa dengan Siyu. Jadi duduklah, aku akan bermain dengan cucuku ini.", ucap Tuan Kim yang masih terus membuat Siyu tertawa.

"Ah siyu-aaa, kau senang ya bertemu dengan araboeji? Aiguu- Ah appa, aku akan menemui Yuqi dulu.", Saat Yuri ingin bangun, Ayahnya menginterupsi-

"Dimana dia? Apakah Jongin baik-baik saja?", tanya Tuan Kim, ada sorot menyesal dan bersalah yang dipancarkan dari mata ayahnya itu. "Appa~", suara Yuri melemah.

Tuan Kim memeluk Siyu, "Appa ingin bertemu dengannya. Setidaknya, jangan pergi seperti itu. Appa tidak tahu bahwa wanita tak tahu diri itu dan putri keluarga Jung menyakiti kedua anakku. Kembalilah padaku, aku akan menjaga kalian. Appa sudah membuat kalian tersiksa selama ini--"

Yuri bangun dan langsung memeluk Tuan Kim, "Appa~ jangan katakan kalimat seperti itu. Aku tahu bahwa appa menerimanya kembali saat itu hanya karena kami. Appa melihat Jongin menangis terus dimalam hari dan tidak tega melihatku terus menyiapkan susu coklat untuknya. Aku tahu appa menyayangi kami, dan Jongin pun. Jadi, aku akan mengatakan pada Jongin bahwa kau ingin menemuinya. Dia pun masih sering menanyakanmu. Jangan pikirkan hal-hal negatif, Appa hanya perlu bersenang-senang bersama cucu-cucu appa nantinya.", jelas Yuri. Setelah kepergian ibunya, rumah ini memang sedikit sepi. Tapi nyaman untuk ditempati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Smile On My Face [JenKai-BLACKEXOOTP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang