Rachelia-4

81.1K 6K 506
                                    

Ketiga temannya yang mendengar cerita dari Vero kaget dan syok luar biasa apalagi Melvin yang sekarang sudah menganga lebar.

"Berarti lo merkosa cewek itu dong?"tanya Melvin dengan menatap Vero.

Vero hanya mengangkat bahunya,

"Cewek yang diperkosa sama lo siapa?"tanya Melvin dengan bodohnya.

"Vero mana tau ,kan tadi juga dia bilang nemu cewek itu dipinggir jalan bodoh"teriak Rava di depan wajah Melvin.

Melvin menjauhkan wajahnya."Mulut lo bau anjing"teriak Melvin tak kalah keras.

"Ver?"tanya Radit yang sedari tadi hanya diam sekarang kembali bersuara.

Vero menoleh dan mengangkat alisnya seolah mengatakan apa? .

"Kalo cewek itu hamil gimana?"lanjutnya to the point. Sontak membuat ketiganya menatap Radit.

"Gak mungkin, gue hanya melakukannya sekali,kalaupun cewek itu hamil gue yakin pasti bukan gue bapak dari anak yang dikandungnya."

"Kalo semisal dia hamil anak lo, apa lo bakal tanggung jawab "tanya Melvin kali ini dengan nada serius.

"Ya gak lah gue masih sekolah"

"Terus nasib cewek itu gimana"tanya Melvin lagi dengan sedikit emosi pasalnya dia sangat tak habis pikir dengan pikiran teman nya ini, berani berbuat tapi tidak berani bertanggung jawab.

Vero hanya mengangkat bahunya acuh lalu dia pergi dari rooftop meninggalkan teman temannya.

****

Rachel keluar dari gerbang sekolah karena bel pulang sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Dan hari ini Rachel sudah siap untuk bekerja di caffe .

Dia berjalan sambil tersenyum kecil. Rachel mencepatkan langkahnya saat penglihatannya melihat seekor anak kucing ditengah jalan,Rachel berniat ingin menyingkirkan anak kucing ke tepi jalan tapi dari arah berlawanan ada sebuah mobil yang melaju dengan cepat ke arah Rachel. Rachel kaget lalu dia menjerit.

"Aaaaaaaa"jerit Rachel sambil memejamkam matanya.

Orang yang ada di mobil itu menghentikan mobilnya tepat di depan Rachel. Lalu seorang perempuan keluar dari mobil itu dan menghampiri Rachel.

"Lo gapapa?ada yang terluka? "tanya perempuan itu.

Rachel masih diam belum menjawab pertanyaan perempuan itu karena dia masih terkejut atas apa yang baru saja terjadi.

"Hei, lo gapapa? "tanya perempuan itu lagi.

"Eh, mmm aku gapapa kok"jawab Rachel mulai tersadar.

"Sorry yaa"ucap perempuan itu merasa tak enak pada Rachel karena hampir menabrak Rachel.

"Gapapa kok,"

"Nama lo siapa? "tanya perempuan itu lagi.

"Nama aku Rachel,XI IPA 2"

"Oh,kenalin nama gue Vernanda Adinata panggil aja Nanda, kelas XI IPA 3,salam kenal Rachel"

Rachel mengangguk lalu tersenyum dan dibalas senyum balik oleh Nanda.

"Lo mau pulang? "tanya Nanda Rachel menggeleng.

"Nggak, aku kerja dulu di Caffe."

Nanda menggangguk lalu dia mengucapkan kata maaf sekali lagi pada Rachel dan dia pamit untuk pulang.

Rachel hanya mengangguk sebenarnya tadi Nanda ingin mengantarkan Rachel ke caffe tapi Rachel menolak dengan alasan dia sudah memesan ojek online.

Saat sudah sampai di depan caffe Almona caffe tempat Rachel bekerja, Rachel langsung masuk kedalam.

"Hai lol"sapa Rachel pada teman bekerjanya yang bernama Lola.

"Eh hai cel "jawab Lola sambil tersenyum singkat,lalu melajutkan lagi pekerjaannya.

Rachel sudah mengganti bajunya dengan pakaian khusus pelayan.

"Biar aku aja lol yang anter minuman itu"ucap Rachel saat melihat Lola ingin mengantar minuman.

"Oh yaudah,nih cel"jawab Lola sambil memeberikan nampan berisi minuman itu pada Rachel.

Rachel menerima nampan itu dan dia langsung mengantarkan minuman itu dengan berjalan hati-hati.

Saat sudah sampai didepan meja pelanggan Rachel segere meletakan minuman itu di meja.

Rachel membungkuk sambil berkata"Selamat menikmati"ucapnya sambil tersenyum ramah.

"Rachel ngapain kamu disini? "

Suara itu Rachel mengenal suara itu, itu adalah suara ayahnya.Rachel mengalihkan pandangannya ke samping dan benar saja itu ayahnya.

"Aku lagi kerja yah"ucap Rachel sambil menatap ayahnya dengan takut.

"Dia anak kamu jo? "tanya seseorang disamping ayahnya Rachel mungkin rekan bisnisnya.

"Bukan dia hanya anak pembantu dirumah ku"jawab Jovian begitu tenang.

Deg!

Rachel diam membisu mendengar jawaban ayahnya, apa tadi katanya anak pembantu. Apa ayahnya semalu itukah mempunyai anak seperti Rachel sampai bilang pada orang bahwa dirinya hanya anak pembantu.

Rachel pergi meninggalkan meja ayahnya dengan sesak luar biasa. Dia menuju toilet, Rachel duduk didalam toilet sambil menangis.

"Bunda"ucap Rachel lirih sambil memegang dadanya yang sangat amat sakit.

"Rachel kangen sama bunda.... bunda kenapa harus pergi ninggalin Rachel, disini Rachel sendirian bun.... gaada satu orang pun yang sayang sama Rachel.....bahkan ayah aja malu bun punya anak kaya Rachel..Rachel pingin nyusul bunda aja Rachel cape bun,Rachel lelah,Rachel sakit"ucap Rachel sambil menangis.Tangisan yang paling memilukan yang pernah ada.

Dulu sebelum bundanya meninggal Rachel selalu dimanja,diberi kasih sayang penuh oleh ayahnya bahkan Rachel terluka sedikit saja ayahnya langsung membawa Rachel kerumah sakit.Rachel sangat bahagia kala mengingat waktu itu,waktu dimana dia memiliki keluarga yang lengkap, bunda dan ayahnya yang selalu ada.

Tapi itu dulu sebelum bundanya meninggal ,Bunda Rachel dulu mengidap penyakit kanker paru paru bundanya Rachel sering sekali bolak balik kerumah sakit untuk check-up kesehatannya. Tapi kanker yang di idapnya semakin lama semakin parah dan tubuhnya sudah tidak kuat lagi untuk hidup disitulah bunda Rachel meninggal.

Saat mengetahui bundanya sudah meninggal waktu itu umur Rachel 14 tahun.Rachel sangat terpuruk dia tidak makan dan tidak melakukan apapun selama beberapa hari. Rachel hanya diam dikamarnya sambil menangis.Bukan Rachel saja yang terpuruk Jovian ayahnya Rachel juga sangat terpuruk waktu istri nya meninggal Jovian sangat sekali mencintai istrinya dia tidak mau ditinggalkan oleh istrinya.saat itu Jovian selalu pergi ke club malam dan menghabiskan beberapa botol alkohol untuk menghilangkan rasa sedihnya dan datang kerumah selalu pagi dengan penampilan yang mengenaskan.

Saat mengetahui ayahnya selalu ke club malam akhirnya Rachel bangkit dari keterpurukan nya, dia harus bangkit dia juga harus jadi penyemangat ayahnya untuk saat itu.

Tapi yang didapatkan Rachel saat itu ayahnya selalu mengabaikan Rachel dan selalu acuh pada Rachel seakan Rachel tidak ada.

****

Voment ya 

 RACHELIA [SELESAI] Where stories live. Discover now