Rachelia-12

76.2K 5.5K 126
                                    

Vero mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Tiba-tiba handphone nya berbunyi menandakan ada yang menelpon,Vero mengabaikan handphone nya yang berbunyi itu. Tapi handphone nya kembali berbunyi. Vero geram dia menghentikan mobilnya terlebih dahulu dan langsung mengangkat telpon itu.

"Halo"

"Lo dimana elah, lo mau bolos sekolah lagi?"

Vero kesal ternyata yang menelponya adalah Melvin temannya,ck ganggu ucap Vero dalam hati.

"Lagi dijalan,gue gamasuk sekolah hari ini"

"Lo kalo mau bolos ajak-ajak dong ,gue malas kalo pelajaran Bu Indah"

Vero mematikan sambungan telpon yang tidak penting itu. Dia menjalankan mobilnya kembali.

Butuh waktu 15 menit untuk Vero sampai ke halte bus itu. Dia memarkirkan mobilnya di sebebelah kiri jalan.

Vero tidak ada niatan untuk keluar dari mobil, ia akan menunggu di dalam mobil nya saja.

****


Peluh keringat membanjiri kening dan lehernya.

Rachel berjalan dengan lesu dipinggir jalan. Tangannya membawa tas besar yang berisi pakaian dan barang-barang lain miliknya.

Rachel tidak tau harus kemana sekarang jalan pikirannya seolah buntu tidak dapat berpikir. Serta air matanya yang sedari tadi tak kunjung berhenti. 

Rachel menghentikan langkahnya dan dia duduk di kursi halte sambil menunggu bus atau angkot yang lewat.

Seharusnya ia tidak boleh begini, tidak boleh menangis dia harus kuat dia tidak boleh lemah pikirnya. Tiba-tiba ia teringat dengan bayi yang berada di dalam perutnya dan Rachel mengelus perut ratanyanya itu dengan lembut penuh kasih sayang.

Tanpa Rachel sadari ada seseorang yang sedang memerhatikannya sedari tadi didalam mobil. Orang itu terkejur dan syok luar biasa saat melihat Rachel mengelus perutnya.

Orang yang memerhatikan Rachel adalah Vero. Vero tidak menyangka akan melihat gadis itu lagi gadis yang ia renggut kehormatannya. Dan gadis itu sedang dalam keadaan hamil.

Sungguh Vero sangat tidak percaya dengan semua ini, ia tidak mungkin tanggung jawab karena belum tentu itu adalah anaknya darah dagingnya. Dan lagi pula dirinya masih sekolah dan jika memang benar itu adalah anaknya Vero tidak akan sudi jika harus menikahi gadis seperti dia,itulah yang ada dipikiran Vero.

Vero segera memarkirkan mobilnya dan dia langsung pergi dari tempat tersebut dengan perasaan yang sulit diartikan.

****

Rachel memutuskan bahwa sementara ini ia akan tinggal di apartemen. Untung saja uang pemberian ayahnya yang selalu ia kumpulkan cukup untuk menyewa apartemen dan memenuhi kebutuhannya untuk beberapa bulan kedepan.

Dan sekarang ini Rachel sudah ada di dalam apartemen miliknya. Meskipun apartemennya tidak mewah dan hanya apartemen biasa yang sederhana tapi Rachel sangat bersyukur masih ada tempat tinggal untuk ia tidur.

Rachel membersihkan dirinya terlebih dahulu, setelah itu dia membereskan baju bajunya ke dalam lemari pakaian dan membereskan barang-barang lainnya.

Sekarang baru jam setengah dua sore, Dan Rachel sangat lapar karena dari tadi pagi dia belum makan. Niatnya ingin memasak tapi Rachel tidak memiliki bahan untuk dimasak.

Rachel berpikir, alangkah baiknya jika dia pergi ke supermarket untuk belanja kebutuhannya dalam waktu beberapa minggu ke depan.

Dia bergegas mengambil tas selempang nya dan keluar dari apartemen.

****

Saat sudah sampai di depan supermarket,Rachel langsung masuk ke dalam dan dia mengambil beberapa sayuran, daging, dan bahan-bahan lainnya.

Saat Rachel ingin mengambil beberapa cemilan ada orang yang menabrak bahunya dan alhasil cemilan itu berjatuhan ke lantai.

"Eh sorry, lo gapapa?",kata orang yang menabrak Rachel.

Rachel melihat orang itu wajahnya sangat tidak asing menurutnya.

"Aku gapapa",jawab Rachel.

Orang itu berjongkok dan memungut cemilan yang berjatuhan tadi.

"Ini punya lo kan?",tanya orang itu sambil menyerahkan beberapa cemilan yang tadi dia ambil.

"Oh iya,makasih ya"

Orang itu mengangguk,"Nama lo siapa?",tanyanya lagi.

"Rachel",Rachel mengulurkan tangannya dan dibalas oleh orang itu.

"Kenalin nama gue Radit Adinata",ucapnya.

Rachel baru ingat sekarang cowok ini adalah kakak nya Nanda, yang waktu itu menggendong nya menuju ke uks.

Rachel mengangguk dan tersenyum. "Kalo gitu aku duluan",ucap Rachel dan segera pergi dari hadapan Radit.

****

Jangan lupa Vote dan komen ya.

 RACHELIA [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang