Stray

161 17 21
                                    

Cast:

Taeyong (NCT) as Hades

Vernon (Seventeen) as Thanatos

Haluna Grace (OC)

Genre: Fantasy

Author: Lotuss26

Saat itu kebetulan saya sedang memantau kinerja para Perdana Menteri di Erebos, bagian Dunia Bawah yang paling dekat dengan Dunia Atas, saat seorang gadis berseragam sekolah menghampiri saya dan bertanya, "Permisi, ini di mana ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat itu kebetulan saya sedang memantau kinerja para Perdana Menteri di Erebos, bagian Dunia Bawah yang paling dekat dengan Dunia Atas, saat seorang gadis berseragam sekolah menghampiri saya dan bertanya, "Permisi, ini di mana ya?"

Saya memperhatikan dari ujung rambut hingga ujung kakinya. Sepertinya dia sedang mengalami koma di Dunia Atas sana, kalau sudah mati tidak mungkin dia kebingungan seperti ini. Saya pun tidak melihat Vernon—Si Dewa Kematian—yang biasanya mendampingi roh seperti dia.

"Halooo, gue nanya, ya! Lo denger nggak sih? Jawab dong! Sekarang jam berapa sih? Gelap amat. Gue mau pulang! Diomelin emak gue nanti kalo pulang malem-malem," ucapnya dengan nada tinggi.

Berani sekali dia berteriak seperti itu kepada dewa. Apakah dia tidak tahu siapa saya? Sepertinya tidak.

"Astaga, lo itu bisu atau tuli sih? Jawab dong! Punya mulut 'kan?"

"Perhatikan sekelilingmu! Apa kamu benar-benar tidak tahu?" ucap saya sambil berusaha menahan emosi.

"Kalo gue tau lagi ada di mana, ngapain juga gue nanya lo? Oh iya, maaf nih, kalo ngobrol sama gue nggak usah pake bahasa formal begitu. Gue nggak biasa. Dan kayaknya kita seumuran deh? Iya nggak sih?"

Apa katanya? Seumuran?

"Apakah saya terlihat semuda itu?" tanya saya. "Kalau kamu ingin tahu sedang berada di mana, ikuti saya!" Saya berjalan mendahului gadis itu.

"Lo mau nyulik gue, ya?"

Rasanya ingin sekali saya menyeburkan gadis ini ke Sungai Flegethon supaya terlalap api. Apa dia tidak pernah diajarkan sopan santun?

"Untuk apa saya menculikmu? Melakukan hal itu tidak akan menguntungkan saya. Cepatlah! Dan tolong jaga bahasamu! Apa kamu tidak pernah diajarkan sopan santun?" Dia hanya terdiam sembari menatap sebal dan kemudian berjalan mengikuti saya.

Gadis itu terkejut saat saya menjentikkan jari untuk membuat portal (lubang teleportasi). Dia menatap saya dengan wajah takjub.

"Kok bisa?" ucapnya. Saya hanya menarik kedua ujung bibir, lalu menyuruhnya memasuki portal (lubang teleportasi) tersebut.

"Lo itu siapa sih?" Terlihat jelas di wajahnya ada rasa takut sekaligus kagum.

"Panggil saya Taeyong!"

"Eumm, okey Taeyong. Salam kenal," ujarnya sambil mengulurkan tangan kanan.

"Sungai Akheron," ujar saya tanpa menghiraukan uluran tangan gadis itu, "sungai yang akan mengantarkan para roh menuju pintu Dunia Bawah. Untuk menyeberangi sungai ini, yang harus kamu lakukan adalah membayar satu keping obolos kepada Kharon dan dia akan mengantarmu ke seberang sana."

Greek Mythology Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang