9

7K 480 1
                                    

“Kenapa..kenapa harus teringat kembali. Setelah sekian lama kenapa muncul kembali” suara lirih Lan Hua terdengar di tengah kegelapan itu.

Tanpa Lan Hua sadari jika ada sepasang mata yang mengawasi dia dibalik kegelapan itu. Sepasang mata berwarna merah darah, menatap Lan Hua yang tengah meneteskan air mata.

“Siapa disana!?” seru Lan Hua yang merasa ada seseorang selain dirinya didalam kegelapan itu.

Setelah itu muncul seorang gadis kecil yang sangat cantik dia mengenakan pakaian bewarna putih dan memiliki mata berwarna merah darah yang sangat kontras dengan pakaian yang dikenakan.

‘Bagaimana bisa..’seru Lan Hua dalam hati.

“Kau..”ucap Lan Hua pada gadis kecil dihadapannya.

“Ya..ini adalah aku atau bisa dikatakan dirimu yang dulu. Bagian dari jiwamu yang telah mati bersama dengan peristiwa itu”jawab gadis kecil itu dengan senyum yang sangat manis.

“Kenapa kau memperlihatkan peristiwa itu padaku.Apa maumu sebenarnya?”tanya Lan Hua Pada dirinya yang lain.

“Kau harus mengingatnya Lan Hua. Kau harus mengingat apa yang telah kau lupakan, hal apa yang telah terlewat dari peristiwa itu. Temukanlah kunci itu dan kau akan memecahkan teka-teki dalam kehidupanmu yang dulu dan alasan kebangkitanmu semuanya memiliki akar yang sama Lan Hua kau harus segera memecahkannya jika tidak kita akan mengulang tragedi yang sama seperti 1000 tahun yang lalu. Jangan biarkan mereka  menang dan tertawa diatas penderitaan kita Lan Hua.”ucap gadis kecil itu pada Lan Hua.

“Hal yang aku lupakan?tragedi 1000 tahun yang lalu?tunggu apa maksudmu?!”tanya Lan Hua yang tidak mengerti. Gadis kecil itu hanya tersenyum sedih dan menjawab.

“Aku tidak dapat menjelaskannya padamu Lan Hua  kau hanya bisa mencari tahu hal itu sendiri. Ingat Lan Hua kau hanya perlu mempercayai hatimu, dengarkan hatimu. Selamat tinggal….”perlahan-lahan bayangan gadis kecil itu memudar dan akhirnya menghilang. Dan bersamaan dengan itu Lan Hua yang terbaring di tempat tidurnya membuka mata dan tersadar.

'Ahh..sial kepalaku sakit sekali dan kenapa dadaku sangat panas , ck tubuh ini sangat lemah. Tunggu siapa orang ini..'ucap Lan Hua dalam hati.

"Nona..Nona telah sadar. Cepat panggil Tuan dan Nyonya katakan bahwa Nona Muda telah sadar"seru Fu Jing yang saat itu memeriksa keadaan Lan Hua.

"Baik tabib"jawab salah seorang pelayan dikediaman Lan Hua.

'Ternyata tabib kediaman'

"Nona Muda tunggu jangan bangun, berbaring saja tubuh anda masih sangat lemah"ucap Fu Jing pada Lan Hua yang mencoba bangun dari posisi tidurnya.

"Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?"ketika berbicara Lan Hua merasa tenggorokannya sangat kering dan suaranya serak.

"Nona sudah tidak sadar selama 3 hari"jawab Fu Jing sambil menyerahkan segelas air pada Lan Hua.

'Tidak kuduga aku tidak sadar selama itu'

"Lalu.."sebelum Lan Hua menyelesaikan perkataannya terdengar suara langkah kaki tergesa-gesa dan suara pintu yang dibuka sangat keras.

"Hua'er!!!??"

Lan Hua melihat ibu, ayah, dan kakak nya datang. Mata mereka terlihat berkaca-kaca dan lega melihat Lan Hua telah membuka matanya lagi.

"Sayang...bagaimana perasaanmu apakah masih ada yang sakit. Katakan pada ibu biarkan paman Fu Jing memeriksamu?!"terdengar suara Rong Yue yang sangat cemas. Melihat itu hati Lan Hua menjadi hangat karena melihat kasih sayang di mata ibunya.

"Ibu aku tidak apa-apa hanya saja badanku sangat lemas"jawab Lan Hua sambil tersenyum tipis pada Rong Yue.

"Kau yakin Hua'er jika tidak biarkan paman Fu Jing memeriksamu lagi"suara itu datang dari kakak nya Long Di Chen yang saat ini berdiri di samping tempat tidur.

"Tidak..aku benar-benar tidak apa-apa Chen-ge"balas Lan Hua sambil meyakinkan.

"Fu Jing bagaimana keadaan putriku"suara berat itu berasal dari Long Fei Ye yang sejak tadi berdiri diam disamping Rong Yue.

"Menjawab Tuan, keadaan Nona sudah mulai membaik hanya perlu istirahat yang cukup kesehatan nona akan segera membaik"jawab Fu Jing pada Long Fei Ye.

Mendengar yang dikatakan oleh Fu Jing, mereka yang ada disana  terutama Long Fei Ye merasa lega.

"Dengar aku sudah tidak apa-apa bukan hanya perlu istirahat"tandas Lan Hua dengan senyuman manis. Melihat senyuman Lan Hua hati Long Fei Ye, Rong Yue, dan Long Di Chen sangat senang karena melihat Lan Hua sudah mau membuka diri pada mereka.

"Kalau begitu saya undur diri Tuan, Nyonya, Tuan Muda, dan Nona"pamit Fu Jing meninggalkan ruangan karena tidak ingin mengganggu suasana hangat keluarga itu.

"Baiklah sayang kau juga harus istirahat agar cepat pulih, ayah ibu dan kakakmu akan pergi supaya kau bisa istirahat dengan tenang jika ada apa-apa segera panggil pelayan mereka akan selalu ada di depan pintu.Baiklah kami tinggal"ucap Rong Yue sambil mengecup kening Lan Hua disusul Long Fei Ye yang mengusap kepala Lan Hua dan tersenyum tipis.

"Baiklah Ibu"jawab Lan Hua dengan senyuman yang sangat manis.

Disisi lain Long Di Chen yang melihat ayah dan ibunya sudah keluar dari ruangan  perlahan mendekati Lan Hua dan berkata.

"Hua'er ..ada yang ingin gege katakan"ucap Long Di Chen.

Lan Hua yang merasa Long Di Chen akan berbicara mengenai masalah serius perlahan bangkit dari posisi berbaring nya. Melihat itu Long Di Chen membantu Lan Hua mendapatkan posisi duduk yang nyaman.

"Apa itu ge?"tanya Lan Hua.

"Hua'er jika gege mengatakan bahwa selama ini sebenarnya gege sama sekali tidak membencimu apa kau akan percaya?"suara Long Di Chen terdengar sangat lirih dan rendah. Mendengar yang  dikatakan Long Di Chen mata Lan Hua berkilat mengingat sesuatu.

"Aku percaya"jawab Lan Hua tegas sambil tersenyum pada Long Di Chen. Mendengar jawaban Lan Hua, Long Di Chen mendongakan kepalanya dan menatap mata Lan Hua yang jernih.

"Kenapa.."ucap Long Di Chen dengan suara seraknya.

"Bukankah selama ini gege yang diam-diam membantuku, aku masih ingat dengan benar saat itu adalah musim dingin, gege diam-diam memberiku selimut dan makanan hangat saat aku dihukum di ruang kayu"jawab Lan Hua dengan tersenyum lembut. Mendengar jawaban Lan Hua membuat Long Di Chen membelakkan matanya pasalnya saat itu dia yakin bahwa  tidak ada yang melihatnya namun siapa sangka Lan Hua tahu hal yang sebenarnya.

"Kau mengetahuinya Hua'er"lirih Long Di Chen.

"Ge..aku tahu sebenarnya selama ini kau tidak pernah membenciku, diam-diam kau selalu melindungi ku bahkan kau juga diam-diam memberi hukuman pada pelayan yang sudah menyalahgunakanku bukan, aku hanya heran jika gege tidak membenciku kenapa tidak mau bicara denganku malah seakan -akan menghindari ku seperti wabah."sahut Lan Hua.

"Maaf..maafkan gege karena menghindari mu hanya saja setiap gege melihatmu gege akan mengingat Ah Yue, matamu persis sepertinya. gege takut jika gege melihatmu gege hanya akan memperlakukan mu sebagai pengganti dan jika kamu mengetahuinya kamu akan sakit hati Hua'er"jelas Long Di Chen.

"Bukankah lebih menyakitkan jika gege malah menghindari ku"sedih Lan Hua.

"Hua'er maafkan gege, gege tidak tahu jika pangabaian gege malah menyakitimu"kata Long Di Chen sambil memeluk Lan Hua yang meneteskan air mata.

"Tidak apa-apa gege, aku tidak menyalahkan mu. Mari kita ulang dari awal oke kita perbaiki semua yang ada dimasa lalu"ucap Lan Hua yang dipeluk Long Di Chen.

"Baik mari kita ulang dari awal"balas Long Di Chen sambil tersenyum ,hatinya merasa senang akhirnya dia bisa memeluk adik manisnya, hanya tuhan yang tahu bagaimana takutnya dia ketika melihat pedang itu menancap di jantung adiknya.

RE-BORN of The Hell's Queen(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang