46

2.2K 243 7
                                    

Hari sudah sangat larut namun semua orang belum tidur mereka memikirkan Lan Hua, sudah tiga hari dia pergi dan hanya meninggalkan sepucuk surat yang mengatakan dia sedang menyelesaikan urusannya.

Long Fei Ye dan Rong Yue tahu hal ini akan terjadi namun mereka masih sedikit khawatir, hanya Long Di Chen yang tenang  karena dia tahu sebenarnya saudarinya sangat kuat apalagi dia memiliki makhluk itu Demigod jadi dia bisa sedikit bersantai.

"Tenanglah Ayah Ibu, Hua'er akan segera kembali"ucap Long Di Chen. Mereka sedikit merilekskan pikiran mereka setelah mendengar ucapan Putranya itu.

"Hah kau benar Chen'er tapi walaupun begitu Ibu masih tidak tenang"Rong Yue menghela nafas. Long Fei Ye hanya diam sambil memegang cangkir tehnya.

"Kalau begitu aku akan kembali dan kalian segeralah untuk beristirahat"ucap Long Di Chen dan setelah itu meninggalkan ruangan.
Rong Yue yang melihat putranya sudah pergi berbalik menatap suaminya.

"Sebenarnya Hua'er tidak ketempat itu bersama Furong JiaLin bukan"ucap Rong Yue.

"Benar"
Tatapan Long Fei Ye menjadi semakin dalam.
Rong Yue semakin cemas, alasan kenapa dia merahasiakan ini dari putra mereka karena tidak ingin Long Di Chen tahu dan akan bertindak gegabah.

"Jadi Hua'er pergi kemana"

"Dimana itu yang jelas tidak akan terjadi apa-apa pada putri kita"ucap Long Fei Ye tegas.

"Kau benar"

Sebelum pergi Lan Hua memandangi Istana megah itu, Istana tempat dimana dia mendapatkan kekuatan, penghormatan, dan kematian. Dia sedikit tidak rela untuk pergi, namun dirinya masih harus pergi. Ada hal yang masih harus dia selesaikan.

"Master.."
Suara Bai Yi memecah lamunan Lan Hua. Dia langsung berbalik dan pergi dari tempat itu. Semua orang yang melihatnya hanya bisa menghela nafas, dia tahu keputusan Tuan mereka tidak akan pernah diubah.

Tepat setelah mereka semua telah berbalik bangunan Istana itu tiba-tiba hancur dan hanya menyisakan tumpukan debu tebal seakan sebelumnya tidak pernah ada Istana megah yang ditakuti itu.

Lan Hua membuka portal untuk menuju dunia atas, dia akhirnya kembali. Namun dia tidak langsung pulang ke kediamaan namun datang untuk menemui seseorang di kedai teh.

"Nona"

"Kau sudah datang, duduklah ada hal yang ingin aku bicarakan"

"Apakah tentang hal yang anda perintahkan?"

"Benar"
Lu Shi Yu menganggukkan kepalanya dan mengeluarkan selembar kertas yang terlihat sudah sangat tua. Melihat hal itu Lan Hua sudah cukup puas dengan kinerja Lu Shi Yu, tidak sia-sia dia bekerjasama dengan orang ini.

"Tapi saya tidak mengerti untuk apa anda ingin benda ini. Setahu saya itu hanya sebuah kertas dengan bahasa aneh dan tidak ada yang istimewa"ucap Lu Shi Yu sedikit ragu.
Lan Hua hanya tersenyum mendengar pernyataan Lu Shi Yu terkadang dia berpikir pikiran manusia itu benar-benar dangkal.

"Terkadang hal-hal yang baik tidak akan terlihat di permukaan, misalnya untuk mendapatkan sebuah permata kita harus menyingkirkan bagian yang melindunginya"ucap Lan Hua tanpa menatap Lu Shi Yu. Dia masih melihat kertas tua ditangannya sedangkan Lu Shi Yu sedikit terdiam mendengar ucapan Lan Hua, dia bisa sedikit menebak jika sebenarnya kertas itu tidak sesederhana itu.

"Kalian keluarlah"ucap Lan Hua yang membuat Lu Shi Yu bingung. Apakah sejak tadi masih ada orang lain diruangan ini.

Tiba-Tiba empat ah tidak lima sosok keluar dan berdiri tepat dibelakang Lan Hua. Mereka adalah bawahan Lan Hua dan ada satu tambahan orang, dia adalah Wen Jun. Setelah meninggalkan tempat itu Lan Hua berniat untuk membebaskan Wen Jun agar dia bisa hidup sesuai dengan keinginannya, namun Wen Jun menolak. Dia tidak ingin pergi dengan alasan ingin melindungi Tuannya. Akhirnya dia mengikuti Lan Hua dan menjadi bawahannya lagi.

Lu Shi Yu dibuat syok melihat lima orang itu. Bukan karena wajah ataupun sosoknya namun karena kekuatan mereka yang sangat besar dan bahkan mampu menekan dirinya.

"Master/ Yang Mulia"

"Kalian lihat ini"ucap Lan Hua sambil menyerahkan kertas itu pada mereka. Du Yi mengambil kertas itu dan membaca tulisan didalamnya. Sisa yang lain juga melihatnya dan paham apa yang ingin diminta oleh Tuan mereka.

"Master apakah anda meminta kami untuk mendapatkan pusaka itu?"tanya Bai Yi. Dia tahu kertas ini hanya kunci yang mengarahkan pada sebuah pusaka kuno.

"Benar, kita akan pergi kesana"ucap Lan Hua sambil menyesap teh ditangannya.

"Apakah kertas itu adalah peta untuk mendapatkan harta berharga?"tanya Lu Shi Yu.

"Tidak dan Ya"jawab Lan Hua. Lu Shi Yu bingung dengan jawaban Lan Hua.

"Tidak karena kertas itu bukanlah peta untuk menuju ketempat itu dan Ya kertas itu untuk mendapatkan harta berharga. Apakah sekarang menyesal karena memberikannya padaku?"ucap Lan Hua sambil menatap Lu Shi Yu.

"Tidak, bahkan walaupun aku tahu aku masih akan memberikan benda itu padamu karena aku tahu tidak ada hal yang gratis didunia ini. Aku pikir tempat itu tidak akan sesederhana itu, pasti sangat berbahaya"ucap Lu Shi Yu sambil menggelengkan kepalanya. Bahkan jika dia diberi tujuh nyawa dengan kekuatannya saat ini dia lebih memilih untuk tidak akan pernah pergi.

Lan Hua hanya tersenyum ringan, Lu Shi Yu benar akan satu hal tempat itu memang sangat berbahaya. Tempat itu dipenuhi dengan hawa kematian dan kegelapan yang sangat pekat. Jika manusia biasa yang masuk kesana bahkan kalaupun sangat kuat mereka akan langsung gila karena tidak bisa menahan ilusi kematian ditempat itu.

Setelah mendapatkan hal yang diinginkan Lan Hua langsung pergi dengan teleportasi, walaupun sudah pernah melihat bahkan merasakan menggunakan teleportasi Lu Shi Yu masih tidak bisa tidak berseru kagum melihatnya. Dia hanya bisa menghela nafas melihatnya.

Disisi lain Lan Hua tidak berniat untuk pulang dia langsung melanjutkan perjalanannya ke tempat itu. Dia langsung menggunakan teleportasi untuk menghemat waktu perjalanan.

Di pinggiran hutan yang terlihat sangat hijau dan rindang Lan Hua dan kelima bawahannya muncul. Siapa yang tahu jika dibalik hutan yang terlihat biasa ini menyimpan pesona jahat yang bisa membuatmu tertipu dengan tampilannya.

Mereka berjalan masuk kedalam hutan dan semakin mereka masuk, mereka bisa merasakan hawa dingin yang mencekik.

"Jangan gunakan kekuatan kalian untuk melawan tapi cobalah untuk menerimanya"
Mereka menuruti ucapan Tuan mereka dan mereka dibuat terkejut setelah merasakan hawa dingin itu seakan merangsang kekuatan mereka menjadi semakin kuat.

"Master ini.."
Lan Hua hanya diam dan tersenyum.

"Kita akan segera tiba di jantung hutan, setelah itu aku ingin kalian menggunakan formasi tujuh bintang untuk melindungi tempat ini dari dunia luar"ucap Lan Hua.

"Baik Master/Yang Mulia"
Formasi Tujuh Bintang adalah formasi penyegelan tempat yang sangat kuat. Formasi itu juga mencakup tempat yang sangat luas.

Mereka akhirnya tiba disebuah danau dengan air yang berwarna sangat hitam pekat, disekitar sana tercium bau karat seperti..darah.

"Master apakah ini danau...darah"tanya Lou Yi sedikit tidak yakin.

"Benar"ucap Lan Hua membenarkan. Mereka sedikit terkejut, pantas saja tempat ini menyimpan aura kematian yang sangat pekat.

"Bersiaplah"
Setelah berkata seperti itu terjadi perubahan pada mata Lan Hua dan tatto mawar itu kembali muncul. Mereka mengerti dan langsung menyiapkan formasi tujuh bintang.

Lan Hua mengarahkan kekuatan dan darahnya sendiri ke danau itu dan tiba-tiba sebuah dengungan yang menyakitkan telinga terdengar , sebuah cahaya yang sangat menyilaukan muncul dari danau itu.

Sekarang mereka tahu kenapa Tuan mereka meminta mereka menggunakan formasi itu. Karena jika orang lain melihat mereka bisa saja langsung datang ke tempat ini. Dan menjadi persembahan bagi benda pusaka itu.

Wajah Lan Hua sudah sangat pucat namun dia masih bersikeras untuk mendapatkan benda itu. Tidak lama terlihat sebuah pedang berwarna perak dengan warna hitam pekat diujungnya dan ukiran mawar emas di gagang pedangnya.

"Kemarilah"
Pedang itu seakan mengerti apa yang diucapkan Lan Hua dan pergi menghampirinya. Pedang itu sekarang berada ditangannya. Senyum lembut muncul dibibir Lan Hua.

"Sudah saatnya engkau bangkit"

Next...

RE-BORN of The Hell's Queen(END)Where stories live. Discover now