19 ❀ sebenernya

7.7K 1.7K 334
                                    

tidak ada yang perlu dilanjutkan.
jangan diteruskan,
karena nanti hanya akan menjadi kenangan.

coba lihat,
apa yang perlu dijalankan?

sudahlah, ayo menyerah.
tidak perlu gundah.
aku memang sudah kalah.

"bin, maaf ya kemarin-kemarin aku nyuekin kamu

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"bin, maaf ya kemarin-kemarin aku nyuekin kamu." aku menepuk pundak eunbin yang lagi makan di kantin sendirian.

eunbin noleh, "ih, kayra ngantin!"

"gak ngantin sih... cuma nyamperin kamu aja,"

"yaudah, sama aja," eunbin narik aku biar duduk disebelahnya. "gak papa kok! kamu lagi red day ya makanya bad mood?"

aku ngangguk pelan, ngeiyain aja. daripada aku jawab jujur nanti malah jadi ribet.

"temenin aku makan ya kay," eunbin ngelanjutin makannya. "kamu gak makan juga?"

"udah kok, bekal." jawabku bohong.

"kamu kurusan banget, padahal biasanya enak buat sandaran. gak baik atuh terlalu kurus,"

"stress kelas akhir aja ini mah."

"iyasih, aku juga stress ngeliat tugas."

terus obrolan kami berlanjut sampai waktu istirahat berakhir. gak ada yang istimewa banget hari ini, bahkan sampai aku pulang.

oh iya, hari ini aku bawa motor. jadi gak kayak kejadian beberapa hari yang lalu, yang aku ke parkiran tapi gak bawa motor. itu bego banget sih ya.

"yur, udah denger belum sih berita terbaru?"

"apa nih? hot news apa?"

aku denger adik kelas di sebelahku lagi ngerumpi di atas motor. aelah, pulang dong, dek. masa harus ngerumpi dulu di parkiran.

"minju sama kak haechan katanya tadi putus!"

hah?

"lah, serius? padahal perasaan awet mulu mereka!"

"iya, katanya kak haechan mutusin langsung, di depan kelas lagi. jahat banget."

"apa mungkin kak haechan selingkuh ya?"

"mungkin..." adik kelas itu ngangguk-ngangguk. "padahal minju udah paket lengkap gitu, apalagi yang kurang? ya gak?"

astaga, chan.

***

aku kaget ketika sampe. soalnya, di depan rumah ada haechan dengan motornya.

aku mendengus, "minggir."

"kay, aku—"

"kamu minggir." tekanku sekali lagi yang bikin haechan ngangguk pelan dan meminggirkan motornya.

aku buka pagar, terus masukin motor ke dalam halaman, dan kembali nutup pagar.

"kay dengerin dulu—"

"apa yang perlu aku dengerin dari orang kayak kamu? yang nyakitin orang terus." jawabku dingin.

"aku gak nyakitin orang," lirih haechan pelan.

"terus kenapa kamu mutusin minju?! itu apa kalo gak nyakitin orang?!"

"terus kamu maunya apa?! aku udah kasih bukti ke kamu!" haechan sedikit membentak.

tiba-tiba aku pusing. "chan, kamu gak usah deket-deket aku. kamu cuma kasian sama aku, serius. sekarang, kamu minta maaf sama minju. jangan pikirin aku." nada suaraku mulai melemah.

"dari awal aku udah nyakitin dia." kata haechan yang membuatku kembali menatapnya. "...maksudnya?"

"dari awal aku udah nyakitin dia, karena aku gak ada rasa sama dia."

"chan, gak usah ngelindur kenapa sih?!"

"kamu ngerti gak sih?! minju itu cuma pelarian aku, karena sebenernya dari awal aku suka sama kamu!"

aku terdiam denger pernyataan haechan.

gak, ini gak bener.

haechan, apa ini yang kamu sebut bukti?

aku gak butuh bukti yang seperti ini.

gila ini kisah cinta anak sma aja ribed amad

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

gila ini kisah cinta anak sma aja ribed amad

[I] sampai jadi debu, haechan✅Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz