14_apology

1.8K 149 11
                                    

Kini Jisoo, Rose dan Lisa sedang dalam keadaan panik tentu saja. Bagaimana tidak, Jennie pingsan dipelukan kakaknya tadi. Dan sekarang dokter khusus agensi sedang memeriksa Jennie.

"Bagaimana dok keadaannya?" Tanya Jisoo saat dokter Han selesai memeriksa Jennie.

"Tidak apa-apa, Jennie hanya pingsan karena efek dari alkohol yang ia minum. Dan juga karena tak terbiasa minum minuman beralkohol kan" jelas dokter Han yang membuat mereka lega seketika.
Setelah selesai memberi resep obat, dokter Han pun langsung izin untuk pamit dari dorm mereka.
Jisoo pun duduk disamping Jennie yang belum sadarkan diri, tentu Jisoo sangat merasa bersalah kali ini. Karena tak bisa menjaga adik-adiknya dengan baik.

"K-kak" Jennie mulai sadar dari pingsannya.

"Jen? Kau sudah sadar?" Raut wajah Jisoo yang semula sedih kini langsung menjadi senang seketika karena adiknya sudah sadar.

"Kak, Rosie, Lisa.. Jennie minta maaf" Jennie.

"Sudah jangan minta maaf lagi" Jisoo.

"Dan kalian berdua masuk kamar" suruh Jisoo pada Rose dan Lisa. Mereka berdua pun masuk kamar menuruti perintah kakak tertua mereka.

"Jen" Jisoo, Jennie pun langsung menatap kakaknya itu.

"Siapa yang telah memaksa mu untuk minum alkohol" tanya Jisoo penuh penekanan.

"K-kai kak" jawab Jennie takut.

"Kai? si hitam itu?ada hubungan apa kamu dengan dia Jen" nada Jisoo mulai naik.

"K-kami p-pacaran" Jennie sudah tau reaksi Jisoo kali ini. Kakaknya itu pasti akan marah padanya. Toh ini juga salah dirinya sendiri.

"Kenapa kau melanggar banyak peraturan agensi Jen? kenapa?!, Bagaimana jika nanti kamu dikeluarkan?!ha?!!" Jisoo marah dengan matanya yang berkaca-kaca.

"Jennie minta maaf kak..hiks.." Jennie bangun dan duduk didepan kakaknya sambil memegang kedua tangan kakaknya itu.

"Apa benar aku memang tidak bisa menjaga kalian Jen?" Tanya Jisoo yang membuat Jennie makin merasa bersalah .
Jisoo juga tak ingin memarahi adiknya itu kali ini, adiknya sedang sakit dan ia tak mau adiknya itu tambah sakit.

"Sudah Jen, kakak minta maaf. Sekarang kamu istirahat" Jisoo membaringkan tubuh adiknya itu dan ia juga berbaring disamping Jennie sambil mengusap-usap sayang kepala adiknya yang terasa hangat itu . Jennie yang diperlukan seperti itu pun tertidur karena ia juga sedang sakit sekarang.
Perasaan Jisoo sekarang terpenuhi dengan rasa sedih dan bersalah. Sedih karena adiknya sakit dan bersalah tidak bisa menjaga adiknya hingga adiknya melanggar peraturan yang ada.









Rose terbangun dari tidurnya, setelah beberapa saat ia ingin tidur kembali namun tak bisa.
Rose pergi ke kamar Jennie untuk tidur bersama kakaknya itu. Setelah sampai di kamar Jennie, Rose melihat kedua kakaknya yang tidur bersama. Rose pun menaiki kasur Jennie dengan pelan-pelan agar kedua kakaknya itu tak terusik.
Rose berbaring di antara kedua kakaknya itu. Ia memeluk Jennie dan dirasa tubuh Jennie yang terasa hangat. Rose pun bangun lagi dan mengambil kompresan . Ia mengompres Jennie dengan hati-hati dan pelan-pelan agar kakaknya itu tak terganggu.
Setelah itu ia naik lagi ke kasur Jennie dan menyelimuti mereka bertiga. Lalu Rose tidur sambil memeluk Jennie.









Pagi harinya Jennie bangun dan melihat Jisoo sudah tak ada lagi disampingnya. Namun yang ada malah Rose adiknya.
Ia menyingkirkan kain yang mengompresnya. Lalu ia membuka hp nya dan berniat untuk memutuskan hubungannya dengan Kai.

ditelfon

" Ada apa Jen, pagi-pagi sudah menelfon" kai.

"Aku hanya ingin kita putus" Jennie

"Aku tidak mau, kenapa kau tiba-tiba ingin putus" kai.

"Sudahlah, pokoknya kita putus sekarang. Kakak ku melarang ku" Jennie langsung mematikan telfonnya. Dan mengubah posisi menjadi menghadap ke adiknya yang masih tertidur dengan wajah imutnya.
Jennie suka saat melihat adiknya sedang tidur, wajah adiknya sangat imut menurutnya. Ia membelai pipi dan rambut Rose hingga membuat Rose terbangun.

"Kak, apa kakak sudah baikan?" Tanya Rose.

"Sudah Rosie, apa aku mengganggu tidur mu?" Tanya Jennie dan dijawab anggukan oleh Rose.

"Kalau begitu kakak minta maaf telah menganggumu" ucap Jennie. Bukannya menjawab namun Rose malah masuk kedalam pelukan kakaknya itu.

"Kakak kemaren kenapa? Kenapa kakak mabuk? Apa kakak mulai bandel sekarang? Rosie tidak suka melihat kakak kayak kemaren, jangan diulangi lagi atau Rosie akan marah pada kakak" mendengar ucapan adiknya itu Jennie ada rasa bersalah namun juga senang karena adiknya itu perhatian kepadanya.

"Iya janji, kak Jen ga akan ngulangin lagi" ucap Jennie sambil membalas pelukan adiknya.

"Bagaimana keadaan mu akhir-akhir ini? Apa kau merasakan sakit?" Tanya Jennie.

"Tidak sakit, hanya mimisan saja setiap malam , entah kenapa" jelas Rose.

"Aku punya satu permintaan" ucap Jennie yang membuat Rose menatap wajah Jennie dari bawah leher Jennie .

"Apa?" Tanya Rose.

"Tetaplah bersamaku" ucap Jennie.

"Aku akan melakukannya jika kalian tetap disampingku" Rose.

"Pasti, namun aku tak yakin jika aku akan selalu menjaga mu" ucap Jennie yang membuat Rose mengerutkan keningnya.

"Kenapa seperti itu?" Rose .

"Entahlah, hanya saja aku mempunyai firasat seperti itu" Jennie.

"Jika itu benar maka aku akan marah kepada kakak" Rose .

"Semoga tidak" Jennie.









Don't forget to votment 😉
Ini kayaknya terakhir aku up di tahun ini:), sampai jumpa lagi tahun depan:))

Together Until The TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang