THoD | Chapter 6 [Eiji Yurio]

568 64 8
                                    

  Kamis, 30 November 5098 Ertresia.


  Sudah satu hari Akira melakukan perjalanan, selama itu pula, Akira mengenal seluk beluk kota.

  Kota awal yang dia tempati bernama kota Goro, kota di mana dia tinggal dan bertemu Zole di perpustakaan.

  Akira selalu menyeret sebuah daging di tangannya, dia memang lelah, namun tetap di bawa juga. Alasannya karena membuang bahan makanan itu tidak baik, begitulah menurut Akira.

**

  Senin, 17 Desember 5098 Ertresia.

  Tiga minggu Akira melakukan perjalanan.

  Akira sudah bertanya pada salah satu pedagang, Kota Cerdian hanya tinggal 3 kilometer sampai.

  Akira menambah semangatnya, ditengah jalan, Akira bertemu salah satu pedagang yang baik hati.

  "Nak, sedang tujuanmu kemana?" Tanya pedagang itu.

  Akira menoleh kebelakang, dia melihat seorang pria dengan wajah keriput dan mempunyai kumis.

  "Maksud paman apa?" Tanya Akira, padahal Akira sudah mendengarnya jelas.

  Si pedagang mengulangi perkataannya, "Sepertinya kau sedang melakukan perjalanan jauh, aku bertanya tujuanmu kemana?" Tanyanya kembali.

  "Ibukota, ke kota Cerdian makaudku," kata Akira.

  Pedagang itu terdiam sebentar, "Nak, apa kau mau melakukan perjalan bersama? Tujuan kita sama, yaitu pergi ke Ibukota." Tawar si Pedagang.

  Akira lalu memperhatikan ekspresi serta nada, 'Dia tidak terlihat berbohong ataupun niat jahat, lebih baik aku terima.' Pikir Akira.

  "Jika paman tidak keberatan, aku ingin menumpang," kata Akira.

  Pedagang itu tersenyum, "Ayo naik," katanya.

  Akira mengikuti pedagang itu dan mereka menaiki kereta, "Ayo lanjutkan," si pedagang berbicara pada kusir kereta.

  "Paman ... nama paman siapa?" Tanya Akira.

  "Eiji, Eiji Yurio. Panggil saja Eiji, dan siapa namamu nak?"

  "Akira Miyamizu, panggil saja Akira paman."

  "Baiklah nak Akira, paman saat ini sedang menuju kota Cerdian. Jika kau ingin tahu kenapa paman kesana, paman hanya pergi untuk berdagang."

  Sebenarnya Akira sudah tahu, namun berhubung Akira menghormati Eiji, Akira tak memotong pembicaraan.

  "Begitukah," kata Akira.

**

  Satu jam Akira dan Eiji mengobrol, mereka berdua sudah akrab.

  "Akira, kau orang yang menyenangkan, dan kau orang pertama yang mau mendengarkan ceritaku dengan baik," puji Eiji.

  Sebenarnya Akira sedikit risih dengan cerita Eiji, kenapa, karena Eiji tidak pernah berhenti berbicara.

The Holder of Destiny [DROP]Where stories live. Discover now