THoD | Chapter 13 [Monster Core]

413 51 2
                                    

  Akira, Yuuki, dan partynya berjalan ke arah tempat teleport berada, disana ada beberapa penjaga juga.

  Mereka berdiri di lingkaran sihir dan diteleportasikan ke tempat semula, mereka berjalan dengan raut wajah yang kelelahan.

  Akira kemudian mendekati Yuuki, "Setelah ini kita ke guild, 'kan?" Tanya Akira.

  Yuuki mengangguk, "Ya," katanya singkat.

**

  Setelah sampai di guild, Akira serta teman-temannya itu menuju Fin, saat ini Fin sedang duduk di bangku yang tersandar di dinding.

  Fin melihat pintu terbuka lalu dia kembali ke posisi yang lebih sopan, "Akira, kau sudah selesai?" Tanya Fin.

  Akira mengangguk saja, setelah itu Yuuki memberikan inti monster minotaur kepada Fin dan beberapa daging dan tentu saja tanduknya.

  "Kak Fin, semuanya berapa?" Tanya Akira.

  Fin mulai menghitung, "Minotaur yang kalian lawan merupakan monster tingkat 2. Jadi, inti monster seharga 20 koin perak, dagingnya seharga 23 perak, dan tanduknya di hargai 25 koin perak. Semuanya 1 keping emas dan 18 perak saja, tunggu sebentar," kata Fin lalu mengambil semua benda itu dan menyerahkan 1 keping emas, dan 18 koin perak pada party Akira.

  "Ini," Yuuki mengambil imbalannya.

  Setelah itu party Akira berjalan menuju tempat duduk yang sepi, banyak pasang mata yang iri dengan Akira.

  Akira tentu saja bingung, pasang mata itu mengandung rasa iri dan bahkan ada yang secara terang-terangan menunjukan hasrat membunuhnya.

  Tentu saja mereka iri, terutama kaum pria. Akira bisa satu party yang terkenal di guild ini, dan tentu saja partynya kecuali Akira adalah 4 orang gadis yang berparas cantik.

  'Kenapa dengan mereka semua? Apa aku pernah berbuat salah?' Bingung Akira.

  Party Akira kemudian duduk, "Akira, kau mau pesan apa?" Tanya Yuuki.

  "Kalian saja, aku tidak memesan apapun," kata Akira.

  Mereka mengangguk, keempat gadis itu memesan minuman seperti susu dan untuk Yuuki minumannya hanya segelas Arak.

  Akira tertarik dengan minuman Yuuki, "Yuuki, apa kau minum arak?" Tanya Akira.

  "Benar, sudah lama sih, memangnya kenapa?" Tanya Yuuki balik.

  "Aku hanya tertarik saja," kata Akira.

  Keempat gadis itu kemudian saling berbisik, "Kau tahu Akira, apa yang lebih menarik?" Tanya Yuuki lagi.

  "Apa itu?"

  "Kami penasaran dengan rupa wajah yang kau selalu tutupi," kata salah satu anggota.

  "M-maaf aku tidak sopan," kata Akira.

  Secara perlahan Akira membuka tudung yang menutupi wajahnya, hingga tudung itu lepas.

  * Deg. Deg. *

  Keempat gadis itu seketika terdiam dengan pipi yang memerah padam, Akira bingung. "Ada apa dengan kalian?" Akira mengayunkan tangannya di udara depan wajah mereka, tidak ada respon.

  'D-dia tampan!!!' Pekik keempat gadis di hati secara bersamaan.

  "Mungkin perasaanku saja, tapi kenapa tubuhku jadi merinding?" Gumam Akira pelan.

  Yuuki yang pertama langsung tersadar dari pesona Akira, "M-maaf Akira," kata Yuuki gugup.

  "Oh ya, hadiahnya untuk kalian saja, aku masih ada urusan. Sampai jumpa lagi, nona-nona cantik," kata Akira lalu pergi meninggalkan mereka.

  Keempat gadis itu membeku, mereka semua berpikir secara bersamaan.

  'D-dia memanggil kami ca-ca-cantik!!!' Pikir mereka serempak dengan pipi memerah.

**

  Akira meninggalkan para gadis itu karena mengingat ada misi rahasia yang diberikan kepadanya dari Albert.

  Akira berjalan kenuju Fin, "Kak Fin, apa di paman Albert ada di ruangannya?" Tanya Akira.

  Fin kaget, dia langsung menoleh ke arah Akira. "Ternyata kau, tuan Albert ada di ruangannya," ucap Fin namun tidak menatap mata Akira karena malu.

  Fin merasa bingung dengan dirinya, dia tidak tahu mengapa tidak berani menatap mata Akira.

  "Baiklah, terimakasih kak Fin." Akira kemudian berjalan menuju ruangan Albert.

  Namun sebeluk itu, Akira berbalik arah menuju Fin lagi. "Kak Fin, apa batu ini bisa di jual?" Akira menunjukan inti monster beruang yang dia lawan sebelumnya.

  Fin tersedak karena kaget, "i-ini ... inti monster berkualitas tingkat 4! Kau dapat dari mana, Akira?" Tanya Fin.

  "Dari perjalanan, aku menemukan monster beruang dan aku membunuhnya lalu memakan dagingnya. Aku tidak sengaja mendapatkan batu ini, karena itu aku simpan saja. Jadi, apa bisa dijual?"

  "Bisa, berikan padaku," kata Fin, Akira menyerahkan inti monster itu pada Fin dan Fin mengambilnya lalu menyerahkan 1 keping emas pada Akira.

  "Terimakasih Kak Fin," kata Akira lalu meninggalkan Fin.

  Akira berjalan ke arah ruangan Albert, Akira mengetuk pintunya.

  * Tok ... Tok ... Tok ... *

  "Masuk!"

  Setelah mendapat ijin, Akira membuka pintu ruangan tersebut, dan menampakan sosok Albert yang menaruh kakinya di atas meja, Akira hanya mendesah.

  'Mungkin ini memang sudah sifatnya,' pikir Akira melihat kelakuan Albert.

TBC.

The Holder of Destiny [DROP]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora