SEPERTI BIASANYA

3.6K 292 15
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak

Happy Reading

***

Bagi beberapa orang kaya yang kelebihan harta, mungkin club adalah satu-satunya tempat untuk melepas penat dan menikmati kenikmatan dunia yang tersajikan. Yah itu menurut beberapa orang yang sebenarnya memang kenyataan. Tapi beda halnya dengan dengan kelima pria muda dengan paras menawan ini. Sekumpulan pria dengn dompet tebal dan jabatan yang menjamin kehidupan tujuh turunan. Mereka lebih memilih membeli apartemen dengan fasilitas lengkap untuk memanjakan diri mereka untuk melapas penat sepulang bekerja.

"Aigoo... Heosok-a, ku dengar sebentar lagi kekasihmu akan kembali dari Jerman?"

Pria dengan tinggi menjulang itu melihat temannya yang sibuk bermain PS dengan Park Jimin.

"Yah bulan depan dia akan kembali kesini, setelah menyelesaikan urusan fashionnya." Pria yang dipanggil Heosok ini tetap fokus pada PS dihadapannya.

"Hahaha... akhirnya masa menonton film pornomu berakhir hyung."

Park Jimin tertawa nyaring setelah mengejek Heosok tentang kebiasaan pria itu jika tidak ada kekasihnya. Sudah sangat tahu bagaimana kebiasaan sahabatnya jika kekasihnya itu tengah jauh dari jangkauan. Satu server dengan sahabatnya yang belum bergabung di tempat ini, Kim Namjoon.

Heosok yang langsung menatap Jimin bengis mendengar dirinya diejek oleh pria yang lebih muda dua tahun dibawahnya.

"Jangan kau berbicara sembarangan Park Jimin, aku ini masih suci tidak suka menonton yang aneh-aneh." Berusaha membela diri dari ejekan Jimin.

"Dan itu kata lain dari kaset porno yang kau simpan di dalam lemari dekat mini bar." Kim Seokjin nama pria yang semakin ikut mengejek Heosok dengan perkataanya sambil menunjuk sebuah lemari kecil disamping meja bar.

Kumpulan kaset dengan rate di atas 17 tahun yang dikoleksi dua sahabat mereka, Kim Namjoon dan tentu saja Hoseok sendiri.

Sudah tak heran lagi jika mereka akan tahu sekecil apapun hal yang ada dalam diri sahabat masing-masing. Lima belas tahun bukanlah waktu sedikit untuk persahabatan mereka, dan itu terbukti hingga saat ini.

"Hyung!!! Aishh... kalian ini benar-benar, Yak!! Kalian juga ikut menontonnya sialan."

"Yah itupun karena godaan setanmu Hyung." Ucap seorang lelaki yang kini tengah bermain bilyar dengan Seokjin dan satu pria lagi yang berperawakan putih pucat layaknya vampir.

"Bajingan kau Kim Taehyung, ah... aku rindu Namjoon hyung, hanya dengan dialah aku selaras membicarakan hal ini." Jimin yang mendengar perkataan Heosok hanya menggelengkan kepalanya kemudian menyudahi permainan PS nya dan berjalan menuju meja bar, menuangkan wine yang ingin diminumnya.

"Karena otak kalian sama-sama kotor hyung." menatap remeh pria yang sedari tadi mendapat ejekan dari mereka.

"Yaa!! Park Jimin diamlah atauku lempar kau dengan pemukul bisbol ini." Jimin hanya menghendikkan bahu tak peduli mendengar ancaman Heosok yang sama sekali tak berarti baginya.

"Ah rasanya kurang lengkap tanpa si maknae dan Namjoon hyung." Jimin mengarahkan tatapannya pada sebuah foto besar yang di gantung di dinding besar ditengah ruangan apartemen ini.

"Sebentar lagi Jongkook juga akan pulang setelah menyelesaikan urusan dengan ayahnya di LA, sedangkan Namjoon mungkin tengah berbucin ria dengan kekasihnya di Paris." Ucap pria bernama Min Yoongi membalas perkataan Jimin.

Memang benar mereka selalu berkumpul bertujuh di apertemen dan membuat suasana menjadi gaduh dan ricuh. Yah itu guna mereka membeli apartemen mewah ini. Berkumpul melepas penat dan menghilangkan stress akibat pekerjaan yang terlalu menumpuk.

COMEOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz