INSIDEN PESAWAT DAN JEJU

2.5K 278 16
                                    

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak Guys :)

Happy Reading
----------

Seulgi menatap datar pria yang kini tengah duduk didepannya. Saat kakinya baru saja menginjak lobi rumah sakit, ia langsung di panggil untuk menghadap pemilik rumah sakit, siapa lagi jika bukan Jung Hoseok.

Pria yang katanya ingin membicarakan sesuatu membuat Seulgi hanya diam sedari 10 menit yang lalu. Membiarkan Seulgi mati kebosanan karena menunggu. Memaklumi saja karena direktur rumah sakit itu tengah membahas kerja sama dengan ya Seulgi juga tak perlu tahu itu siapa. Hanya sekilas yang Seulgi dapat dengar dari permbicaraan Hoseok melalui telpon adalah menyebut salah satu rumah sakit yang berada di Jeju.

"Ah jadi begini dokter Kang." Hoseok membuka suara setelah mematikan sambungan telpon.

"Bisakah kau menghadiri seminar yang diadakan oleh Yonhwa Hospital di Jeju?" alis Seulgi terangkat.

"Kenapa harus saya?" yah setidaknya Seulgi masih punya tatakrama berucap yang baik didepan atasannya ini.

"Kau yang paling berpengalaman dari semua dokter dirumah sakit ini, lagi pula kau juga sudah dikenal banyak dokter yang akan menghadiri acara itu." ucapan Hoseok membuat kepala Seulgi mengangguk.

"Baiklah saya akan pergi, kapan acaranya?"

"Kau bisa berangkat dua jam dari sekarang, tiket pesawat sudah pihak rumah sakit siapkan." Hoseok menyerahkan amplop yang tentu sudah berisi tiket pesawat, dan undangan dari seminar yang tadi disebutkan.

"Saya undur diri." Seulgi berdiri dari duduknya setelah menerima amplop yang disodorkan.

"Terimakasih dokter Kang." naas sekali senyum merekah Hoseok hanya dibalas anggukan pelan dari Seulgi.

Melihat Seulgi yang sudah hilang di balik pintu ruang pribadi miliknya Hoseok langsung saja menarik nafas lega. Memegang jantung yang sedari tadi ingin melompat keluar karena tatapan datar dokter Kang.

"Waaah... bahkan aku sendiri yang sebagai atasannya saja takut." meneguk air putih yang sudah disediakan untuknya.

Hahaha.... jelas saja Seulgi bersikap seperti itu padamu Hoseok, ingat buka sahabat gila mu Park Jimin yang main cium bibir perawan orang?. Tentu saja kau juga kena imbasnya sebagi sahabat. Jika tidak ingat kau atasannya mungkin kau juga sudah kena sedikit semburan hangat mulut Seulgi.
.
.
"Sudah ku bawa semua yang kau minta Bae Irene." hembusan nafas kesal keluar dari hidung Seulgi yang saat ini sedang menunggu pesawat yang akan membawanya ke Jeju.

Secepat itu Seulgi bisa merapikan semua keperluan yang harus dibawa?. Bukankah wanita itu adalah manusia yang paling ribet jika bepergian jauh?. Jika bisa semua isi rumah akan mereka bawa.

"Baju lima pasang, sikat gigi dan odol, tiga heels, make up, dan tentu beberapa keperluan pribadiku untuk tiga hari kedepan." mendekte semua barang yang harus Seulgi bawa sesuai perintah sahabat bawelnya itu.

Simpel bukan bawaan Seulgi sebagai seorang wanita? iya sesimpel itu hanya untuk merasa nyaman dengan penampilan sendiri. Ingat saja kawan Seulgi itu bukan wanita rempong yang harus membawa ini itu setiap pergi jauh.

"Kau lupa membawa kream wajah yang tadi ku minta Kang Seulgi." mata Seulgi meroling malas. Ini dia yang pergi tapi kenapa yang ribet sahabatnya sih, kalian belum tahu saja bagaimana ribetnya Irene tadi saat Seulgi beritahu akan ke Jeju selama tiga hari. Tukar posisi saja mereka, Irene yang pergi Seulgi yang diam libur selama tiga hari.

"Aku hanya pergi tiga hari, tak perlu semua harus ku bawa."

'Your attention please, passengers of Korea Airlands on flight number GA328 to Jeju please boarding from door A12, Thank you.'

COMEWhere stories live. Discover now