Waktu Dhuha di Sekolah

1.5K 68 2
                                    

Kringg.... bel istirahat berbunyi, seperti biasa Yusuf dan Reza pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat dhuha.

Setelah selesai sholat dhuha, Yusuf menghampiri Putri yang sudah menuggu di area masjid.

" Kamu ga sholat put? " tanya Yusuf kepada Putri.

" Lagi nggk nih.. hehe ma'lum, kebiasaan kaum hawa.. " ucap Putri sambil tertawa kecil.

" Ohh iyaiya ngerti wkwk " ucap Yusuf.

" Eh iya, katanya mau cerita? Emang mau cerita apa? " tanya Putri sambil tersenyum.

" Jadi gini put.. seperti yang kemarin gua ceritain, Aisyah makin deket sama si Zaki anak hadroh itu.. " ucap Yusuf sambil menalikan tali sepatunya.

" Ohh iya.. terus? Jadi gimana? " tanya Putri.

" Justru itu gua bingung put.. kaya nya emang Aisyah bukan pilihan yang terbaik dari Allah " ucap Yusuf sambil melihat ke atas awan.

" Atau mungkinnn.... " ucap Putri yang menggantung.

" Mungkin apa?? " tanya Yusuf yang melirik Putri.

" Mungkin aja ini cara Allah supaya kamu bisa buka hati buat Zahra.. " ucap Putri sambil terseyum lebar.

Senyum kecil Yusuf mendengar perkataan Putri.

" Hah... ah yang bener aja put " ucap Yusuf sambil menggarukkan kepalanya.

" Kok yang bener aja sih.. kan cara Allah itu gapernah bisa ditebak kan?" Ucap Putri.

" Hmmmm " Yusuf kebingungan dan sembari memikirkan perkataan Putri.

" Ayolahhh suff.. aku yakin kok, Zahra tuh tulus cinta sama kamu, buktinya dia padahal tau kamu lagi jaga hati Aisyah, Tapi dia tetep nunggu kamu " ucap Putri.

Yusuf pun mulai memikirkan ucapan Putri, apakah ia harus mendengarkan dan membuka hati untuk Zahra yang telah menunggu dirinya sendiri, atau tetap memperjuangkan Aisyah yang sedang dekat dengan Zaki anak hadroh.

" Kayanya gua harus istikharah dulu dah.. hehe, ga gampang kan masalah kaya gini juga, harus mikir mateng - mateng " ucap Yusuf sambil memegang dagunya.

" Nahh bener tuh suf.. istikharah dulu aja, minta yang terbaik sama Allah.. aku sebagai sahabat selalu dukung kok " ucap Putri yang mendukung.

" Iya nanti malem gua shalat istikharah, minta petunjuk ke Allah " ucap Yusuf.

" Sipppp, eh bentar lagi masuk, aku duluan ya.. " ucap Putri.

" Oke, makasih banyak ya put " ucap Yusuf.

" Ashiiiiapppp sama - sama wkwk " ucap Putri.

Kringggggggg jam pelajaran ke 4 telah usai, dan bel pulang pun sudah berbunyi. Putri mengajak Zahra untuk pulang karna Putri tau bahwa Zahra pun sedang tidak sholat seperti dirinya.

" Ayo raaa.. cepetan nanti keburu rame, macet lagi " ucap Putri yang menarik tangan Zahra.

" Astaghfirullah.. iya sabar dong putt aduh ini kerudung aku ketarik " ucap Zahra sambil membenaran kerudungnya.

" Udah raa kita diem dulu di sini di parkiran, biarin orang pada pulang dulu aja " ucap Putri sambil duduk di motor.

" Ih.. kamu mah, tadi nge buru - buru.. sekarang malah duduk di parkiran _- " ucap Zahra yang kesal.

" Bentar dulu... aku pengen cerita tentang Yusuf.. mau denger ga? Kalo nggk yaudah yu pulang " ucap Putri sambil ingin memakai helm.

" Eh.. eh... iyaiya bentar.. emang cerita apa ? Dia kenapa lagi ?? " ucap Zahra yang menahan Putri memakai helm sambil tertawa.

" Huhhhh.. giliran tentang Yusuf aja langsung semangat _- " ucap Putri yang mengangkat bibirnya ke atas.

" Hehehe... emang cerita apa sih ? " ucap Zahra tersenyum kecil.

" Tadi tuhh dia cerita ke aku di area masjid... " ucap Putri.

" iya cerita apa ?? " ucap Zahra yang makin penasaran.

" Tadi tuh dia curhat tentang Aisyah yang katanya makin deket sama Zaki anak hadroh " ucap Putri.

" Hmm.. gitu.. terus - terus ?? " ucap Zahra.

" Ciaaaaa kepoo hahahaha " tawa Putri meledek Zahra.

" Ish.. kamu mahh puttt,,, ayolah.. " ucap Zahra yang memelas.

" Jadi tuh dia punya fikiran buat mundur buat merjuangin Aisyah.. gitu raa " ucap Putri.

" Hmm gitu... terus ?? " ucap Zahra.

" Ya.. tadi sih dia sama aku suruh sholat istikharah.. terus minta yang terbaik, siapa tau kan Yusuf bisa buka hatinya buat kamu ra " ucap Putri.

" Hmm.. jangan deh put hehe " ucap Zahra yang tersenyum kecut.

" Lahh. kok jangan? Aneh kamu mah" ucap Putri yang bernada kecewa.

" Aku mau dicintai tulus.. bukan ingin dijadikan sebagai pelampiasan put " ucap Zahra sambil tersenyum.

" Ish yaa kamu tuh ga faham - faham.... " ucap Putri sambil geregetan.

" Apa sihh hehe " zahra tertawa.

" Yusuf ga akan mungkin jadiin kamu pelampiasan _- toh dia mau istikharah dulu, dia minta yang terbaik ke Allah.. " ucap Putri yang kesal.

" Ohhh gitu.. yamaaf kali put, kan aku gatau kalo gitu tadi hehehe " ucap Zahra yang terseyum kecil.

" Gimana?? Jadi faham kann?? " ucap Putri.

Zahra pun berdiam diri sejenak, ntah apa yang ia rasakan di dalam hatinya, campur aduk, rasa senang, bahagia, takut dan tidak percaya. Apa jadinya bila Yusuf bisa mencintai dengan tulus kepada dirinya.

" Woyyyyyyy!!!! " teriakan Putri ke telinga Zahra.

" Astaghfirullah.. put sakit telinga aku " ucap Zahra yang memegang telinganya.

" Yaa abis.. aku ngomong malah diem, senyam senyum sendiri.. " ucap Putri.

" Hehehe.. engga juga dih.. " ucap Zahra mengelak sembari senyum.

" Halahhh ngeles aja kamu.. yaudah sekarang kita pulang, udah mau hujan nih " ucap Putri sambil menggunakan helm.

" Hmmm iya ayo ayo " ucap Zahra.

CINTA DALAM DIAMWhere stories live. Discover now