Bahagia Ceria

1.5K 70 0
                                    

Tiba Zahra di rumah nya sesudah diantar pulang oleh Putri. Dengan bahagia dan ceria nya langsung masuk ke rumah.

" Assalamu'alaikum umi... Zahra pulang " ucap Zahra yang sangat bahagia kepada uminya.

" Wa'alaikumussalaam.. udah pulang kamu neng ?? " ucap umi nya yang sedang masak di dapur.

" Udah umi.. eh umi lagi masak? Masak apa umi?? " tanya Zahra sembari terseyum lebar.

" Masak ini kesukaan kamu, ayam kecap " ucap uminya.

" Wihhhh pasti enak nih mi.. " ucap Zahra.

Uminya pun terus memperhatikan sikap Zahra yang tak seperti biasanya.

" Tunggu - tunggu.. kok kamu aga aneh sihh neng " ucap uminya sambil terseyum curiga.

" Ehe.. ehee.. " Zahra tersedak yang sedang minum.

" Tuhh kan.. pelan - pelang dong minumnya neng... " ucap uminya.

" hihihi.. iya umi, emang eneng aneh kenapa umi " ucap Zahra yang tersenyum.

" Yaa aneh aja gitu lohh.. ga seperti biasanya anak umi kaya gini.. " uminya sambil mengusap kepala Zahra.

" Hehehe gak apa - apa kok umi... aku masuk ke kamar dulu ya umi.. mau ganti baju dulu " ucap Zahra.

" Iya sok neng... umi juga ini tanggung bentar lagi selesai masak nya " ucap uminya.

Zahra pun masuk ke kamar dengan hati yang sangat berbahagia, ia tak sadar langsung loncat ke kasur nya.

Gubrakkkkkk!!!!!!.. suara kasur yang di lompati Zahra.

" Suara apa itu nengg??? " teriak umi Zahra dari dapur.

" Ehhh engga... ga apa - apa kok umi... hehe maaf ya miii " ucap Zahra yang berada di kamar.

" Hmm.. kirain umi kamu jatuh " teriak umi Zahra.

" Engga kok umi.. eneng ga apa - apa kok hehe " ucap Zahra yang sambil tertawa kecil.

Zahra pun sambil memikirkan apakah ini adalah kesempatan yang sangat besar bisa mencintai Yusuf dengan seutuhnya. Tapi dia tetap bersabar, karna dia yakin bahwa Allah akan selalu memberikan jalan terbaik.

" Nenggg... Zahraaa.. ayo sini makan dulu, makanan nya udah mateng " teriakan umi nya dari ruang makan.

" Ehh.. iya umi.. aku kesitu sekarang " ucap Zahra.

Keluar dari kamarnya, wajah Zahra yang sumringah dipandang terus menerus oleh uminya, dan uminyapun semakin penasaran ada apa dengan anaknya Zahra yang tak seperti biasanya.

" Sini neng.. makan tuh udah pada mateng " ucap uminya Zahra.

" Iya umi.. " ucap Zahra.

Ketika diperhatikan, semakin yakin saja uminya pasti Zahra sedang bahagia.

" Kamu kok senyam - senyum terus sih dari tadi ? " rayu uminya Zahra.

" Eh.. umi.. hihi, gak apa - apa kok umi " ucap Zahra sambil tertunduk malu.

" Emangnya umi ini 1 atau 2 tahun sama kamu?? Dari kecil sampe segede gini kamu di urus sama umi.. jadi umi tau kalo kamu lagi bahagia atau sedih sekalipun " ucap uminya sambil tertawa.

Zahra pun tersipu malu.

" Hehehe iya umi... " ucap Zahra.

" Cerita dong sama umi.. kenapa??" Tanya uminya.

" Hmmmm " Zahra makin tersipu malu.

" Mmmmm.. ini mah ga salah lagi, pasti karna laki - laki?? Iya kan?? " rayu uminya Zahra.

" Ihh.. umi kok tau sih.. hihi " ucap Zahra yang pipinya makin memerah.

" Ya jelas tau lah... umi juga kan pernah muda kaya kamu " ucap uminya sambil tersenyum.

" Hihihi iya umi... " ucap Zahra.

Uminya Zahra pun mengerti bahwa di umur Zahra yang sudah memasuki remaja ini pasti sudah memasuki puber, jadi uminya pun mema'luminya, asalkan berada di jalan Ridhonya Allah Swt.

" Siapa sih laki - laki yang kamu cinta ? Hmm siapa? Kenalin dong sini ke umi " ucap Uminya Zahra.

" Hmm Yusuf umi namanya, dia baik mi orangnya, sholeh juga mi insyaa Allah hihi " ucap Zahra yang makin merah pipinya.

" Hmm gitu.. dari kapan kamu suka sama dia?? Kok ga cerita ke umi.. " ucap uminya sambil tersenyum.

" Sebenernya sih.. dari pertama aku kenal dia mii, dari pertama masuk hehe " ucap Zahra.

" Masyaa Allah.. anak umi... tapi dia tau nggak nak? " tanya uminya.

" Nggk tau umi.. aku cukup Cinta Dalam Diam mii hehe " ucap Zahra.

" Ohh ya nggk apa - apa.. kalo kamu tulus sama dia, do'ain di aja di 1/3 malam. " nasehat uminya.

" Iya umi... Insyaa Allah.. " ucap Zahra.

" Iya donggg " rayuan uminya yang terus merayu anaknya.

" Tapi belakangan ini dia tau dari Putri umi.. bahwa aku suka sama dia, tapi kayanya dia masih ragu dan belum percaya, karna aku belum bisa terus terang " ucap Zahra.

" Ohh ya nggk apa - apa.. kalo yang terbaik Insyaa Allah dia jodoh kamu " ucap uminya sambil mengelus kepala Zahra.

" Umiiiiiiiiiii " ucap Zahra yang memeluk uminya.

Uminya Zahra pun mempunyai perasaan bahwa baru pertama kali ini melihat anaknya mempunyai rasa kagum terhadap pria seperti ini. Uminya Zahra menyangka sepertinya memang Zahra sangat tulus mencintai Yusuf walaupun secara diam.

CINTA DALAM DIAMWhere stories live. Discover now