Waktu Terindah

1.6K 81 7
                                    

Pagi itu Yusuf dan ibunya sedang bersiap - siap pergi ke rumah Zahra untuk melamar Zahra secara tiba-tiba.

" Yusuf... !! Kamu udah siap ? " ucap ibunya.

" Insyaa Allah udah mah.. " ucap Yusuf.

" Kalo begitu.. ayo kita segera berangkat " ucap ibunya.

" Ayo mah.. Bismillah " ucap Yusuf.

Sesampai di depan rumah Zahra, umi nya Zahra kaget, ada yang datang menggunakan mobil berhenti di halaman rumahnya.

" Raaaa.. raaaa !!! " uminya memanggil Zahra.

" Iya.. ada apa umi.. " ucap Zahra yang berada di belakang.

" Liat tuh.. siapa yang datang ke rumah kita, kamu kenal ? " ucap uminya yang heran.

Zahra menatap tidak mengedip dan diam seketika, yang datang itu ternyata Yusuf dan ibunya. Perasaan Zahra pun bercampur, diantara senang, bahagia bisa bertemu rindu setelah 5 tahun lamanya tidak bertemu dan kaget.

" Kamu kenapa bengong.. itu suruh masuk tamunya " ucap uminya yang masuk ke rumah.

" Itu Yusuf umi... dia temen SMK aku.. " ucap Zahra sambil tersenyum.

" Masyaa Allah... jadi itu lelaki idaman kamu sewaktu SMK ? " ucap uminya.

" Iya mi.. sudah 5 tahun ga ketemu, sekarang dia kesini ada apa ya mi.. " ucap Zahra.

" Assalamu'alaikum... " ucap ibunya Yusuf.

" Wa'alaikumussalaam.. ibuu silahkan masuk " ucap Zahra dengan menyambut ibunya Yusuf sambil mencium tangannya.

" Ayo silahkan masuk bu... " ucap uminya Zahra.

Yusuf pun hanya menundukkan kepala ketika masuk ke rumah Zahra.

" Silahkan duduk ibu, nak..., Zahra.. tolong bikinin minum yaaa " ucap uminya Zahra.

" Iya umi... " ucap Zahra.

" Ah.. tidak usah repot-repot bu.. kami insyaa Allah tidak akan lama " ucap ibunya Yusuf sambil tersenyum.

" Tidak kok.. tidak merepotkan, justru saya senang ada yang datang ke sini, apalagi ini temennya Zahra waktu SMK kan? Yusuf ini yaa ? " ucap uminya Zahra.

" Benar bu.. ini Yusuf teman sekelas sewaktu di SMK " ucap Yusuf sambil menunduk.

" Ngomong - ngomong.. bapaknya Zahra kemana ya bu.. " ucap ibunya Yusuf.

" Bapaknya Zahra kebetulan lagi di Bandung, biasa.. masalah pekerjaan bu hehe.. " ucap uminya Zahra.

" Ohh.. iya buu " ucap ibunya Yusuf.

Zahra pun mengantarkan minuman kepada uminya, ibunya Yusuf, dan Yusuf.

" Silahkan di minum ibu... maaf.. " ucap Zahra sambil memberikan minuman dan kepala tertunduk.

" Alhamdulillah makasih banyak ya nak Zahra... " ucap ibunya Yusuf.

" Iya ibu.. sama-sama... " ucap Zahra sambil tersenyum.

" Ngomong-ngomong.. kenapa baru main kesini buu.. nak Yusuf.., kan temenan sama Zahra tuh 3 tahun loh.. kok baru main ke sini " ucap uminya Zahra yang tertawa.

" Yaudah suff bilang to the point aja " ucap ibunya Yusuf kepada Yusuf.

" Hmm.. Bismillah.. " ucap Yusuf yang menghela nafasnya.

" Jadi begini uminya Zahra.. Yusuf sama ibu Yusuf datang ke sini ada satu tujuan tertentu " ucap Yusuf.

Zahra makin kaget, dia makin penasaran kenapa Yusuf dan ibunya datang ke rumahnya. Hati Zahra pun makin tak karuan.

" Tujuan ? Tujuan apa nak Yusuf.. bilang aja ke umi " ucap uminya Zahra.

" Jadi.. Insyaa Allah saya ingin melamar anak umi untuk dijadikan seorang pendamping hidupnya Yusuf umi... bagaimana ? Umi setuju kalau Yusuf menikahi putri umi ? " ucap Yusuf.

Zahra sangat kaget dan terpercaya, dia mengira bahwa setelah 5 tahun tidak bertemu Yusuf sudah mempunyai pendamping hidup, tapi dia sangat setia menjaga hatinya seperti dia menjaga hati untuk Yusuf.

" Masyaa Allah nak... niatmu datang kesini ternyata sangat baik, umi sangat senang dan bangga padamu nak Yusuf.. tentunya umi sangat senang kalo nak Yusuf jadi mantunya umi, tapi kalau umi sendiri tetap akan mengembalikan jawabannya kepada Zahra sendiri... kira-kira gimana Zahra ? Apa kamu menerima pinangan dari Yusuf ?" Ucap uminya Zahra.

Zahra pun terdiam, tapi dalam diamnya ia sangat sedih dan bercampur senang. Ternyata selama ini Cinta Dalam Diam nya akan menjadi sebuah jawaban.

Dengan menghela nafas Zahra pun menjawab pertanyaan uminya.

" Insyaa Allah umi... Zahra siap menerima pinangan Yusuf " ucap Zahra sambil tertunduk senyum.

" Alhamdulillah.. syukurlah " ucap uminya Zahra.

" Alhamdulillah suff.. bentar lagi mamah punya anak perempuan " ucap ibunya Yusuf sambil tertawa.

" Alhamdulillah mah.. " ucap Yusuf.

" Jadi kapan tanggal dan harinya nak Yusuf, lebih cepat lebih baik " ucap uminya Yusuf.

" Tapi umi... " ucap Yusuf.

" Tapi kenapa nak..?? " ucap uminya Zahra.

Zahra pun kaget ketika mendengarkan kata tapi.

" Yusuf itu setelah kemarin pulang dari khairo dan Alhamdulillah udah lulus.. tapi Yusuf diberi beasiswa oleh gurunya Yusuf umi.. suruh terbang ke Libya untuk kuliah selama 2 tahun disana, nah kira- kira kalau setelah menikah, Zahra akan ditinggal selama 2 tahun sama Yusuf.. gimana pendapat Zahra ? " ucap Yusuf.

" Masyaa Allah.. kamu udah lulus di khairo mesir ? Umi makin seneng punya mantu seorang ulama.. terus mau beasiswa ke Libya ? Ini kesempatan yang bagus nak.. ambil aja, tapi masalah itu umi serahkan lagi kepada Zahra.. gimana raa ? " ucap uminya.

" Insyaa Allah umi.. Zahra siap menikah dengan Yusuf walaupun setelah menikah akan ditinggal selama 2 tahun, walaupun bukan waktu yang singkat, tapi itu demi kebaikan Yusuf sendiri.. Insyaa Allah Zahra siap mii.. " ucap Zahra.

" Alhamdulillah... ibu sangat bersyukur punya calon mantu yang sholehah seperti Zahra.. yang penyabar.. " ucap ibunya Yusuf.

" Alhamdulillah... " ucap Yusuf.

" Kira-kira kapan tuh suff ? " ucap ibunya Yusuf.

" Insyaa Allah di hari jum'at ini umi.. ibu.. lebih cepat lebih baik, agar tidak menimbulkan fitnah " ucap Yusuf.

" Alhamdulillah.. syukurlah kalau begitu nak Yusuf " ucap uminya Zahra.

Zahra pun senang tak terbendung dalam hatinya, ternyata doa nya selama ini selama bertahun-tahun tidak sia-sia, setelah menjalani proses yang liku-liku atas dasar mencintai dalam diam dan dijawab oleh Allah dengan suatu kebahagiaan.

CINTA DALAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang