PART 48 - TEMENIN ZURA YUK

3.6K 180 29
                                    

"Masa sepatu buat gantungan tas?!"

Setelah lolos dari Azmi. Nara segera keluar dari rumah dan berlari menghampiri rumah Mia.

Nara melihat Tasya dan Zura sudah ada di sana. Dengan troli bayi yang di tempati Baby Ais yang tengah bermain dengan Tasya. Dan Mia yang menghampiri mereka.

Nara menetralkan nafasnya dan menghampiri mereka.

"Maaf yah aku telat. Soalnya harus minta ijin dulu sama Mas Azmi" ujarku.

"Iya gak papa. Kita juga baru nyampe kok" jawab Zura.

"Jadi kamu yang bakal bawa mobil" ujar seorang laki laki yang keluar dari dalam rumah. Siapa lagi kalo bukan kak Ahkam.

"Iya kak. Kakak tenang aja. Istri kakak 100% bakalan selamat sampe tujuan kok" jawab Nara yakin.

"Awas yah kalo Mia kenapa napa" ancam kak Ahkam.

"Kak Ahkam gak percayaan banget sih sama Nara. Gini gini juga dulu Nara sering kebut kebutan di Bandung" ujar Nara jujur.

Namanya juga anak SMA baru kan. Jadi pas udah bisa naik mobil ya gitu. Kebut kebutan gak jelas di jalan. Tapi kalo Nara beda. Kebut kebutannya di jalan sepi. Kalo di jalan yang rame mah biasa aja.

"NARAAA....."-All.

"Apa sih?! Dikira yang bisa kebut kebutan cowok doang apa? Aku juga bisa kali" ucap Nara cukup membanggakan diri.

"Awas yah kalo ngebut. Bahaya ntar kalo celaka gimana?"

Hayo Nara jawab apa? Ntar kalo Baby Ais kenapa napa emangnya bisa tanggung jawab?

"Ya gak gimana gimana" jawabnya polos. "Kalo celaka ya masuk rumah sakit, dirawat, bayar deh" lanjutnya.

"Seenak jidat ngomongnya. Amit amit dah kita celaka gara gara Nara" Zura angkat bicara.

"Kalian tenang aja sih. Akh ngebut juga kalo di jalan sepi. Kan enak tuh serasa jalan sendiri"

Tepuk jidat dah mereka semua. Azmi kok bisa yang berjodoh sama anak polos kek Nara. Eh Azmi juga kan dulu polos.

"Yaudah sono pergi. Hati hati"

Nara and the genk pun masuk mobil. Tasya menemani Nara di depan sedangkan yang lainnya di belakang.

Mereka berencana untuk ke sebuah Mall di sekitar perumahan mereka. Nara melajukan mobilnya menembus jalanan yang cukup padat.

Sesampainya mereka di mall. Mereka langsung ke tempat peralatan bayi untuk baby Zura nanti.

"Jadi anaknya cowok apa cewek?" Tanya Tasya.

"Kemaren sih pas periksa cowok" jawab Zura.

Mereka pun serempak mengucapkan hamdallah.

"Di keluarga kita nanti berarti ada baby cowok dan cewek. Mba Nara baby kita nanti apa yah?" Tanya Tasya antusias.

"Manusia" jawab Nara asal.

"Semua orang juga tau kali manusia melahirkan manusia" oceh Mia.

"Maksudnya itu jenis kelaminnya, Nara cantik" jawab Zura geregetan.

"Biar Allah yang ngatur" jawab Nara.

"Iya in aja biar bahagia"

"Kak Abannya mana? Kok gak nganterin sih?" Tanya Mia penasaran.

"Biasa. Dia kan gak suka sama yang rame rame kaya gini. Makanya dia alesan biar gak ikut" jawab Zura yang mengerti sifat Kak Aban.

"Dulu waktu kak Aban main di Bandung juga gitu. Pas Umma ngajak ke pasar, lasti ada aja alesannya. Yang sakit perut lah, capek lah, mah tidur lah. Kebiasaan tuh emang" Nara pun ikut ikutan.

AZMI Jatuh CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang