9.1

60.9K 2.4K 146
                                    

Vote dulu baru Baca
Baca dulu baru Comment.

ENJOYY!!

***

Italy, 23.20

Malam ini adalah malam tahun baru. Alfian, Hana, dan tak lupa Gio sudah bersiap-siap di depan balkon hotel untuk menyambut petasan yang akan datang di malam yang sejuk ini.

Hana memakaikan Gio Selimut tebal, Kaus kaki,  Sarung tangan serta Earmuff untuk menutupi telinga bayi itu karna takut dia terkejut mendengar suara petasan, terlebih Dia baru berusia 3 Minggu. Belum lama lahir kan? tapi sepertinya orang yang membuang Gio sudah merawat bayi ini dengan Baik. Buktinya Pusar Gio sudah sembuh, dan bayi itu tidak terlihat seperti bayi buangan.

Karna memang Gio adalah bayi tampan. Matanya sangat besar meskipun masih bayi, Dan beratnya pun lumayan, Jadi Gio malah terlihat seperti hadiah tahun baru bukan Bayi buangan.

Ohiya Hana tahu Gio masih berusia 3 minggu karna tadi Hana dan Alfian sempat kerumah sakit untuk memeriksa keadaan Gio yang demam, Takutnya bayi ini kenapa-kenapa kan tapi ternyata saat di periksa bayi ini Baik-baik saja dan hanya terkena demam biasa.

"Han, Gio nya ditaro di kasurnya aja."

"Gio nya gak mau. Tadi Hana taro di kasur dia malah nangis"

"Yaudah sini Gio nya sama aku aja, kasian kamu nanti pegel gendong dia."

Hana menyerahkan Gio dengan Hati-hati pada Alfian, Setelah berada di Pelukan Alfian Gio yang tidak tertidur hanya mengedipkan matanya lucu saat botol susunya diambil.

"Gio minum susu mulu, nanti kekenyangan loh"

"Nanti kalo gak dikasih nangis kak."

"Biarin aja nangis daripada nanti dia muntah, kan kalo nangis masih bisa aku tenangin. Kalo muntah nanti dia sakit."

Hana mengangguk nurut, dia langsung mengambil Botol susu Gio dan bersandar di lengan Alfian. Karna tinggi Hana tidak sampai pundak Alfian bahkan sangat jauh.

Alfian 188 cm dan Hana hanya 167 cm. Jauh banget kan, pantes juga dia sering di sangka Adiknya Alfian karna ya emang tingginya Hana hanya sampai setengah Dada Alfian.

"Naik bangku sana biar sampe ke bahu nyendernya" Hana mendelik kesal, tapi dia tetap menuruti perintah Alfian. Dia mengambil bangku dan berdiri di bangku itu.

"Haii Gio, bunda bisa liat kamu loh"

"Bisa lah kan punya mata"

Hana menabok punggung Alfian kesal. "Ih diem napa kamu ganggu mulu daritadi." Alfian terkikik pelan, senang sekali dia menggoda Hana.

"Kak Hana kemarin kan cerita ke papa, terus Hana bilang soal Gio. Tapi papa kurang setuju kalo Nama dia ini Giovan Antala Kyasha Kata papa harus ada marga kamu di ujung nama dia."

"Marga aku kan Saputra, Gak nyambung kalo namanya jadi Giovan Antala Saputra."

Hana manggut-manggut. Iya juga sih, Kalo marga Hana itu kan Maurer, tapi Hana pakenya Mauryn karna dia perempuan. Ya masa Gio pake marga Mauryn sih.

"Yaudah lah Han ini kan anak kita, pake nama pemberian kita aja. Papa juga pasti ngertiin kok nantinya, kalo mau diganti namanya nanti jadi bingung Kita juga udah terbiasa manggil dia Gio kan."

"Iya"

Hening. Setelah 10 menit berdiam-diaman Alfian menatap Gio yang tidur di dalam gendongannya.
"Gio nya aku taro di kasur ya?"

Hana mengangguk. Alfian langsung menaruh Gio di dalam dan menjaganya dengan 2 buah Guling.

Setelahnya Alfian kembali menghampiri Hana di balkon dan langsung merangkul Hana dengan sebelah tangannya.

Young Marriage With My ketos. ✔ [ Hampir Terbit.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang