Chapter 7

3.7K 173 21
                                    

Chapter 7, douzo...

Hari sudah mulai gelap, langit biru mulai menebar cahaya berwarna jingga. Hanya satu kata yang menggambarkan hari itu, indah. Tapi sayangnya tidak seperti itulah yang dipikirkan pemuda berambut hitam pendek ini. Warna biru yang mengingatkannya akan sang sahabat tak terlihat lagi. Hal itulah yang kini dipikirkan oleh Sai, satu dari banyak orang yang telah terselamatkan oleh kekuatan misterius seorang Naruto Uzumaki.

"Kali ini aku akan membalas jasamu, Naruto.." ucapnya pada diri sendiri.

Sudah dua jam lebih Sai mencari pemuda berambut kuning yang sudah diklaimnya sebagai sahabat itu. Kakashi memutuskan agar timnya berpencar, karena mencari bersama-sama hanya akan membuang waktu. Sai yang kelelahan saat ini sedang beristirahat dibawah pohon rindang yang akarnya merambat hingga diatas tanah. Hampir saja kelopak matanya tertutup kalau saja ia tidak merasakan aliran chakra orang yang amat dikenalnya.

"Ini... Chakra Naruto!"

Sai bangkit dari tempatnya bernaung tadi, kaki-kaki rampingnya berlari cepat mencari sumber chakra itu. Sai menyiapkan kuas dan kertas lukisnya, ia akan mengirim pesan untuk Kakashi dan yang lain. Tiga ekor tikus muncul dari permukaan kertas lukisnya, berlarian menuju tempat yang sudah ditentukan oleh tuannya.

"Naru- to?" Saat sampai Sai malah dikejutkan pemandangan yang di luar dugaannya. Yang dilihatnya malah perempuan berambut kuning dengan kondisi mengenaskan. Sai mendekat untuk memastikan, setelah melihat wajah dan tanda lahir kumis kucing di wajah yang ada didepannya. Ia yakin dia telah menemukan Naruto, terlebih ia merasakan cakhra kyuubi.

"Naruto..." Sai melangkah pelan menghampiri sosok manusia yang terbaring lemah diatas rerumputan, tubuh polosnya hanya dilindungi selembar selimut lusuh. Rambut pirangnya tampak kusam, wajahnya sepucat tembok dengan pipi yang tirus. Benar-benar bukan seperti sosok Naruto yang dikenal Sai.

"Apa yang sebenarnya terjadi..?" Sai merasa iba melihat Naruto yang tergeletak tak berdaya.

_#####****'momo'****#####_

Orochimaru's cave...

"APA MAKSUDMU DENGAN 'NARUTO DIBAWA PERGI' KABUTO?"

Dua ekor ular besar dengan segera mengeratkan lilitannya pada tubuh Uchiha bungsu. Mencegah pemuda itu membunuh sang medic nin. Oh tidak, Orochimaru tentu tidak akan membiarkan murid kesayangannya membunuh medic nin yang merupakan aset berharga.

"Hentikan Sasuke?"

Orochimaru membentuk segel dengan kedua tangannya. Seketika, dua ekor ular yang membelit Sasuke mengeluarkan sinar kehijauan. Sasuke menjerit keras merasakan tubuhnya yang tiba-tiba memanas. Dia memang memiliki elemen api, namun bukan berarti Sasuke tidak akan merasa kesakitan bila mendapat serangan langsung seperti ini.

Sementara Sasuke berusaha menahan sakit, Orochimaru memberi isyarat pada Kabuto yang sudah babak belur untuk segera pergi menjauh.

Beberapa saat kemudian Orochimaru menarik ular-ularnya kembali. Tubuh Sasuke yang lemas tergeletak diatas lantai yang terbuat dari tanah liat. Orochimaru menghela nafas panjang, keningnya sedikit berkerut, bulir-bulir keringat membasahi keningnya. Menahan seorang Uchiha yang hampir berserk bukan perkara mudah, apalagi dengan kondisi tubuh Orochimaru saat ini.

Love Or LustWhere stories live. Discover now