chapter 15

1.9K 120 5
                                    

Chapter 15, douzo...

Sepasang saphire biru itu menyapukan pandangannya keseluruh sudut rumah bergaya tradisional yang akan menjadi tempat tinggalnya untuk beberapa bulan kedepan nanti. Material kayu yang mendominasi bangunan itu serta taman yang ditata rapi membuat siapapun tak akan pernah menyangka kalau tempat ini adalah salah satu saksi bisu sejarah kelam sebuah klan besar yang pernah menjadi klan yang amat ditakuti didunia shinobi dapat hancur begitu saja dalam satu malam.

"Ne... ini rumah Itachi ya?" tanya sang pemilik sepasang bola saphire itu.

"Hn, kau akan tinggal disini sampai bayimu lahir" ketika mendengar 'hn' itu Naruto langsung teringat kembali orang 'itu'. Dia langsung menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha menghilangkannya dari ingatannya.

"Ada apa Naruto?" Itachi heran melihat tingkah Naruto barusan. Itachi sempet berpikir kediaman uchiha ini mengingatkan Naruto pada Sasuke.

"Tidak apapa, itachi-san kumohon jangan menjawab pertanyaan 'hn', itu tidak sopan" ucap Naruto sambil berusaha keras menunjukkan senyumnya pada Itachi.

"Baiklah, apa kau tidak masalah tinggal disini" Itachi membalas senyuman Naruto 'Kumohon? Bahkan kecil pun bisa mengingatkannya'

Naruto, gadis berambut pirang dengan sepasang saphire yang menjadi indra penglihatannya itu mengangguk.

"Tidak masalah asalkan bersama Itachi-san, aku tidak apa-apa kok" ucapnya senang.

Itachi tersenyum lega. "Syukurlah kalau begitu"

Satu minggu setelah Naruto membatalkan aborsinya, Hokage kelima memintanya untuk tinggal di distrik Uchiha, tepatnya dikediaman milik Itachi. Sesuai dengan rencana pula, beberapa orang ANBU akan ditempatkan dilokasi-lokasi strategis untuk mengawasi keduanya. Sebelum itu para anggota Rookie telah ditugaskan untuk membersihkan rumah yang cukup luas itu setelah sebelumnya Hokage menjelaskan duduk perkaranya. Meski beberapa kali sempat hampir terjadi perbedaan pendapat antara Hokage dan anggota Rookie, kebanyakan dari mereka tidak setuju kalau Naruto harus menghabiskan masa kehamilannya tinggal didaerah –yang menurut kebanyakan orang- 'terkutuk'. Namun dengan berbagai pertimbangan dan saling adu argumen, akhirnya mereka menyetujui usulan Hokage dan 'merelakan' Naruto untuk tinggal bersama mantan missing nin, Itachi Uchiha. Dengan syarat, para anggota Rookie juga diizinkan untuk membantu keperluan Naruto selama ia hamil.

"Ah, Naruto" tegur Iruka yang ikut membawa barang-barang Naruto dari apartemen, "sebaiknya kau istirahat sekarang, kau pasti lelah seharian ini!" pinta –perintahnya.

Wajah Naruto langsung menampilkan  ekspresi cemberut, tak suka.

"Ini baru jam sebelas siang Iruka senseeeei~ aku belum ngantuk~" rengeknya tak terima.

"Itachi, tolong kau antar Naruto ke kamarnya, biar aku yang membereskan sisanya" ia mengintruksikannya pada Itachi, tak mengindahkan rengekan murid kesayangannya.

"Baik, ayo Naruto.." bagi iruka Naruto itu sudah seperti adik kandungnya. Ia Tidak bisa melihatnya terluka.

Itachi membimbing pemuda yang lebih pendek 8 senti darinya itu (A/N: Naruto lebih pendek karena perubahan fisiknya menjadi perempuan) menuju kekamarnya yang terletak dibagian paling belakang kediaman Uchiha.

Sesekali terdengar gumaman tak jelas dari bibir mungil Naruto. Ia masih mengeluhkan perintah dari Iruka yang terkesan menganggapnya seperti anak kecil.

Love Or LustWhere stories live. Discover now