chapter 11

2K 147 10
                                    

"Uuuh~ ini sudah ketiga kalinya... aku capek~~~"

"Sudah aku bilang ini efek kehamilanmu bodoh!" Suara kyuubi menggema di kepala Naruto.

"Dari kemarin-kemarin kau terus mengatakan hal itu, aku capek mendengarnya" Naruto mengembung kan pipinya sebal.

"kau terlihat semakin manis bila begitu, gadis ramen" ucapan kyuubi membuat alis Naruto berkedut kesal.

"DIAMM"

Perempuan berambut kuning itu kembali berbaring diranjang single bed miliknya. Wajahnya tampak pucat, tubuhnya juga terlihat semakin kurus meski tidak terlalu mencolok. Pagi ini Naruto sudah tiga kali memuntahkan isi perutnya, hal ini benar-benar menguras energi. Dan lagi akhir-akhir ini Kyuubi jadi sering berbicara dikepalanya. Yah, Naruto bisa berkomunikasi dengan rubah tua itu tanpa harus memasuki ruang segel Kyuubi. Praktis memang, tapi karena Kyuubi terlalu banyak bicara, akhirnya malah menyebalkan.

Naruto memejamkan kedua matanya. Sebelah tangannya membelai perutnya yang masih datar.

"Hey Kyuu, apa benar aku hamil?" lirihnya.

"Aku sudah mengatakannya berkali-kali, bodoh"

"Tapikan aku kan sebenarnya laki-laki Kyuu?"

"Hmm... kalau itu tanyakan saja pada si Hokage berdada besar! Aku malas menjelaskannya padamu"

"Tapi... orang-orang pasti akan lebih membenciku ya?" Naruto tersenyum miris.

"Hm? Kenapa begitu?"

Naruto mengambil nafas panjang, menghembuskan perlahan lewat hidungnya. "Dari kecil aku sudah dibenci karena dianggap monster.." Kyuubi tak berkomentar, "juga karena aku selalu membuat ulah. Dan sekarang aku tiba-tiba jadi gadis jadi-jadian dan hamil begini, mereka pasti menganggapku aneh. Apalagi ini adalah anak dari seorang missing nin. Apa kau kira mereka tidak akan lebih membenciku?"

"Seperti bukan dirimu saja"

"Hihihi... iya ya. Tapi Kyuu, apa yang harus kulakukan pada anak ini ya?"

#####****Sasu'momo'Naru****#####

Hari mulai beranjak malam. Bulan purnama bersinar dengan indahnya. Tak sedikitpun ada kumpulan awan yang menghalangi sinarnya.

Disamping itu, didalam lebatnya hutan. Sebuah api unggun menyala terang diantara gelapnya malam didalam hutan. Tiga orang laki-laki berbeda usia duduk mengelilingi api unggun, mencoba mengurangi rasa dinginnya malam yang makin menusuk kulit.

Seorang dari mereka yang berambut hitam terlihat duduk sedikit menjauhi dari dua lelaki lainnya, dan sejak tadi dia terus mengarahkan pandangannya kearah hutan.

"Tuan Jiraiya" bisik Kakashi, "apa benar kita bisa mempercayainya?"

Pria setengah baya berambut putih panjang itu berpikir sejenak, sekilas ia coba memperhatikan pemuda dari klan Uchiha itu.

"Tidak juga, tapi mau bagaimana lagi. Dia bilang dia akan melawan kita kalau sampai kita mendekati adiknya. Lagi pula... aku ingin mendengar informasi yang akan diberikannya nanti sesampainya kita di Konoha"

Love Or LustWhere stories live. Discover now