Manchester United, Si Setan Merah sang Sobat Ambyar

11 0 0
                                    


"Duobol kuro.... Asu.... Bajingan...."

"Duh Gusti....."

"MU kok kalah menehhh... Tekor meneh 2 juta duh gusti....."

Sungguh malang sekali nasib Mat Midi di tahun 2019 ini, tim kesayangan yang berjuluk Tim Setan Merah alias Manchester United sedang terseok-seok di klasemen papan tengah. Sudah tak terhitung lagi berapa kerugian yang diderita Mat Midi karena kalah judi.

"Yuuu....EmYuuu..., kapan kowe iso bangkit meneh Yu.....", gerutu Mat Midi

"Wes meh sewindu kowe kok ijeh terseok-seok ngene... Nek ngene terus suwe-suwe aku bangkrut... "

Mungkin bagi Mat Midi, kebohongan terbesar satu dekade terakhir adalah MU akan baik-baik saja saat ditinggal Sir Alex Ferguson. Beberapa pelatih ternama sudah mencoba menggantikan sosok Alex Ferguson, tapi masih belum juga MU menemukan jati diri-Nya. Seperti Raksasa ompong yang kehilangan taringnya dan kehilangan separuh jiwa-Nya... Oh.....

"Nek misal iki orak seko wasiat e Cak Chiku, aku wes ganti dukung tim liyone...

"Tapi yo piye meneh, duit sg tak nggo judi iki yo seko tabungane Cak Chiku, tapi aneh e nek pas MU kalah, taruhanku paling sejuta opo rongjuta...

"Tapi kok ndelalah nk aku taruhan nganti sepuluh juta luwih MU iso menang... Asu tenan kowe cak... Heuheuheu"

Memang tak mudah menggantikan sosok Alex Ferguson sebagai pelatih MU, mungkin si Setan Merah seperti kehilangan arah sesaat ditinggal Alex Ferguson dari kursi pelatih. Memang tak mudah menggantikan sesuatu setelah menemukan sisi nyaman.

"Nek misal mgko kowe wes sadar seko koma, meh tak pancal, tak juotosi, wes pokoke nganti kowe babak belur Cak...

"Lagi keadaan koma wae ijeh nggawe aku susah... ben minggu iki rasane deg-deg ser Cak...

"Nek lawan klub papan atas iso menang, tapi lawan klub ecek-ecek malah kalah terus... Rak josss babar blasss..."

Tentu saja Cak Chiku tak bisa merespon Mat Midi. Api masih berkobar di seluruh tubuh Cak Chiku semenjak Sang Raksasa terbebas dari tubuhnya. Tidak ada tanda-tanda api itu akan padam. Bahkan air kiriman dari langit pun tak bisa memadamkan api tersebut. Air-air tersebut sampai rela tinggal lebih lama di permukaan tanah untuk memadamkan api di tubuh Cak Chiku.

Sampai-sampai pak Lurah terkena fitnah gara-gara air yang enggan masuk ke tanah itu. Hampir seluruh desa terendam banjir, dan warga desa langsung demo ke Pak Lurah karena dianggap tak becus menangani banjir. Untungnya pak Lurah tahu, banjir ini bukan disebabkan karena tata kota yang tak terurus. Tapi disisi lain, pak Lurah tidak bisa menyebarkan informasi ke warga penyebab utama dari banjir tersebut.

"Heuheuheu... untunge tata kata pak Lurah sak jose, iso menenangkan warga soal penyebab banjir. Yah memang benar, kodratnya air itu turun dari langit dan akan meresap ke tanah. Kalau memang air masih betah lama-lama di atas permukaan, berarti ini bukan banjir, tapi air nya aja yang malas turun ke dalam tanah atau jangan-jangan masih mengantri, mungkin jalannya lagi macet, Heuheuheu" batin Mat Midi ketika teringat konferensi pers dari pak Lurah.

"Dadi kelingan, geni seko awake Cak Chiku wingi kae ber nyebar ng deso-deso sebelah. Hawane dadi panas kabeh, iso-iso pemilihan kades deso wetan kali kae dadi tukaran goro-goro rak trimo calon e kalah. Terus deso kulon kali kae, alas karo kebon e dadi kebakaran. Lha kok bar kui deso awake dewe dadi kebanjiran"

"Wes lah, daripada ngomong dewe rak jelas, mending nggolek susu ne rondo wetan musholla kae..."

"eh..."

"maksudte tuku susu anget sg dodolan rondo anak siji sing warunge wetan musholla kae... Heuheuheu"

Di tengah perjalanan, Mat Midi mendadak berhenti. Matanya tertuju di poster samping pos ronda. Sebenarnya tak ada yang aneh dari poster bola itu, sebuah poster bola MU vs Liverpool yang akan berlangsung minggu depan. Hanya saja di sebelah pojok kanan atas, Mat Midi menemukan tulisan suku Maya Kuno.

Sewu kuto uwis tak liwati

Sewu ati tak takoni

Nanging kabeh

Podo rangerteni

Lungamu neng endi

Pirang tahun anggonku nggoleki

Seprene durung biso nemoni

Setelah mengamati lebih teliti lagi, ternyata poster konser Didi Kempot buat mendinginkan suasana nobar bareng big match MU versus Liverpool. Atau jangan-jangan buat menghibur fans Liverpool yang ambyar kalau-kalau nanti dibantai habis-habisan oleh MU, heuheuheu...

"Aneh-aneh wae... heuheuheu" batin cak chiku

-

Betapa kaget nya Cak Chiku setelah tiba di depan warung susu. Kemudian mendadak hujan mengguyur, langit menjadi kelam, dan suara petir saling menyambar bersahut-sahutan. Cak Chiku masih tak percaya, Musholla samping warung kelihatan tak terurus, penuh debu, sarang laba-laba ada dimana-mana.

Tak sampai situ kekagetan Cak Chiku, diam-diam suara lirih tapi menggetarkan hati, suara yang tak begitu jelas tapi merdu.

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar

Asyhadu allaa illaaha illallaah

Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah

Hayya 'alashshalaah

Hayya 'alalfalaah

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar

Laa ilaaha illallaah

Raksasa dan Malaikat KecilWhere stories live. Discover now