"Hah!"
Gadis berambut hitam legam itu kembali terbangun dari tidurnya, nafasnya tidak beraturan dan terdapat air matanya yang membasahi kedua pipinya.
Mimpi buruk sudah menghantuinya semenjak dia menjadi seorang pilar, dan mimpi buruk ini terus menerus berulang entah sampai kapan. Gadis itu memeluk lututnya dan terisak pelan.
"Rengoku-san..."
*•*
Pagi hari ini Hinata sudah berada di kediaman kupu-kupu, wajahnya terlihat seperti orang yang kurang tidur. Dia tengah berjalan ke arah kantor Shinobu.
Tanpa permisi dia langsung masuk saja ke dalam kantor tersebut, iris abu-abu terangnya itu menatap sekeliling seperti tengah mencari sesuatu.
"Ara? Apa yang sedang kau lakukan, Hinata-chan?" Shinobu mengintrupsi dari arah pintu ruangan, Hinata menatap Shinobu dengan tatapan lesunya.
"Tidak ada, aku hanya sedang mencari obat tidur," jawabnya sambil kembali menatap rak-rak yang berisikan obat-obatan, Shinobu memasuki ruangannya dan berjalan mendekati rak sebelahnya.
"Kau masih muda, kenapa bisa sampai kurang tidur begitu?" Gadis berusia 19 tahun itu mengambil salah satu obat dari rak tersebut. "Apa ada sesuatu yang sedang kau pikirkan?"
"Tidak, hanya mimpi buruk. Bukan sesuatu yang penting," jawab Hinata dengan gelengan pelan, tampak enggan untuk menjawab.
"Baiklah, ini obatnya. Hanya minum 1 kapsul saat kau mau tidur saja ya," Shinobu memberikan obat itu pada Hinata, yang dibalas dengan ucapan terima kasih olehnya.
"Ngomong-ngomong, kau habis dari mana saja, Kochou-san?" tanya Hinata sedikit penasaran karena saat dia masuk Shinobu tidak ada di kediaman kupu-kupu.
"Aku baru saja menemui Oyakata-sama, aku merekomendasikan Tanjirou dan teman-temannya untuk mengikuti misi yang akan dijalankan oleh Rengoku-san," jawaban Shinobu membuat Hinata membeku sesaat.
"S-souka..." Hinata berucap lirih begitu sudah sadar dari lamunannya, dia pun menatap Shinobu sambil tersenyum kecil.
"Arigatou atas informasinya, aku pergi dulu," gadis itu membungkuk pamit dan keluar dari ruangannya, sedangkan Shinobu hanya bisa diam membiarkan gadis itu keluar.
"Sepertinya dia memang sedang memikirkan banyak hal,"
*•*
Hinata kembali ke kediamannya setelah sesaat dia menjenguk Tanjiro dan kawan-kawannya. Saat itu Tanjiro sempat khawatir karena melihat Hinata yang tampak lesu, namun Hinata bisa menenangkan pemuda itu dan hanya bilang kalau dia kurang tidur saja.
Begitu sampai, dia langsung berjalan cepat ke arah ruangan pribadinya. Tempat dia melakukan beberapa percobaan pada darahnya sendiri.
Gadis itu memasuki ruangan pribadinya, aroma darah langsung menguar memasuki indera penciumaannya yang berasal dari beberapa botol yang berisikan darah miliknya. Dia menatap sekeliling dan melihat ada beberapa hewan disana seperti burung, kelinci dan katak.
Hinata mengambil obat tidurnya dan meminumnya sebanyak 1 kapsul. Setelah itu dia berjalan mendekati meja kerjanya. "Aku harus menyelesaikannya sebelum terlambat"
*•*
Pagi ini Tanjiro, Zenitsu dan Inosuke sudah berada di depan kediaman kupu-kupu. Dihadapan mereka sudah ada guci besar khusus untuk latihan pernafasan konsentrasi penuh 24 jam, mereka pun meniupnya dan disemangati oleh ketiga gadis kecil di hadapan mereka, dan mereka pun berhasil memecahkannya.
YOU ARE READING
Seasons [Kimetsu no Yaiba Fanfiction]
FanfictionMaruyama Hinata, adalah nama seorang gadis pemburu iblis yang misterius. Dirinya berusaha untuk tidak mencolok, menjadi pemburu iblis biasa pada umumnya. Sampai pada suatu saat, karena sebuah kejadian yang membuatnya mati suri. Terbongkarlah semua...