Mukkaddimah

79.1K 7.1K 966
                                    

Cerita ini terinspirasi dari kegiatan ospek Teknik mesin di salah satu kampus yang diberi nama 'POROS'

Cerita ini terinspirasi dari kegiatan ospek Teknik mesin di salah satu kampus yang diberi nama 'POROS'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

____________________________

Hai, aku Ratna.

Ah! Beberapa orang benci pembukaan sebuah buku yang menyebutkan nama pemerannya, tapi aku bingung memulainya dari mana.

Sebenarnya buku ini bukan tentang aku, tapi tentang senior ku.

Tidak, tidak, ini tentang aku juga sebenarnya.

Ah, sudahlah, aku terlalu kikuk menulisnya.

Kisah ini saat aku masih menjadi mahasiwi beberapa tahun lalu, aku perempuan, jurusan Teknik mesin.

Tolong jangan tertawa, aku benar-benar mengambil jurusan itu, aku sudah mengawali ketertarikan ku dengan mesin saat SMK, aku juga mengambil jurusan otomotif di sana.

Aneh? Kagum? Banyak komentar tentang itu.

Kakak perempuan ku sudah bilang, isi Teknik mesin itu rata-rata jantan, kalau dengan hentakan heels perempuan sedikit mata mereka akan menyala mencarinya.

Ah, sayangnya aku benci memakai heels, kenapa harus memakai sesuatu yang menyakiti mu? Itu tidak masuk akal.

"Katanya ada cewek bro di mesin angkatan ini? Serius?"

Aku mendengar seorang senior begitu heboh berjalan melihat kami yang tengah dijemur dipelataran fakultas Teknik salah satu universitas besar di kota Makassar ini.

"Wah ada beneran?" Ia terlihat terkejut melihat ku saat itu.

Kau tahu? Seperti melihat makhluk langkah di sebuah sirkus, nah seperi itu ekspresinya.

"Seangkatan kita juga adakan, si Karin," Sahut kawannya. "Kalau gak berhenti kuliah, masih dialah ratunya mesin."

"Sekarang ada tuh calon penggantinya."

Sungguh aku prihatin, kepada kak Karin dan salut sudah mau bertahan dengan para batangan di sini, meski aku tidak tahu penyebab ia berhenti kuliah. Tapi aku akan senang menemuinya dan berbagi cerita, sebagai perempuan yang cinta dengan otomotif dan mesin.

"Selamat datang adik-adik ku," Seorang senior sok asik dengan gaya tengil mengambil mic menyapa kami.

"Bentar, perasaan saya gak punya adik-adik sejelek kalian deh." Sambungnya yang membuat kami tersinggung tapi tetap memaksakan diri tertawa kecil.

Ah, penyiksaan batin!

"Mesin!" Teriaknya.

"Solidaritas harga mati!" Teriakan kami menggema ke seluruh Gedung Teknik.

"Selamat datang di Pendidikan jurusan, hem Pendidikan?" senior itu terlihat ragu, "Kalian Sukanya ini pengkaderan, ospek, atau Pendidikan?"

POROSWhere stories live. Discover now