Berakhirnya minggu pertama

26.1K 4.9K 573
                                    

Minggu pertama kegiatan POROS selesai, minggu kedua dimulai, tapi sebelum itu kalian harus tahu akhir minggu pertama bagaimana.

Seperti yang dikatakan Nareshta mustahil mengumpulkan semua tanda tangan senior, bukan itu makna tugas ini.

Yap tak ada seorangpun yang berhasil mengumpulkan tanda tangan senior dengan lengkap tanpa kurang satupun.

"Udahan dong marahnya, kan bukan cuma gue yang tanda tangannya paling dikit," Mata Hutomo dan Ratna masih menatap dendam Adam, pada akhirnya 103 orang itu tetap dijemur sejak pukul dua siang dan sudah berjalan satu jam penuh.

"Mau gimanapunkan kita pasti dihukum juga," Adam masih berbisik membujuk kedua rekannya.

"Ah~ terus gue musti gimana biar kalian gak melototin gue kayak gitu?" Manja Adam yang bukannya membuat Hutomo dan Ratnaa luluh malah makin membuat keduanya ingin memukul keras kepala plontos itu.

"Apa yang kalian pelajari dari milestone minggu pertama? Ada yang bisa jawab?" Suara Ewako Fattahila menggelegar meski tidak menggunakan pengeras suara.

"Woy! Gak ada yang bisa jawab? Jadi kalian seminggu gak belajar apa-apa? Hah?" Suaranya makin keras saat 103 orang maba Teknik mesin itu hanya menunduk dan seolah tak punya niat menjawabnya.

"4589 Adam?" Bukan Adam yang menyebut nomor dan Namanya namun Ewako, mata sipit itu memicing tajam menatapnya.

"Jawab apa yang kau pelajari selama lima hari minggu pertama poros? Apa yang kau pelajari dari tugas yang saya berikan?"

"4589 Adam!" Adam mengangkat tangannya dan bangkit.

"Yang saya pelajari adalah menghormati dan menghargai senior, dengan melakukan tugas yang senior Ewako berikan, kami mengenal banyak senior begitupula senior mengenal kami sebagai junior mereka. Saya jadi paham apa fungsi buku suci senior."

Kedua tangan Ewako disilangkan di belakang punggungnya, dagunya sedikit naik hingga membuat tatapannya terasa makin remeh bagi siapa saja yang menghadapinya.

"Apa fungsinya?"

"Pembuka menjadi warga mesin, yaitu mengenal penghuni lamanya, senior kami."

Ewako memamerkan senyumnya yang tersungging mendengar jawaban Adam, sebelum berlalu pemuda asli kabupaten Gowa itu menepuk bangga pundak Adam dan melaluinya.

Adam terdiam namun maniknya masih mengikuti punggung seniornya itu berjalan melaluinya. Sekuat tenaga Adam mengumpulkan suaranya, berteriak sambil membungkuk.

"TERIMA KASIH BANYAK SENIOR!!!"

Teriakan itu menggema dan membuat merinding seluruh rekannya, 102 orang lainnya saling menatap, entah siapa yang memulainya satu persatu dari mereka berdiri dan melakukan hal yang sama dengan Adam.

"TERIMA KASIH BANYAK SENIOR!!!" Suara seluruh mahasiswa baru Teknik mesin itu menggemuruh ke seluruh penjuru Teknik hingga siapapun yang mendengarnya tersenyum karena membaranya semangat itu.

"Seniority," Suara lembut Ewako baru pertama kali mereka dengar. Dengan pengeras suara di tangannya pemuda itu menatap para juniornya.

"Bukan meperlihatkan kami lebih hebat, lebih berkuasa, dan lebih baik dari junior kami. Tapi untuk memperlihatkan, kami ada, kami Tangguh, dan kami kuat sebagai abang dan kakak tempat pertama junior kami meminta bantuan, petunjuk, dan sebagai pendamping adik-adik kami menghadapi kerasnya dunia kampus. Ya kamu tidak sendiri. Dinda, ada kanda mu di sini."

Ewako Fattahila mengepalkan tangannya ke udara lalu berteriak.

"SOLIDARITY? FOREVER!!!!"

Yang dibalas sorak sorai 103 mahasiswa baru Teknik mesin, tanda bahwa minggu pertama berakhirlah sudah.

POROSWhere stories live. Discover now