Part 3

35.5K 2.2K 35
                                    

Happy Reading ^^

Sehari setelah itu, pernikahan pun digelar. Lucas berdecih kala melihat pemandangan di depannya. Ayahnya terlihat bahagia bersama wanita barunya.

Lelaki itu mengedarkan pandangannya, lalu menggelengkan kepalanya. Jika pada umumnya seorang yang selingkuh itu, lebih memilih untuk menikah secara sembunyi-sembunyi, berbeda dengan ayahnya yang menggelar pesta meriah.

Hampir semua rekan kerja ayah dan dirinya diundang ke pernikahan lelaki itu. Lucas menyesap minumannya. Ia menatap tajam sang ayah yang terlihat memancarkan kebahagiaan ketika melihat sosok Rose yang memakai gaun pengantin berjalan ke arahnya, didampingi kakak angkatnya, Matthew.

Rose adalah anak panti asuhan. Gadis itu diangkat oleh seorang keluarga sederhana yang kini berubah menjadi kaya raya, kala Matthew—kakak angkatnya mengelola perusahaan. Dan itu semua berkat bantuannya. Lalu apa yang ia dapatkan? Sebuah pengkhianatan.

Lucas menatap kedua insan yang kini saling berpegangan tangan dengan senyum merekah di bibir keduanya. Lelaki itu tak menyangka ayahnya mulai melupakan sosok Sena di dalam hatinya? Lucas jadi ragu apakah lelaki tua itu mencintai ibunya atau tidak?

Lucas menggelengkan kepalanya. Jika ayahnya mencintai sang ibu mana mungkin lelaki tua itu selingkuh dan menghamili wanita lain. Sungguh, ia merasa terpukul.

"Pengantin pria dipersilahkan untuk mencium pengantin wanita," ujar sang pendeta.

Lucas memalingkan wajahnya. Lelaki itu tidak ingin melihat lebih jauh kemesraan kedua insan yang dimabuk cinta itu. Ia memilih berjalan pergi meninggalkan aula pernikahan.

Bruk!

Lucas tak sadar menabrak seorang pelayan. Lelaki itu menatap kemeja putihnya yang kotor penuh noda.

"Maafkan saya, Tuan. Saya tidak sengaja." Lucas menatap sang pelayan yang terlihat menundukkan kepalanya sambil terus bergumam perkataan maaf.

Lucas menaikkan sebelah aslinya. Lelaki itu merasa tak asing dengan suara pelayanan di depannya walaupun suaranya pelan, tetapi ia masih bisa mendengarnya dengan jelas.

"Lihatlah lawan bicaramu ketika meminta maaf, apakah kamu tidak diajarkan sopan santun?" Gadis itu buru-buru menggelengkan kepalanya. Lalu, mendongak menatap sang lawan bicara.

"Kau——" Mata gadis itu membola seketika. Lucas bisa melihat tatapan penuh kaget dan rasa marah terlihat jelas di matanya.

Gadis itu berbalik, tanpa ingin melihat lelaki bajingan yang telah mencuri ciuman pertamanya. Sungguh nasib sial bertemu dengan laki-laki bajingan itu.

"Tunggu Nona!" Lucas mencekal pergelangan tangan Ariana. Lelaki itu tidak peduli dengan pemberontakan gadis di dalam celakanya.

"Ada apa ini?" Suara seseorang membuat Lucas dan Ariana menoleh ke asal suara.

Lucas menatap ayah dan wanita yang kini berubah status menjadi ibu tirinya. Memikirkan hal itu membuat lelaki itu memandang keduanya datar. Berbeda dengan Ariana yang terlihat menundukkan kepalanya.

"Ada apa dengan bajumu, Lucas?" tanya Rose. Wanita itu menatap ke arah pelayan di depannya dengan tatapan menyelidik.

"Apa kamu yang sudah membuat kemeja Lucas kotor?" tanya Rose dengan tatapan tajam menyorot ke arah Ariana yang terlihat bergetar ketakutan.

"Maafkan saya, Nyonya. Saya tidak sengaja," jelas Ariana dengan suara bergetar. Gadis itu meremas ujung bajunya merasa ketakutan yang sangat besar.

"Tidak sengaja kamu bilang?! Siapa yang memperkerjakan pelayanan ceroboh sepertimu di sini, hah?!" Suara wanita itu meninggi. Hingga semua pasang mata melihat ke arah sumber keributan.

"Gaji kamu selama satu bulan saja tidak akan cukup menggantikan kemeja milik Lucas. Kamu ingin saya pecat?!" bentak Rose. Wanita itu menepis tangan sang suami yang berusaha menenangkannya.

Hingga, dengan gerakan tiba-tiba, Rose mengambil gelas di meja. Lalu, melemparkan isinya pada wajah pelayan itu.

Lucas yang melihat hal itu menggeram dalam hati. Lelaki itu mencengkram erat tangan Rose dengan erat, kala wanita itu ingin melayangkan tamparannya pada Ariana.

"Sudah cukup!" desis Lucas. Lelaki itu menatap tajam Rose yang kini memandang ke arahnya.

"Tapi, Lucas. Dia sudah membuat kemejamu kotor dan dia harus merasakan akibatnya." Wanita itu kembali ingin melayangkan tangan satunya ke arah Ariana. Namun, ditahan oleh Lucas.

Lucas tersenyum miring. Lelaki itu menatap Rose yang terlihat memerah menahan amarah.

"Biarkan aku memberi hukuman untuk pelayan tak tahu diri itu!" teriaknya menatap marah ke arah Lucas yang terlihat menatapnya tajam.

"Mulai menunjukan wajah aslimu, heh?" sindir Lucas. Lelaki itu melepaskan cekalan tangannya dengan kasar, lalu menarik tangan Ariana melewati para tamu. Ia bahkan tak mempedulikan Rose yang kini terkesiap dengan perkataan dari Lucas.

"Lepaskan saya!" Ariana mulai memberontak, berusaha untuk melepaskan cekalan tangan besar Lucas.

Lelaki itu hanya diam. Lucas terus melangkah meninggalkan aula pernikahan yang membuat dirinya muak.

"Tolong lepaskan saya," lirih Ariana membuat Lucas menghentikan langkahnya. Lelaki itu membalikan tubuhnya menatap gadis yang sudah menyita pikirannya.

Lucas terkejut kala melihat gadis di depannya yang terlihat memerah. Tubuhnya bergetar seiring dengan cairan bening yang mulai berjatuhan mengenai pipinya.

"Belum cukupkah mereka mempermalukanku dan sekarang kamu mau melecehkanku, juga?" tanya Ariana.

Lucas menggeram tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dari mulut gadis di depannya. Lelaki itu mencengkram erat bahu Ariana. Sebelum berkata, "Saya ingin menyelamatkanmu dari amukan wanita itu, kamu paham?"

"Masalah ciuman itu, oke. Saya ingin minta maaf. Waktu itu saya mabuk dan kamu pasti tahu paham orang mabuk tidak akan sadar dengan apa yang ia lakukan," jelasnya. Walaupun Lucas merasa dirinya sadar kala mencium gadis di depannya.

Ariana hanya menganggukkan kepalanya. Sungguh rasanya ia sudah lelah merasa dalam kehidupan orang-orang kaya yang terlihat tak bersalah.

"Lupakan saja, anggap itu tidak pernah terjadi," balas Ariana. Gadis itu memalingkan wajahnya menatap enggan ke arah Lucas yang terlihat menggeleng tak terima.

"Dan satu lagi, anggap tidak terjadi apa-apa dan tidak saling mengenal," lanjutnya, sebelum mulai melangkah meninggalkan Lucas yang diam bergeming.

"Tunggu." Lucas berteriak.

Lelaki itu mengejar Ariana yang terus melangkah tak mempedulikan Lucas yang berteriak memanggil dirinya. Hingga, langkah gadis itu terhenti kala, ia merasakan sesuatu menyelimuti pundaknya.

"Setidaknya kamu pulang dengan baju yang tidak menembus pandang," ujar Lucas. Lelaki itu memberikan jasanya pada Ariana.
Mendengar hal itu, Ariana menatap baju putihnya yang basah akibat siraman Rose.  Gadis itu tersadar, melihat bajunya yang terlihat tembus pandang. Wajahnya memerah menahan malu dan juga amarah.

Ariana langsung mengeratkan jas pemberian lelaki itu untuk menutupi bajunya. Gadis itu menghela napasnya, lalu berkata, "Terima kasih. Akan saya kembalikan nanti, permisi."

Tanpa menatap Lucas, gadis itu mulai melangkah pergi meninggalkan lelaki yang kini memandang kepergiannya dengan tatapan sulit diartikan.

"Sial! Aku lupa menanyakan namanya," umpat Lucas sambil meraup wajahnya kasar.

Lelaki itu akhirnya memilih untuk pergi, bukan kembali ke pesta pernikahan terkutuk itu, tetapi pergi ke rumah yang baru ia tempati.

Ia tidak ingin tinggal bersama kedua pengkhianat itu.

TO BE CONTINUED

Rabu, 04 Agustus 2021

My Mysterious CEO (NEW VERSION) Pindah Ke Dreame Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang