O N G O I N G
#3 in Romance - 23 Maret 2020
#1 in Teen - 17 Mei 2020
ameyliamd (B_Fortune88's ROMANCE STORY)
DONT COPY MY STORY!!!
Gwen Miller harus menjalani nasib buruknya yang membawanya kembali bertemu dengan orang yang paling ia hindari, namun...
Maaf banget ini lama lama lama banget aku update-nya, semoga cukup terobati dengan part ini. Jangan lupa VOTE dan komennya, semoga kalian suka ya!!!❤️❤️❤️
Belom editing, mohon maaf jika banyak typo😭
HAPPY READING!
"Sean." Gwen merasakan matanya kembali memanas.
"Aku tahu ini akan cantik di tanganmu." Sean mengecup jemari yang sudah terpasangkan cincin itu. Setelah sekian lama, akhirnya Sean bisa memakaikannya pada wanita yang sangat dia cintai ini.
"Sean, kau..." Gwen tidak bisa berkata-kata apapun lagi.
"Sekarang tidak akan ada yang bisa memisahkan kita, Gwen."
Dealing with The Jerk
Part 40 – Distruber
______________
G-Cafe&Gallery, NEW YORK, USA.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Satu bulan berlalu dengan lancar—pengobatan ayahnya, hubungannya bersama Sean, tentang bagaimana gallery café yang pria itu percayakan padanya. Gwen sedang duduk di ruangannya—menemukan variasi makanan dan minuman baru adalah kegiatan yang akhir-akhir ini dia lakukan.
Ponselnya berdering pelan, dan Gwen melihat nomor asing tertera disana. Tanpa menunggu lebih lama, akhirnya Gwen memutuskan untuk mengangkatnya saja.
"Halo." Gwen menjawabnya dengan sopan. Terdengar suara yang tidak asing menyapa telinganya.
"Halo, Gwen. Kau tega sekali tidak mengabariku, kau melupakanku, hm?"
"Thomas!" Pekik Gwen riang saat dia tahu siapa pemilik suara yang sedang menghubunginya ini, pasalnya sudah satu bulan lebih dia tidak bertukar kabar dengan Thomas—tetangganya. Dia jadi tidak enak hati karena sama sekali tidak mengabari pria itu, padahal Thomas sering membantu keluarga mereka. Terutama menjaga ayahnya saat Gwen pergi bekerja.
"Thom, tidak mungkin aku melupakan orang sebaik dirimu."
"Jika begitu aku senang mendengarnya. Bagaimana kabarmu, Gwen?"
"Kabarku baik, bagaimana denganmu?" Gwen menutup buku tentang makanan yang di abaca sebelumnya.
"Aku baik-baik saja. Aku sedang berada di New York, bagaimana jika kita bertemu." Ujar Thomas menawarkan.
"Apa? Kau di New York? Sejak kapan?" Tanya Gwen antusias sekaligus tidak percaya akan kabar yang Thomas katakana padanya.
"Aku baru mendarat 1 jam yang lalu, dan aku langsung mengabarimu."