Empat puluh tujuh

4.2K 399 27
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






















***

Memburam.Penglihatan Taehyung tak begitu jelas , terlebih dengan rasa pusing dan mual yang menyerang dalam waktu bersamaan.
Taehyung tersadar ketika dekapan erat Jungkook menjadikannya sesak nafas.

"Ju..jung, jangan peluk aku." lirih Taehyung meminta.
Jungkook spontan menjauh dari posisinya. Ia yakin tak salah dengar akan ucapan Taehyung barusan.
Taehyung marah? Atau mungkin sangat kecewa pada sikapnya yang sudah melewati batas?Sampai-sampai  Taehyung melarangnya untuk mendekat.
Tatapan Jungkook penuh dengan pertanyaan.Namun mulutnya lebih memilih untuk berdiam.Anak itu menundukkan kepalanya takut. Jangankan bicara, bertatap muka saja Jungkook belum berani sepenuhnya.
Taehyung pun terkekeh pelan.
"Jangan salah paham.Pelukanmu terlalu kuat, dadaku jadi sesak." terang Taehyung memberi penjelasan. Hanya dengan melihat perubahan ekspresi dari wajah Jungkook saja, Taehyung tahu anak itu pasti salah mengartikan ucapannya.

"Aku membuat Hyung jatuh sakit.Aku bersalah.Aku menyesal Hyung.Tapi aku berjanji, tidak akan mengulanginya lagi." sesal Jungkook dengan sungguh-sungguh.
Dan Taehyung tersenyum bahagia.Mana ia tega jika sang adik sudah memelas dengan raut wajah yang dibuat sesedih mungkin itu.

"Hyung itu sayang sekali sama kamu.Kamu segalanya untukku. Jadi, mana mungkin aku benar-benar marah padamu."
Bibir Jungkook melengkung ke bawah.Ingin rasanya menangis kembali setelah semuanya.Taehyung, sekuat tenaga menggerakkan tangannya sebagai isyarat agar  Jungkook berada  di pelukannya .

"Ya, dan hyung mu selalu memiliki kesabaran ekstra untuk selalu bisa menghadapi watak egoismu itu."
Jungkook mendongak, menatap Eunha yang sudah berdiri dengan tangan bersedekap.
Tak tahu kenapa, Eunha tak bisa mengontrol emosinya pada Jungkook.Bukan juga ia yang membela Taehyung sebab jelas Jungkook yang melakukan kesalahan fatal disini.

"Eomma, huaa...hikss... jangan marah sama Kookie.. hiks .."
Eunha menghela nafas pelan. Mau tak mau pun ia dengan cepat memaafkan Jungkook, tanpa memberi anak itu hukuman seperti yang biasa ia lakukan.
Khusus hari ini, dia membiarkan Jungkook karena Taehyung yang sakit sangat membutuhkannya.
Perlahan isak tangis Jungkook berhenti, dengan sayang ia mencuri kecupan kecil pada pipi Taehyung.
"Cepat sembuh.." bisiknya seraya menduselkan kepalanya di ceruk leher sang kakak.

Ya, dia hanya berniat untuk memberikan sebuah kehangatan kecil pada tubuh Taehyung yang terasa dingin itu.
Eunha tersenyum lebar. Kedua anaknya selalu sukses membuatnya terharu hingga menitikkan airmata bahagia.
Tak berselang lama, ponselnya berbunyi.
Eunha segera melihat nama
pemanggilnya .

"Dokter Jisoo ?" gumamnya yang langsung menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan.

"Iya  halo dokter Jisoo ?"

"Nyonya Kim, saya benar-benar minta maaf. Sepertinya akan terlambat tiba di rumah anda.Mendadak Minji rewel  dan saya tidak bisa meninggalkannya di sekolah sendirian.Bisakah anda langsung membawa Taehyung ke klinik?"

Little DEVIL's ✔️ EndWhere stories live. Discover now