Sebuah Pengantar 💦

557 33 10
                                    

Sejak saya menggeluti dunia tulis-menulis sekitar 8 tahun yang lalu, tentu sudah banyak sekali naskah yang coba saya tuangkan. Mulai dari puisi, sajak, narasi, sampai dengan naskah untuk kepentingan pembuatan film pendek. Namun, di antara deretan naskah itu, belum ada satu pun naskah panjang berbau novel yang mampu saya lahirkan.

Pada penghujung tahun 2016, akhirnya kesempatan itu coba saya maksimalkan. Salah seorang kawan mengenalkan saya dengan aplikasi bernama Wattpad. Mulai hari itu, sebuah naskah pun meluncur untuk ikut serta meramaikan ketatnya persaingan "lapak dagang" pada beranda para pengguna Wattpad.

Ialah: I Hate Rain. Naskah panjang pertama yang coba saya kembangkan dan selesaikan. Naskah ini menjadi pengiring langkah saya selama berkiprah di Wattpad. Sekiranya, dari akhir tahun 2016 sampai dengan akhir tahun 2019. Terbilang cukup lama memang, karena dalam perjalanannya sempat beberapa kali mengalami pergantian alur dan sudut pandang.

Saya tidak pernah memaksakan mempublikasikan part demi part dari naskah ini selama memang belum siap untuk dipublikasikan. Bagi saya, kualitas dan kepuasan kawan-kawan dalam membaca jauh lebih penting ketimbang memaksakan konsisten pada jadwal demi mengejar trafik yang bagus. Jadi, bisa dibilang: apa yang kawan-kawan akan baca nanti adalah tulisan yang memang sudah benar-benar maksimal pada masanya.

Naskah ini dibangun dengan 41 part utama dan dikuatkan dengan 4 part tambahan. Berkisah tentang seorang lelaki yang sangat tidak menyukai hujan, karena pengalaman buruknya di masa lalu yang menyebabkakn rutinitasnya di masa kini menjadi terganggu. Namun, takdir Tuhan malah mempertemukannya dengan seorang perempuan dengan pandangan dan intuisi yang berbeda tentang hujan.

Perlahan-lahan, ia meluluh. Sayangnya, itu tidak berlangsung lama. Ada satu kejadian yang membuatnya mengeras kembali. Ia memang pemikir, tapi bukan pengambil keputusan yang baik. Ia memang berpendirian, tapi bukan pengendali emosi yang baik. Ia kalah oleh rasa traumanya sendiri; oleh rasa emosional yang ia buat sendiri.

Simpan baik-baik keinginanmu untuk bertanya dan mulailah membuka lembaran berikutnya. Selamat menikmati. Persiapkan dirimu untuk tenggelam dalam kisah ber-layer ini dengan menjadi bagian dari pemikiran Aryo untuk menyelesaikan segala teka-teki dalam perjalanan rasanya bersama Dinar.

I Hate RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang