27. RoseRosie

2.4K 227 26
                                    

"Aku lelah, sangat lelah."
- Roseanne Park

❤❤


Semakin hari yang Rosie rasakan adalah pengabaian. Memang benar sebentar lagi keluarganya akan kembali utuh, tapi kehilangan para sahabat menciptakan ruang kosong tersendiri di hatinya.

Dulu, Sooya mengatakan jika gadis itu siap menerima apapun keputusan sang ayah tentang rencana pernikahan dengan ibu Rosie. Tetapi, kenapa sekarang Sooya mengibarkan bendera permusuhan terhadapnya?

Rosie ingin mengadu, namun tak sanggup. Lihatlah sekarang, gadis bermarga Park itu sedang berusaha mendekati pemeran utama dari ceritanya beberapa detik lalu. Rosie rela mengesampingkan ego, tuli akan cacian, bahkan mencoba lagi meski telah diacuhkan, dia melakukan semuanya hanya untuk mengembalikan hubungan baik keduanya.

Kurang sabarkah dia? Terlalu jahatkah dia? Hingga di kisah ini hanya dirinya saja yang berjuang.

Kenapa hanya Rosie? Kenapa seolah-olah dirinya lah yang bersalah? Apa salahnya? Adakah yang bisa menjawab dan menjelaskan dimana letak kesalahannya? Sungguh dia ingin menangis detik ini juga.

"Kenapa kamu selalu ikut kemanapun aku pergi, Ros?"

Rosie terkejut atas pernyataan Sooya yang tiba-tiba.

"U-untuk menjalin hubungan baik dengan ka-kakakku?" Rosie berhenti setelah menyadari Sooya juga berhenti.

"Aku terganggu dan itu membuatku semakin muak padamu!"

Rosie memejamkan mata. Lagi-lagi cacian. Meski sering dia dengar, tetap saja dirinya belum terbiasa.

Di saat Rosie mendongak akan mengutarakan sesuatu, dari arah berlawanan muncul Jane dan Lalice yang terburu-buru. Rosie terkejut begitupun Sooya. Pandangan mereka terus mengikuti langkah kedua orang yang sama sekali tidak memedulikan sekitarnya.

Terbesit sedikit rasa iri saat menyadari keduanya masih akur. Melihat hal itu Sooya memilih pergi. Lain halnya dengan Rosie, dia senantiasa berdiri seraya menatap kosong punggung Lalice dan Jane yang semakin menjauh. Melupakan sejenak jika kegiatannya tadi adalah mengekori seorang Sooya.

"Hey!! Kenapa lo ngelamun disini?"

Rosie menerjapkan mata, lalu dengan cepat menoleh ke sumber suara.

"Jimin? Kenapa?" Tanya Rosie.

"Justru gue yang tanya, kenapa?"

Rosie yang masih linglung menjawab disertai senyuman kecil, "Oh, nggak apa-apa hanya meratapi penyesalan(?)"

Setelah mengatakannya gadis itu memilih pergi dari hadapan Jimin.

"Kok lo jadi lemah sih Ros? Lo itu cewek terkuat yang pernah gue temuin." Pertanyaan sekaligus pernyataan Jimin menghentikan langkah Rosie yang belum terlalu jauh.

Rosie tersenyum tipis sebelum menjawab, "Karena titik terlemahku itu saat punggung orang-orang menghadap ke arahku, berjalan menjauh, lalu menghilang tanpa bekas."

Rosie menghembuskan nafas pelan.

"Semua orang yang aku sayangi perlahan mulai mengilang Jim, bagaimana aku nggak sedih. Berpura-pura baik? Aku nggak sekuat itu."

Akhirnya Rosie benar-benar meninggalkan Jimin.

❤❤

Lapangan basket SMA YeGe yang hampir sama dengan 'GOR' tengah dipenuhi oleh siswa-siswi dari kelas sepuluh hingga kelas dua belas untuk menyaksikan dan mendukung pertandingan basket yang diadakan hari ini.

WaktuTime (BLACKPINK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang