DuapuluhSatu.

1.8K 239 17
                                    

Hari Minggu seharusnya menjadi waktu santai bagi Gita. Namun, waktu santainya itu diganggu oleh salah satu sahabatnya, Yuqi. Pagi – pagi sekali, saat Gita baru saja selesai mandi. Yuqi datang kerumahnya tanpa diundang, ia juga memaksa Gita untuk ikut pergi ke rumah Yeri. Katanya, Yuqi ingin membicarakan hal penting kepada Gita dan Yeri. Awalnya Gita menolak, namun Yuqi sangat gigih memaksa Gita. Kedua Orangtuanya juga menyuruh Gita untuk ikut dengan Yuqi, agar anak Gadisnya itu tidak hanya sekedar leha – leha saja dirumah. Akhirnya dengan terpaksa, Gita menuruti keinginan Yuqi. Disinilah ia sekarang, sedang berada didalam kamar Yeri dengan kedua sahabatnya.

"Jadi, ngapain lo ngumpulin kita disini? Ganggu orang tidur tau, nggak?!" tanya Yeri yang sedang tiduran diatas kasurnya. Memang tadi saat Gita dan Yuqi sampai disini, Yeri masih terlelap di alam mimpinya.

"Tau, nih. Awas aja sampe nggak penting," kata Gita.

"Enggak, guys. Pokoknya ini info terbaru. Hot news!" ujar Yuqi.

"Apa, apa? Lebih hot mana, sama Gita yang waktu senin kemarin jalan sama Jeno?" tanya Yeri.

Gita yang sedang duduk selonjoran di karpet tersipu malu. Ia melempar bantal yang sejak tadi ia pegang ke arah Yeri. Bantal tersebut sukses mengenai wajah sahabatnya itu.

"Aduh. Biasa aja dong saltingnya." Yeri menyingkirkan bantal yang dilemparkan oleh Gita.

"Sstt.., ini gue kapan ngomongnya?" tanya Yuqi.

"Yaudah, cepet. Ada apaan?" tanya Gita. Ia menatap serius kearah Yuqi. Begitu pula dengan Yeri, ia juga memperhatikan Yuqi.

"Gue.. baru aja jadian!!" Yuqi menyampaikan berita terbarunya itu dengan wajah gembira.

"HAH???" teriak Gita dan Yeri. Tidak percaya dengan ucapan sahabatnya itu.

"Ngada – ngada, lo. Jadian sama siapa coba?!" Yeri tidak percaya.

"Tau! Deket sama cowok aja enggak. Gimana ceritanya bisa jadian??" Gita ikut – ikutan.

Yuqi memutar bola matanya. Ia sudah dapat menebak reaksi kedua sahabatnya akan seperti ini. Salahkan dirinya yang tidak pernah terbuka mengenai cinta dan laki – laki kepada sahabatnya.

"Kalian pasti lebih nggak percaya lagi, kalo gue bilang siapa cowoknya," ujar Yuqi.

"Siapa??" tanya Yeri penasaran.

Gita menganggukkan kepalanya, pertanda ia juga penasaran.

"De..jun."

"HAHH??" Gita dan Yeri kompak kembali terkejut bersama.

"Dejun? Xiao De Jun si Kokoh China? Dejun yang anak basket?!" tanya Yeri.

Yuqi menganggukkan kepalanya, "Emangnya disekolah kita yang namanya Dejun ada berapa? Satu doang kan?"

"Bercanda ya, lo?! Gimana ceritanya bisa jadian?" Gita menggeleng – gelengkan kepala, saking tidak percayanya.

"Tau! Disekolah kan kalian nggak pernah keliatan deket. Ngomong aja jarang."

"Hmm.. sebenernya gue udah lama deket sama dia. Cuma emang kalo disekolah, gue sama dia udah bikin kesepakatan kalo nggak bakal ada interaksi kalo bukan hal penting. Kalian tau sendirikan, fansnya anak – anak basket gimana, bisa abis nanti gue. Apalagi kalo anak kelas tau, belum juga jadian, tapi pasti udah di cengin abis - abisan. Males gue kalo kayak gitu," Yuqi menjelaskan.

"Terus, kapan ditembaknya lo sama dia?" tanya Yeri.

"Kemarin. Dia ngajak gue jalan, bilangnya sih mau cari kado buat Bokapnya. Tapi udah 3 jam muter – muter mall, nggak beli apa – apa. Malah ngajakin nonton. Terus pas nganterin gue balik, di mobil dia baru nembak gue."

North Stars | Jeno✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang