Twenty

280 35 10
                                    

Taeyong termenung di sebelah Yuri yang masih terbari lemah di tempat tidur itu.

"Maafkan aku.", lirih Taeyong sambil menciumi punggung tangan Yuri yang bebas dari selang infus.

Sehun menyaksikan pemandangan yang sangat memilukan baginya itu. Ia mengurungkan niat untuk masuk ke ruangan Yuri dan bersandar pada dinding rumah sakit sambil memejamkan matanya.

"Aku tahu ada yang salah dalam hubungan kalian.", Sehun membuka matanya dan mendapati Yoona sudah berdiri di hadapannya dengan tatapan menyelidik.

"Tidak ada yang terjadi.", Sangkal Sehun.

Yoona tersenyum miring.

"Aku sudah lama mengenal seorang Kwon Yuri dan Lee Taeyong perlu kau tahu.", Balas Yoona.

"Sikap mereka menjelaskan segalanya.", Lanjutnya.

Hening. Itulah yang terjadi diantara keduanya.

"Jadi aku yang salah ya disini?", Sehun membuka suaranya tapi tidak berani menatap Yoona.

"Menurutku kalian semua bersalah.", Sahut Taeyeon yang membuat Yoona dan Sehun menatapnya.

"Taeyong dengan ketidak tegasannya, Yuri yang punya banyak ketakutan, dan kau yang hadir ditengah kedua orang yang bermasalah itu.", Ucap Taeyeon.

Yoona menganggukan kepalanya setuju dengan perkataan Taeyeon.

"Aku mencintainya.."

"Kau pikir Taeyong tidak mencintainya juga?", Tanya Taeyeon memotong perkataan Sehun.

"Tapi cinta terlalu klise untuk mengekang seorang gadis lemah sepertinya.", Tambah Taeyeon.

Sehun menggigit bibirnya pelan dan tangannya terkepal erat. Ia melangkahkan kakinya meninggalkan kedua gadis yang menatap kepergiannya nanar.

"Sepertinya aku semakin menyakiti hatinya.", Lirih Taeyeon.

"Kita melakukan ini untuk mencegahnya semakin jatuh ke dalam permasalahan mereka Taeyeon-ah.", Yoona menenangkan Taeyeon yang terlihat sangat bersalah saat ini.

~

Yuri terbangun dan mendapati dirinya berada di rumah sakit. Ia melirik tangannya yang digenggam erat oleh seseorang.

Setetes air mata jatuh terus menerus dari kedua matanya mendapati Taeyong sedang tertidur pulas sambil memegang tangannya erat. Bohong jika saja ia mengatakan tidak merindukan lelaki yang membuatnya frustasi beberapa saat terakhir.

Yuri menutup mulutnya agat isak tangisnya tak membangunkan lelaki itu. Ia mengelus kepala Taeyong pelan dan menatapnya lekat.

Ia menarik tangannya dari genggaman Taeyong pelan agar tidak membangunkan lelaki itu lalu ia berjalan menyelimuti Taeyong lalu ia keluar dari kamarnya untuk menghirup udara segar.

Yuri keluar dari kamarnya dan ia sangat terkejut mendapati Sehun tertidur di kursi tunggu di depan kamar inapnya. Ia menatap Sehun sebentar lalu melanjutkan langkahnya sebelum suara Sehun menginterupsinya.

"Kau mau kemana?", Tanya Sehun, Yuri langsung berbalik ke arah Sehun tapi lelaki itu masih memejamkam kedua matanya.

"Apa dia mengigau?", Batin Yuri.

"Aku berbicara denganmu sekarang Kwon Yuri.", Sehun membuka matanya dan langsung berhadapan dengan manik mata Yuri.

"Aku ingin berjalan-jalan keluar.", Jawab Yuri.

"Kau tidak berniat melakukan hal-hal aneh lagi kan?", Tatap Sehun penuh selidik. Suaranya pun begitu dingin dan tak bersahabat.

Keduanya terdiam, tak ada suara lagi yang keluar dari sepasang manusia yang sedang berhadapan di lorong rumah sakit yang sepi itu.

Done for Me (Completed)Where stories live. Discover now