Kumau Dia

995 38 4
                                    

Helloo ...
Kangen ya? Enggak.
Hee. Baiklah, aku akan melanjutkan ceritaku pada pagi yang cerah ini....
Siap?! Let's Go!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Author POV

Love me like you do,
Love, love, love me like you do... 🎶🎶

Suara dering telepon seluler Gea. Saat ini Gea masih dalam perjalanan menuju bandara. Gea yang mendapatkan telepon dari seseorang yang ia kenalpun mengangkatnya.

"Halo..."

"............"

"Ah, tapi aku-"

"............"

"Tap-" tut tut tut. Sambungan terputus seketika. Gea yang sebelumnya membeli tiket onlinepun segera membatalkannya. Untung saja tiketnya bisa dibatalkan 1 jam sebelum pergi. Gea mendengus sebal. Tapi memang kali ini dia harus batalkan perginya. Jika tidak, ia akan kehilangan orang-orang tersayangnya.

******

"Maaf permisi,  apakah ada seorang gadis bernama Gea Aleesya mengikuti penerbangan ini?!" Tanya Gerald menggebu-gebu setelah berlari dari parkiran menuju tempat chek in penumpang pesawat.

"Oh, Pak Gerald? Tunggu sebentar saya cekan."

"Mohon maaf Pak, tapi nama tersebut membatalkan penerbangannya 1 jam yang lalu." Lanjutnya lagi. Gerald yang mendengarnya sedikit menaruh harap.

"Artinya Gea masih di sini," batinnya. Dengan segera ia meraih ponselnya. Menghubungi seseorang di luar sana.

"Cari tahu keberadaan Gea Aleesya. Sekarang!" Tegasnya. Segera ia berlalu pergi dari bandara. Wajahnya gusar, sekali dia bertemu Gea, dia takkan melepaskan wanita yang sudah memenuhi pikirannya itu. Wanita yang hanya beberapa bulan mampu memenuhi hatinya yang sempat kosong itu.

 

*****

Keesokan harinya....

"SAH?!"

"SAH..!!!" Semuanya saling bersorak gembira. Berpelukan satu sama lain.

"Akhirnya, mama seneng banget kamu udah nikah,"

"Iya Ma,"

"Tinggal Gea deh, kapan nih?!"

"Doakan saja, Tante," Yah, pernikahan itu adalah pernikahan Ando dengan Fani. Oleh karena itu Gea membatalkan penerbangannya. Tidak enak dengan sahabat sekaligus kakak baginya. Mama Andopun sudah menganggapnya anak sendiri. Karena Ando tidak memiliki saudara perempuan. Tapi memiliki satu saudara laki-laki.

"Sekarang Gea akan dilamar kok Ma," Gea yang mendenga ucapan Ando sedikit tercengang.

"Eh? Yang bener?" Ucap Mama Ando merecoki Gea.

"Iya, Ma,"

"Ando apaan sih! Emang siapa juga yang mau sama aku? Lagian aku gak punya pacar kok Tan,"  Ucap Gea kesal.

*Silahkan setel lagu Andmesh- Kumau Dia  agar kalian lebih baper kalo ga punya. Bisa hubungi Author. Okay!

Ku harap semua ini
Bukan sekedar harapan
Dan juga harapan ini
Bukan sekedar khayalan

Biarkan ku menjaganya sampai
Berkerut dan putih rambutnya
Jadi saksi cintaku padanya
Tak main-main hatiku

Suara seseorang tengah menyanyikan sebuah lagu di atas panggung band yang disediakan. Gelap, lampu tidak menerangi wajah seseorang yang menyanyikan lagu andmesh itu. Semua orang hang melihatnya dibuat penasaran. Hingga lampu sorot mulai menerangi wajahnya. Tampan.

Apapun rintangan
Yang ku ingin bersama dia

Lagu kembali diteruskan oleh bandnya. Sedangkan laki-laki yang memakai tuxedo putih itu berjalan dengan lampu yang tetap menyorotinya. Dengan gagah ia berjalan sembari tersenyum dan menatap mata lekat Gea.

Ku mau dia tak mau yang lain
Hanya dia yang selalu ada
Kala susah dan senangku
Ku mau dia walau banyak perbedaan
Ku ingin dia bahagia hanyalah denganku

"Pak Gerald?" Terkejutnya Gea melihat Gerald. Laki-laki yang beberapa hari terakhir sudah membuatnya menangis.

"Aku minta maaf, Ge. Aku tahu aku salah. Maafkan aku, tapi sungguh aku mencintaimu. Maaf karena aku tidak mau mendengarkan penjelasanmu.  Maaf karena aku berpikir buruk tentangmu. Tapi, kini aku tahu semuanya. Wanita yang bersamaku waktu itu, dia hanya temanku. Memang dia menyukaiku, tapi aku tidak. Waktu itu aku kesal denganmu, jadi aku berusaha menjauhimu dengan dirinya. Maafkan aku, Ge. Kau boleh marah padaku. Tapi aku mohon, jangan pergi lagi, aku mohon..." Ucap Gerald tulus dengan wajah penuh penyesalan. Gea manatap dalam mata Gerald. Matanya sendu, mengartikan jika ia berkata benar.

"Tak apa, aku memaafkanmu.  Tapi aku harap, lain kali kamu harus mendengarkan penjelasan orang lain, jangan asal menjauh. Itu menyakitkan, Gerald." Jawab Gea tegas.

"I'm Promise." Jawab Gerald sembari mengulurkan tangannya menggenggam tangan Gea.

Biarkan ku menjaganya sampai
Berkerut dan putih rambutnya
Jadi saksi cintaku padanya

Tak main-main hatiku
Apapun rintangan
Yang ku ingin bersama dia

"Will you marry me, Gea Aleesya?" Ucapnya sembari berlutut menatap Gea dengan tangan kiri yang menggenggam lembut tangan Gea dan Tangan kanannya memegang sebuah kotak yang berisi cincin.

"Whoaaaaa!!!!!!" Teriak orang sekitar yang melihat pemandangan itu. Sweet.

"Terima. Terima. Terima!!!" Sorak mereka yang menghadiri pernikahan Ando dan Fani. Semua orang mendukungnya. Mata Gea berkaca-kaca, antara terlalu bahagia dengan tidak menyangka. Terukir senyuman dibibirnya. Bibirnya masih gemetar ingin menjawabnya. Sampai oada akhirnya...

"Yes,"

"Yes for what?!" Tanya Gerald usil.

"Yes, i will. Aku mau menikah denganmu,"

"Serius?" Gea hanya menjawab dengan anggukan. Gerald menautkan cincin itu di jari manis Gea. Mereka berdua saling berpelukan. Semua orang bertepuk tangan melihat adegan romantis itu.

Ku mau dia tak mau yang lain
Hanya dia yang selalu ada
Kala susah dan senang ku
Ku mau dia walau banyak perbedaan
Ku ingin dia bahagia hanyalah denganku

Bukan ku memaksa oh tuhan
Tapi ku cinta dia
(yang ku cinta hanya dia)
Ku mau dia
(yang ku mau hanya dia)

Ku mau dia
Dan hanyalah dia

Ku mau dia tak mau yang lain
Hanya dia yang selalu ada
Kala susah dan senangku
Ku mau dia walau banyak perbedaan
Ku ingin dia bahagia hanyalah denganku

Bukan ku memaksa oh tuhan
Tapi ku cinta dia
Ku mau dia hanyalah dia
Tuhan, ku cinta dia

"I Love you, Gea Aleesya," bisik Gerald.

"And i love you too,  Geraldo Nathanda Abiantara," jawab Gea malu-malu. Semuanya pun kembali menikmati pesta pernikahan Ando dan Fani sekaligus pertunangan Gerald dan Gea. Sungguh, hari itu adalah hari keberuntungan dan kebahagiaan.









Bersambung dulu....
Pendek? Maap yak...
Udah mau tamat....
Sabar yah!

Thanks for reading!

Yes Bos!  (Proses Revisi+Cerita Masih Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang