BAGIAN 2

146K 13.9K 1.5K
                                    

_________________________
_________________________

"Bagusan yang warna pink atau biru muda?"

"Violet aja, Bel,"

Gadis yang dipanggil Bel itu berdecak, "Aku suruh kamu pilih antara warna Pink sama Biru, Kenzo. Bukan Violet," gerutunya.

Kenzo terkekeh lalu mengacak rambut Bela gemas.
"Iya iya maaf, gak usah cemberut gitu dong,"

Bela mengabaikan Kenzo dan mulai memilih milih lagi pernak pernik yang dia anggap bagus.
"Hey sayang, jangan ngambek dong. Iya nih aku pilih, bagusan warna Biru,"

"Ih kan aku maunya pink!"

Kenzo memaksakan senyumannya, 'Kalau gitu kenapa nyuruh pilih elahh,' batinnya kesal.

"Yaudah iya pink."

Senyuman Bela merekah, dengan semangat ia mengambil semua barang berwarna pink yang menarik perhatiannya di toko pernak pernik itu.
Kenzo tersenyum, lantas mengedarkan pandangannya ke penjuru toko hingga matanya menangkap dua sosok remaja berpakaian seragam yang nampak seperti tengah berdebat.

Kenzo menyipitkan matanya, "Kenzia?" Gumamnya pelan.

"Sayang kamu tunggu disini dulu sebentar, ya?"

Bela yang tadinya sedang memperhatikan sebuah gelang berwarna merah lantas mengalihkan pandangannya pada Kenzo.
"Kamu mau kemana?"

"Kesana sebentar," ucapnya sambil menunjuk sebuah rak yang berada paling dekat dengan dua remaja tadi.

Bela mengangguk, saat itu pula Kenzo berbalik dan berjalan cepat menghampiri kedua remaja yang masih asik berdebat tanpa memperdulikan sekitar.

Semakin dekat, Kenzo bisa mendengar apa yang sedang mereka perdebatkan. Kenzo memelankan langkahnya.

"Ini Bagus Ya', yang ini aja,"

"Zia bilang gak mau ya gak mau! Kok Ian maksa sih?"

"Bukannya maksa, kan tadi lo yang ngajak kita kesini, lo bilang pengen beli gelang warna pink! Giliran udah gue beliin malah gak mau dipake," Adrian tampak bersungut sebal.

"Zia gak minta kamu beliin kok! Salah kamu sendiri asal beliin Zia!"

"Ya seenggaknya lo ngerhargain gue dong!"

"Tapi Zia-"

"Ekhem,"

Kompak, Zia dan Adrian berhenti berdebat dan menoleh kearah Kenzo yang saat ini sudah bersandar disalah satu rak dekat mereka.

Adrian tampak mengangkat alisnya bingung, sedangkan wajah Zia sudah berubah pias.

Kenzo menatap Zia dan Adrian bergantian lalu ia mengangkat tangannya, melirik kearah jam tangan mewah yang melingar ditangannya lalu menggelengkan kepalanya sambil menatap mereka berdua.

"Wah wah, gimana ya reaksinya Tante Rena kalau tau anak kesayangannya bolos?" Ucapnya mengompori.

Wajah Zia semakin memucat.

"Lo siapa?" Ucapan itu keluar dari mulut Adrian yang masih penasaran.

Kenzo melirik kearah Adrian. "Gue? Coba tanya ke Zia. Gue ini siapa."

Kali ini Kenzo melirik kearah Zia. Tampak Zia yang gugup dengan memilin ujung roknya.

Apa perlu diceritakan?
Oke sebentar.
Jadi, kenapa bisa Kenzo kenal dengan Kenzia?
Bagaimana bisa Kenzo tidak kenal kepada gadis  lemot yang dulu saat masih balita suka sekali mengekori bahkan mengejar dirinya dengan hanya menggunakan popok!

Zo Untuk Zia Where stories live. Discover now