Episode 5

2.6K 210 10
                                    

Episode ini relate sama episode sebelumnya. Tapi di Nayeon POV ya guys.. :)

Nayeon POV

Hatiku benar-benar hancur saat ku ketahui bila kini Aku mengandung janin ku bersama Jeongyeon. Itu berarti Aku akan memiliki anak dari sahabat baikku selama 10 tahun.

Flashback

Tubuhku masih lemas saat Saem mengatakan hal itu. Tapi Aku mencoba untuk berpikiran positif dengan apa yang terjadi. Ya, mungkin saja siklus haid ku memang sedang tidak lancar.

"Nay, Kau sudah datang?" Tanya atasan ku

"Ne, Oppa.." Jawabku dan Aku segera mengganti seragam kerjaku.

Saat ku selesai dengan urusanku, tiba-tiba Aku merasakan mual. Ku berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi diperutku.

Tok...tok...

"Nayeon...Gwenchana?" Tanya atasanku

Aku pun keluar dari kamar mandi. Oppa terlihat sangat khawatir padaku "Gwenchana Oppa..."

"Wajahmu terlihat pucat..."

"Ah... mungkin ini hanya... Ueeek..." Aku pun kembali ke dalam kamar mandi untuk memuntahkan isiku.

"Ya, sebaiknya Kau ke dokter...." Oppa terlihat khawatir

"Aku benar-benar tidak apa-apa Oppa... Mungkin asam lambungku saja yang naik." Kataku sambil mengelap bibirku

"Tetap saja Kau tidak boleh mengabaikan hal itu... Jika Kau mual dan muntah seperti ini lagi. Aku mohon Kau ke dokter dan beristirahat" Kata Oppa

"Ne... Oppa. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku." Kataku

"Ne, Nayeon.." Setelah membaik, Aku pun segera kembali ke belakang meja kasir. Namun lagi-lagi mual ku tidak dapat ditahan. Aku berlari ke kamar mandi dan Oppa menyusulku dari belakang.

"Ueek....Ueekk...."

"Ya, Nayeon... Istirahatlah.. jangan khawatirkan masalah kerjaan. Kesehatanmu itu sangat penting." Kata Oppa

"Hah...Hah... Ne Oppa... Mianhae. Aku tidak bisa bekerja hari ini..." Kataku lemas.

"Tidak apa-apa... Jangan pikirkan itu. Oke.. " Katanya.

Aku pun menganggukkan kepala dan pamit dengan kondisi tubuh yang lemas. Benar-benar hari ini sangat melelahkan untukku.

Ku berjalan digelapnya malam dengan jalanan yang basah. Jujur Aku tidak tahu tujuanku kemana, hingga akhirnya Aku berhenti pada sebuah Apotek.

"Permisi..." Kataku sesaat pintu ku buka.

"Ada yang bisa Saya bantu Nona?" Tanya Pria itu

"Hmm.. Saya ingin..." Aku menoleh ke kanan dan ke kiri hingga mataku tertuju pada pregnancy test.

'Haruskah Aku mengeceknya?' Kataku dalam hati.

"Nona mencari apa?" Tanyanya

"Ah... Saya dititipkan teman untuk membeli tes kehamilan.." Kataku

"Tunggu sebentar ya.." Aku pun duduk di bangku pasien sambil meratapi nasibku.

Cling

Terdengar bunyi pintu yang dibuka "Ah... Kau sudah datang dokter" Kata apoteker yang melayaniku.

"Ne... Maaf Aku datang terlambat. Tadi kereta nya datang terlambat... Dan juga cuaca kurang baik hari ini." Kata pria itu

"Gwenchana dokter.. Aku malah yang berterima kasih karena bersedia menggantikan dokter Kim yang sedang sakit." Jawab apoteker.

Baby [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang